Blurb
Ambar, Keke dan Tiar. Tiga cewek dengan nasib yang sama, yaitu sama-sama selalu tersisihkan. Menganggap bahwa hidup tidak adil untuk mereka.
Mereka ingin menjadi terkenal di sekolah dengan menarik perhatian banyak orang-orang dengan segala bentuk macam cara.
Mereka ingin dikenal karena prestasi Akademik, namun sayang, mereka tidak cukup pintar, justru nilai mereka selalu mendapat dibawah rata-rata.
Mencoba masuk eskul cheerleader namun mereka selalu mendapat posisi yang tidak pernah membuat orang-orang tertarik untuk melihat, boro-boro melihat, melirik pun seakan tidak sudi.
Mereka ingin menjadi sempurna di mata banyak orang. Ingin menjadi yang terdepan, yang terkenal, yang fenomenal. Namun selalu gagal.
Hingga akhirnya, sebuah peristiwa tak terduga mengantarkan mereka bertiga menjadi sosok yang sangat terkenal di seantero sekolah.
Mereka mengubah penampilan mereka yang pada cupu-cupu dan norak abis hingga menggemparkan satu sekolah akibat penampilan yang berubah TOTAL.
Mereka mulai belajar dandan. Rela tidak jajan untuk membeli baju, sepatu, tas dan barang-barang terbaru. Mulai mendatangi klinik-klinik kecantikan untuk membeningkan seluruh badan juga wajah.
Sering-sering nongkrong di cafe. Sampai cowok-cowok pada ngantre untuk menjadi pacar mereka.
Namun, dari sanalah runtutan kejadian menjadi awal yang membuat mereka sadar, bahwa tidak ada namanya kehidupan sempurna. Selalu ada titik-titik kekurangan.
Akankah mereka bisa bertahan ketika tidak bisa menjadi diri sendiri? Dan justru berusaha mengubah penampilan hanya untuk menyenangkan kepuasan sementara.
Premis
Tiga remaja perempuan yang menganggap bahwa hidup mereka tidak adil dan selalu tersisihkan ini ingin menunjukan pada dunia, bahwa mereka bisa membuat perubahan. Dan perubahan yang paling utama, mereka mulai dari penampilan.
Karakter
Cerita ini bermula ketika tiga orang remaja perempuan bertemu di depan gerbang rumah yang sedang mengadakan pesta ulang tahun. Namun ketiganya ditahan tidak diperbolehkan untuk masuk karena tidak mempunyai surat undangan.
Dari kejadian itulah semuanya dimulai. Dari tiga keluarga dengan latar belakang yang berbeda dan tiga kepribadian yang tentu saja berbeda pula. Tapi ada satu hal yang membuat mereka sama, yaitu sama-sama mempunyai tujuan untuk mendapatkan keadilan bersosialisasi.
Ambar, Keke dan Tiar. Tidak ada hal yang sempurna di hidup mereka.
Ambar dengan keadaan ekonomi keluarga yang pas-pasan, sedangkan ibunya selalu sakit-sakitan.
Keke dari keluarga yang berada, tapi keberadaannya tidak pernah dianggap ada oleh orang tuanya. Yang orang tuanya pedulikan hanya adik perempuannya yang selalu mendapatkan juara umum, Sedangkan Keke seolah tidak terurus dengan pakaian seperti gembel.
Tiar si anak yatim piatu yang sama sekali tidak tahu siapa orang tua kandungnya. Tiar selalu merasa bahwa ia adalah anak yang tidak diinginkan dan kehadirannya di dunia adalah kesalahan.
Semua kekurangan itu adalah sebuah keajaiban karena bisa berada di antara orang-orang dengan kehidupan sempurna.
SMA Unggulan. Sebuah keajaiban mereka bisa bersekolah di sana yang dipenuhi wajah-wajah bidadari dan bakat-bakat yang multitalent. Sangat berbeda jauh dengan ketiga orang itu yang seperti kotoran di tengah-tengah makanan lezat lainnya.
Hingga pada suatu hari, hari di mana tren-tren make up dan style korea semakin menjamur yang membuat Ambar, Keke, dan Tiar menjadi bahan olokan karena penampilan mereka yang seperti gembel nyasar.
Ketiganya masih bisa menerima perlakuan yang sering membuat mereka dipermalukan. Terlebih saat surat cinta yang ditulis Ambar untuk Dirga tersebar luas di seantero sekolah.
Hingga puncaknya, ambar sudah tidak tahan dan mengajak kedua temannya untuk membuat perubahan di kehidupan sekolah mereka. Setelah melalui perselisihan dan perdebatan kecil, akhirnya Keke dan Tiar menyetujui rencana Ambar.
Rencana itu dimulai dengan digalinya celengan di bawah tanah yang sudah mereka kumpulkan dari dua tahun lalu.
Rupanya tabungan cukup terkumpul banyak, ditambah lagi uang dari celengan Keke.
Tidak ingin menunggu lama, mereka langsung memborong baju-baju dan alat make up diskonan agar dapat banyak. Mereka mulai belajar menggunakan make up dari video tutorial yang ketiganya tonton selama semalaman suntuk.
Waktu selama liburan setelah kenaikan kelas mereka gunakan untuk mempercantik diri. Dan rupanya, usaha tidak mengkhianati hasil. Saat sekolah kembali masuk, Ambar, Keke, dan Tiar hadir dengan wajah dan penampilan baru yang membuat satu sekolah pangling dan hampir tidak mengenali mereka.
Dari sana kehidupan sempurna yang mereka impikan perlahan hadir. Banyak cowok yang perlahan mendekati.
Proses pendekatan Ambar dengan Dirga, si kapten basket pun bejalan mulus.
Tapi rupanya, Fanny yang tidak terima Dirga dekat dengan Ambar pun merecoki hubungan mereka. Dan kemenangan berpihak pada Ambar saat Dirga lebih memilihnya.
Keke dan Tiar pun tak kalah sibuk dengan pacar masing-masing.
Kehidupan sekolah sudah sempurna. Tapi, bagaimana kehidupan mereka di dalam keluarga?
Sama sekali tidak ada yang berubah. Runtutan kejadian-kejadian semakin tak terkendali saat Keke memilih kabur dari rumah karena sudah tidak tahan dengan sikap orang tuanya.
Di samping itu, Ambar tengah terpukul karena Ibunya dikabarkan masuk rumah sakit karena tertabrak truk dan mengakibatkan kelumpuhan.
Sedangkan Tiar dihadapkan kenyataan bahwa Bapak angkat Tiar menemukan orang tua kandung Tiar, namun sayang, ternyata orang tua Tiar sudah meninggal setahun lalu akibat kecelakaan.
Semuanya terlalu rumit.
Tapi, semua masalah selalu ada solusinya, bukan?
Pada akhirnya, Ambar, Keke dan Tiar menyadari sesuatu. Bahwa mereka harus lebih bisa menghargai waktu dan menerima apa yang sudah ditakdirkan Sang Pencipta.
Dan juga tidak ada hidup yang sempurna. Baik aku, kamu, maupun mereka, selalu ada lubang-lubang kecil kekurangan.
Lalu, apakah kalian ingin menjadi sempurna di mata dunia?
Kuharap kalian hanya perlu menjadi diri sendiri, menjadi orang yang lebih baik dan berguna bagi orang lain.