Arif Budiman. Lahir di Cilacap 8 Pebruari (500 tahun sesudah kejatuhan Majapahit). Ia lahir di satu kota yang dilewati Sungai Serayu, yaitu waktu Fajar Menyingsing. Tempat Lahir yang menyebabkannya sellau ingat dengan perjuangan orang tua yang menjalani perjuangan memulai keluarga. Saat itu ayahnya bekerja di Pabrik Pemintalan. Karena penghasilan yang tidak mencukupi untuk membelikanku susu kaleng, sore harinya ayahnya rela mengayuh becak. Ibunya pun berjualan sarapan Pagi di Lapangan Donan, juga demi anaknya yang sejak lahir tak minum Asi. ARif Budiman, itulah nama indah yang disandangnya. Ia mulai merasakan ingatannya menguat dengan tampilan alun-alun DOnan yang saat itu sedang ada lomba balapan motor trill. Ia juga sangat ingat dengan kegiatan pramuka yang sangat ramai saat itu. Katanya ia pingsan setelah menonton kegiatan pramuka di lapangan Donan. Tapi penulis tak menyadari kejadian itu. Kata Mama, ada kecelakaan yang menyebabkan beberapa peserta pramuka yang terluka dan setelah itu, tubuh penulis panas dan selanjutnya terkena tipes. Tahun 1980, saat usianya 2 tahun, Ayahnya memutuskan untuk kembali ke Kebumen (Gombong) karena menerima tawaran untuk menjadi PNS di Kantor Pengadilan Agama Kebumen, dan setahun berikutnya lagsung diangkat sebagai PNS. Proses pengangkatan yang sangat cepat membuat Ayahnya sangat berharap nnaknya ini juga seperti dirinya. Ayahnay sangat prihatin hingga usianya yang ke 40, belum juga ada tanda-tanda diangkat menjadi PNS. Bahkan yang terjadi pemerintah mengeluarkan dua kebijakan. Pengangkatan Pegawai pemerintah hanay bias dilakukan dengan dua jalaur yaitu PSS dan P3k. Hingga kini nasibnay pun belum berubah, P3K di Kemenag belum terjadi. Pernah terdaftar sebagai K2, namun saat pendataan P3K, ia terlambat dapat kabar. Kesempatan P3K pun terlewat dan ia tak bias berbuat apa-apa kecuali menerima nasibnya tetap sebagai Honorer. Namun demikian ia tetap bersyukur sebab meskipun belum PNS ia mendapatkan tunjangan sertifikasi yang menyebabkannya punya penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya.