Aku di Sudut Kota pada 90'

Oleh: Andhika Fadlil Destiawan

Blurb

Raka seorang mahasiswa tingkat akhir yang ditengah perjalanan di masa study nya harus menginjakkan sebagian impiannya yang ingin menjadi musisi, karena harus bisa menjadi penopang keluarganya yang tersisa terutama adik perempuannya ang bernama Gita, karena dari kecil mereka berdua harus tinggal bersama neneknya semenjak ditinggal ibu nya meninggal. Di era reformasi bukan lagi tentang keributan yang ada di negara, tetapi juga di dalam dirinya yang harus berperang melawan batin dirinya sendiri, banyak masalah yang datang berdampingan, mulai dari bayangan buruk ayahnya yang berusaha keras mengambil alih harta peninggalan ibunya belum lagi soal patah hati terhebatnya karena ditinggal pergi pacarnya yang bernama Dani dengan laki-laki lain.
Dari semua itu juga hal tak terduga pun ikut datang menghampiri Gita yang menimbulkan insiden dalam perpeleloncoan disaat acara ospek di kampus, sehingga mengakibatkan Gita harus menjalani opname di rumah sakit, akan tetapi dari insiden yang menimpa Gita, Raka menjadi kenal dengan alah satu perempuan bernama Fira yang merupakan salah satu panitia dari acara ospek tersebut dan dari situ perasaan Raka yang sebelumnya hanya berisi dendam dengan ayahnya dan sakit hati karena mantan kekasihnya menjadi teralihkan karena muncunya sosok Fira di hidupnya yang seolah menjadi penawar luka. Mereka menjadi kenal dan dekat atu sama lain, sampai keputusan untuk menjalin sebuah hubungan tercetus dari perasaan mereka berdua.

Apakah kedatangan Fira memang sebuah penawar luka bagi Raka yang sempat lara karena patah hatinya?

Premis

Raka seorang mahasiswa tingkat akhir yang hanya hidup dengan nenek dan adeknya, memiliki perasaan kebencian yang terpendam dengan ayahnya karena telah pergi meninggalkannya, sehingga membuat Raka harus menjadi kepala keluarga bagi nenek dan adeknya, ditengah lika-liku kehidupannya, Raka harus mengalami fase patah hati terhebatnya karena ditinggal pergi pacarnya bersama laki-laki lain dan juga ditempa cobaan karena harus melihat adeknya masuk rumah sakit, akan tetapi dari semua kejadian itu Raka menjadi kenal dengan sosok perempuan yang berhasil membuatnya jatuh hati kepadanya.

Karakter

Raka adalah seorang mahasiswa tingkat akhir yang kuliahnya telat lulus karena kesibukannya menjadi anak band dan bekerja menjaga toko kaset untuk mencari tambahan uang untuk membantu mencukupi kebutuhan hidupnya beserta adiknya yang bernama Gita. Dari kecil Raka dan Gita sudah tinggal bersama neneknya karena ibu mereka meninggal dunia dan ayahnya pergi meninggalkan mereka karena perceraian. Diawal Raka menjadi mahasiswa Raka tertarik dengan sosok perempuan bernama Dani yang merupakan teman satu kampus Rizal yang merupakan teman satu SMA Raka, ketertarikan Raka dengan Dani membuat Raka mulai intens mendekatinya samai pada mereka berdua memutuskan untuk pacaran, hubungan mereka berdua berjalan lumayan lama dan banya hal yang dijalani bersama-sama, hanya saja semenjak mereka berdua memutuskan LDR atau hubungan jarak jauh, permasalahan mulai berdatangan di hubungan mereka, dari mulai masalah kecil sampai masalah besar yaitu perseingkuhan yang dilakukan oleh Dani dengan laki-laki lain yang menyebabkan mereka harus putus. Masalah lain juga datang mengganggu pikiran Raka yang harus menjadikannya bertarung dengan pikiran dan batin sendiri, selain masalah hubungannya dengan Dani, Raka berusaha menahan gempuran dari tante Nining yang selalu berupaya meminta Raka untuk memberikan sebagian asset peninggalan ibunya untuk ayahnya, Raka bersikeras untuk tidak akan pernah mengupayakan hal itu terjadi, permasalahan yang datang berdatangan membuat Raka untuk menghabiskan waktu di luar rumah dengan pergi berkelana dan mendaki gunung sendirian untuk berdamai dengan sendiri.
Enam bulan setelah Raka mengalami patah hati, Raka manggung bersama bandnya di acara kampus di malam hari, setelah selesai manggung Raka mengajak Adit yang merupakan gitaris bandnya untuk ngopi di warung burjo, Raka dan Adit menyepakati agar band mereka vakum terlebih dahulu dan fokus menyelesaikan tanggung jawab dan urusan kuliah dan pekerjaan. Patah hati yang Raka alami sedikit demi sedikit mulai teralihkan dengan kesibukannya yang mulai fokus dengan skripsi, ditambah Adit dan pacarnya yang bernama Nabila lumayan sering menemani Raka, sampai pada akhirnya Raka mendapatkan rekomendasi lowongan kerja part time dari Nabila, dilain masalah pengalaman patah hati Raka yang mulai sembuh, emosi Raka tetap belum setabil ketika masih berhubungan dengan tante Nining, sempat ada moment bahwa Raka diminta oleh nenek untuk ke rumah tante Nining karena nenek di telpon oleh tante Nining untuk meminta Raka main ke rumahnya, karena nenek merasa tidak enak hati dengan tante nining sehingga nenek dengan berat hati meminta Raka untuk menyempatkan waktu untuk main ke rumah tante Nining, walupun pada akhirnya menimbulkan perasaan Raka kembali geram karena adanya kembali pembahasan soal ayahnya, kekecewaan Raka dengan tante Ninig menjadikannya untuk tidak berlama-lama melanjutkan obrolan dan memilih pergi, pembahasan mengenai ayah Raka membuatnya menjadi kangen dengan sosok ibu, sehingga Raka menympatkan mampir ke makam ibu utntuk berziarah dan selanjutnya menemui Adit di kampus pada malam harinya.
Di pagi harinya Raka menyiapkan sarapan untuk Gita yang sedang bersiap untuk masuk kampus pertama kalinya untuk mengikuti acara ospek, seusai Gita berangkat dengan Risa yang merupakan teman Gita, Raka mempersiapkan diri untuk menuju tempat kerja yang sempat dia lamar untuk mengikuti panggilan wawancara, Raka tidak pernah menduga kalau tempat kerja yang dia lamar merupakan punya teman satu SMP nya yang bernama Angga sehingga Raka dan Angga bertemu kembali, setelah semua urusan terkait pekerjaan selesai, Raka kembali pulang ke rumah nenek, Raka disambut oleh Gita yang sudah sampai di rumah dan menunggunya di ruang tengah untuk mengajknya langsung ke ruang makan, Raka lupa kalau hari itu merupakan ulang tahunnya, sesampainya di ruang makan Raka kaget kalau nenek sudah menyiapkan banyak makanan di meja makan, Raka, Gita dan nenek lalu makan bersama untuk merayakan ulang tahun Raka, setelahnya Raka membantu Gita menuliskan essay yang akan dikupulkan pada keesokan harinya.
Keesokan harinya setelah Gita berangkat ke kampus, Raka dihampiri Adit yang ingin berangkat bareng dengan Raka ke kampus, mereka berdua sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat, sesampainya di kampus Raka mencetak naskah skripsinya di tempat fotocopy dan dilanjut menghantar Adit mengajukan judul di bagian akademik kampus dan menemui Gita waktu isoma yang kondisinya terlihat lemas karena kurang sehat, setelah itu Raka dan Adit menuju ke sekrtariat untuk bersantai akan tetapi hal yang tidak pernah di duga tiba menghampiri Raka, karena kabar dari adik tingkat Raka yang memberitahunya tentang Gita yang menjadi korban perpeloncoan oleh panitia ospek karena telat masuk ke rangkaian acara yang sedang berlngsung, tidak mengambil pusing Raka langsung menghampiri lokasi kejadian dan tersulut emosinya sampai menimbulkan perkelahian dengan panitia ospek yang melakukan perpeloncoan, keributan antara Raka dan panitia ospek mengalihkan fokus Raka yang seharusnya mengamankan Gita sampai Gita jatuh pinsan karena kondisinya yang sudah drop.
Gita lalu dibawa ke rumah sakit terdekat oleh Raka dan temannya yang bernama Doni yang kebetulan membawa mobil dan disusul Adit yang membawakan motor Raka, sesampainya di rumah sakit mereka disusul oleh 3 panitia dari divisi medis yang ingin memberi pendampingan kepada Gita, kedatangan 3 panitia medis tersebut kembali menyulutkan emosi Raka yang belum stabil, akan tetapi berhasil dilerai oleh Adit dan Doni sehingga 2 panitia tersebut disuruh kembali ke kampus dan tinggal 1 panitia dari medis yang ikut menjaga Gita yang bernama Fira. Mereka berempat menunggu hasil pemeriksaan Gita yang masih berada di UGD, dan datanglah nenek dari rumah yang menyusul ke rumah sakit setelah diberi kabar oleh Raka melalui telpon umum, seusai pemeriksaan Gita selesai, Gita dipindahkan ke ruang rawat inap dan Raka memutuskan kembali ke kampus untuk mencari panitia-panitia yang telah melakukan perpeloncoan kepada Gita, di kampus kembali timbul keributan setelah Raka berhasil menemui para panitia ospek dan hal tersebut hampir menimbulkan perseteruan antar fakultas karena dalih ikut campur dari mahasiswa lain, beruntungnya Raka berhasil dilerai dan teman-teman dari fakultas Raka membantu menjadi tameng dari gerombolan mahasiswa lain yang ingin ikut campur.
Seusai dari kampus, Raka kembali ke rumah sakit sendirian dan Fira masih berada di ruang rawat inap bersama nenek untuk menjaga Gita, sesampainya di ruang rawat inap Raka ditanya oleh nenek soal luka lebam yang ada di bagian wajahnya, akan tetapi Raka tidak mengaku, tanpa basa basi Fira mengambil plaster dan obat merah dari saku almamaternya lalu diberikan kepada nenek yang setelahnya diberikan kepada Raka untuk membersihkan lukanya sendiri. Malam harinya Gita tersadar lalu Raka terbangun dari tidurnya dan memanggil perawat di ruangannya, disaat itulah Raka tahu kalau Fira ikut menginap di rumah sakit dan tidur di kursi depan ruang rawat inap yang dipakai Gita, walaupun Raka dengannya tidak interaksi sama sekali dan dia kembali ke kampus di esokan harinya untuk melanjutkan menjadi panitia ospek yang masih berlangsung, sedangkan Gita harus menginap selama 2 malam di rumah sakit.
Setelah Gita mendapatkan izin rawat jalan oleh dokter, Raka tidak menduga kalau Fira datang ke rumah nenek untuk menjenguk Gita sendirian, dari situlah awal Raka mulai berinteraksi dengan Fira, awalnya Raka merasa acuh tak acuh dengannya hingga Raka timbul perasaan kagum dengannya, dikarenakan Fira datang ke rumah menggunakan jasa ojek, sehingga pulangnya Raka mengantarkan ke kostannya dan mengajak makan malam bersama karena Fira sungkan makan di rumah. Di pagi harinya Raka tanpa sengaja bertemu Fira kembali di perpustakan setelah dirinya melakukan bimbingan skripsi, pembawaan sikap Raka kepada Fira mulai sedikit berbeda, kini dia mulai bisa berinteraksi dengan biasa kepada Fira, sampai Raka mengajaknya untuk sarapan bersama di warung soto dekat kampus yang setelahnya dia juga mengajak untuk jalan bareng.
Raka mengajaknya jalan-jalan di area lereng Merapi karena sekalian memberikan titipan Gita yang harus diantarkan ke rumah, hingga waktu sore Raka mengantarkan kembali Fira ke kostnya karena malamnya Fira harus ke kampus sehingga mereka berdua. Seusai mengantarka Fira, Raka kembali pulang ke rumah dan sudah ditunggu Adit dan Nabila yang sudah tiba. Di rumah suasana sangat rame, Nabila, nenek dan Gita asik memasak di dapur, sedangkan Adit duduk di teras depan yang menunggu kedatangan Raka,. Kepergian Raka bersama Fira ternyata diketahui oleh mereka semua, sehingga kedatangan Raka di rumah menjadi bahan becandaan, sampai Raka harus membuang wajah malu karena salah tingkah, Raka, Adit, Nabila dan Gita duduk bersantai sembari ngobrol di teras depan rumah, sampai sampai obrolan mereka menuju ke sebuah wacana untuk jalan-jalan bareng ke pantai di keesokan harinya.
Malam hari setelah makan bareng, Adit memutuskan menginap di rumah, sedangkan Nabila pulang ke kostnya, di kamar Raka, Adit berusaha selalu meyakinkan Raka untuk mengajak Fira ikut ke pantai, karena perasaan Raka yang juga mulai timbul ketertarikan dengan Fira, paa akhirnya Raka memberanikan diri untuk menelfon Fira dan mengajaknya untuk ikut dan Fira pun mau.
Pagi hari Raka bersiap mandi dengan duduk di ruang keluarga karena kamar mandinya masih dipakai Gita mandi, sedangkan Adit masih tertidur di kamar Raka lalu dibangunkan oleh Nabila yang tidak lama dari itu tiba di rumah nenek, seusai semunya siap mereka lalu berpamitan dan berangkat menggunakan mobil yang dikendarai oleh Raka untuk menuju ke kost Fira untuk menjemputnya. Mereka melanjutkan perjalanan menuju selatan Jogja setelah menjemput Fira, dan menyempatkan sarapan di warung soto yang berjualan di pinggir jalan dan mereka tiba di pantai pada siang menuju sore.
Raka dan Adit hanya duduk diatas kap mobil sembari melihat Gita, Nabila dan Fira yang asik berfoto foto, sampai-sampai Raka mendekati Fira yang duduk sendiri di bibir pantai dengan memberikannya air minum, mereka lalu duduk berdua menikmati suasana pantai dengan cmatahari yang mulai tenggelam.
Semenjak itu, kedekatan Raka dan Fira menjadi saling intens, mereka berdua menjadi sering keluar bareng, walaupun hanya sebatas jalan-jalan memutari kota Jogja, makan bersama, menemani Fira mengerjakan tugas kuliahnya, atau Fira ikut menemani Raka ketika sedang mengisi acara musik atau ngeband, nonton film bareng di bioskop, bahkan kadang Fira menginap di rumah nenek ketika sedang ada acara rame-rame di rumah bersama Adit dan Nabila, perasaan Raka kepadanya semakin tidak bisa aku tutup-tutupi, sedikit demi sedikit Raka mulai memperlihatkan perasaannya kepada Fira, berawal dari kagum timbul jatuh cinta kepadanya, Fira pun juga semakin dekat dengan Raka, mereka mulai saling peduli satu sama lain dan saling perhatian satu sama lain,
Sampai pada akhirnya Raka memberanikan diri menyatakan perasaannya kepada Fira di pinggiran sungai Code pada malam hari, selepas mereka berdua menonton konser musik dan malam itu mereka berdua resmi menjalin hubungan pacaran.
Lihat selengkapnya