An Imperfect Marriage

Oleh: Faiz Fathimah

Blurb

Idealnya sebuah pernikahan diawali dengan adanya keterbukaan antara dua belah pihak. Lalu bagaimana dengan Rizal dan Vania yang memilih untuk menyembunyikan masa lalunya? Akankah hubungan mereka baik-baik saja? Atau justru sebaliknya? Mampukah Rizal menerima masa lalu Vania yang ternyata berkaitan dengan masa kelamnya?

Premis

Perjuangan seorang suami mempertahankan pernikahannya dengan wanita pengidap Skizofrenia.

Karakter

Kehidupan rumah tangga Rizal (36) dan Vania (29) sedang dalam masalah yang cukup besar. Pasalnya, Rizal yang memiliki trauma terhadap penderita Skizofrenia, akhirnya mengetahui bahwa Vania memiliki penyakit itu. Rizal pun marah dan menceraikan Vania. Rizal memutuskan untuk pergi dari rumah bersama dengan Razaf -anak angkat mereka.
Selama berpisah dari Vania, keadaan Rizal menjadi kacau. Mimpi-mimpi buruk yang dulu kerap kali menghantuinya, kini kembali hadir. Keadaan ini diperparah dengan tidak adanya Vania yang selalu bisa menenangkannya. Rizal pun kerap kali terjaga hingga pagi hari. Selain itu, rengekan Razaf yang meminta bertemu dengan Vania juga memperburuk pikirannya. Hal ini menyebabkan konsentrasinya terganggu, dan pekerjaannya berantakan. Rizal bahkan mendapat surat teguran dari atasannya.
Semua kekacauan yang dialaminya membuatnya sadar, bahwa Vania memiliki peran penting dalam hidupnya. Saat itulah Rizal merasa ragu dengan keputusannya untuk menceraikan Vania. Ia juga kini mulai menyadari bahwa dirinya telah jatuh cinta pada Vania. Bersamaan dengan itu, Danang -sahabatnya- memberinya nasehat dan menceritakan betapa beruntungnya ia mendapatkan Vania. Rizal pun sadar dan memutuskan untuk rujuk dengan Vania.
Rizal akhirnya kembali hidup dengan Vania. Ia bertekad untuk melawan traumanya dan mempertahankan rumah tangganya. Namun, saat itu Vania mulai bertingkah aneh. Vania mulai sering berbicara sendiri dan meracau tidak jelas, persis seperti ibunya dulu. Firasatnya mengatakan bahwa Skizofrenia Vania kambuh. Rizal pun kembali ragu.
.Pada suatu hari, Rizal melihat Vania berteriak histeris dan mengamuk. Ia yang saat itu sangat ketakutan, reflek memukul kepala Vania hingga Vania pingsan. Budhe Amih segera membawa Vania ke Rumah Sakit terdekat. Rizal sangat gelisah. Ia dihantui perasaan bersalah kepada Vania.
Setelah Vania siuman, Budhe Amih memutuskan membawa Vania ke RSJ untuk mendapat perawatan lanjutan. Vania dirawat beberapa hari di sana. Rizal memberanikan diri menjenguk Vania. Di sana ia bertemu dengan Abimanyu -sahabat Vania. Abimanyu mengatakan bahwa ia sangat mencintai Vania dan meminta Rizal untuk melepaskan Vania. Budhe Amih juga meminta Rizal melepaskan Vania. Rizal menolak, ia bersikeras untuk mempertahankan Vania.
Saat Rizal sudah berhasil berdamai dengan traumanya dan Vania sudah mulai sembuh, Vania justru meminta cerai. Rizal pun harus kembali berjuang untuk meyakinkan Vania bahwa dia adalah lelaki yang tepat bagi Vania.
Vania memutuskan untuk menguji Rizal. Ia berpura-pura kambuh dan mereka ulang tragedy pembunuhan yang dilakukan ibu Rizal. Rizal yang melihat Vania melakukan hal itu, tiba-tiba menyerang Vania. Vania pun mantap untuk menceraikan Rizal dan berniat untuk pindah ke luar kota bersama dengan Abimanyu.
Vania mempersiapkan segala berkas perceraiannya dan menyewa pengacara. Saat Vania akan menemui pemgacaranya bersama dengan Abimanyu, Diana datang dan menasehati Vania. Diana juga mengatakan bahwa Rizal akan segera pergi. Vania panik dan pergi menyusul Rizal di kontrakannya. Vania sadar bahwa ia masih sangat mencintai Rizal. Vania pun akhirnya membatalkan gugatan cerainya.
Lihat selengkapnya