Blurb
Anaya adalah seorang wanita jelita yang hidup di keluarga berkecukupan, namun krisis harmonis. Dia memiliki Ibu yang otoriter, berwatak sangat keras dan temperamental. Wanita yang memiliki inner child yang kemudian dilampiaskan pada anak-anaknya. Banyak trauma yang ditorehkan sang Ibu pada sosok Anaya kecil.
Trauma-trauma itu terus membekas dan menjadi luka menganga dalam batin Anaya hingga menjelma bak kanker ganas yang menggerogoti jiwanya.
Menjadi wanita cantik dan anak orang berada, Anaya sama sekali tidak beruntung. Dia tidak memiliki siapapun untuk diajak berbicara. Dia begitu kesepian. Satu-satunya kakak yang begitu dia cintai, meninggal karena serangan jantung.
Sahabat sejati Anaya hanyalah hujan, bintang-bintang di langit malam, dan hayalannya.
Hingga tanpa dia sadari, sosok imajiner yang tumbuh dalam fantasinya sejak kecl kini hidup dan menjelma menjadi pelipur laranya.
Pada akhirnya Anaya jatuh cinta begitu dalam pada pria itu.
Amran, pria sempurna dan nyaris tanpa cela yang hampir tak mungkin ada di dunia.
Ia bagaikan malaikat tanpa sayap. Kekasih dambaan setiap wanita apalagi untuk seseorang seperti Anaya.
Siapakah Amran?
Mungkinkah dia bisa menyembuhkan segala luka Anaya dan menjadi cinta sejatinya?
Atau justru dia lah representasi luka terbesar dari jiwa Anaya yang sakit?
Premis
Ini adalah kisah perjalanan tentang bagaimana sebuah monster tercipta, tumbuh dan pada akhirnya mampu merenggut jiwa seorang manusia tanpa harus mematikan raganya.
Anaya memang cantik jelita dan anak orang berada. Tapi masalahnya, apakah sebenarnya yang paling dibutuhkan oleh seseorang dalam menjalani hidup untuk menjadi manusia yang bahagia?
Anaya justru begitu iri pada sahabatnya, Kaisha. Seorang gadis biasa dan anak orang tak punya.
Kaisha tumbuh bahagia dalam kehangatan yang tak pernah Anaya miliki sejak kecil.
Sementara Anaya tumbuh sengsara dan penuh kemalangan, hingga pada akhirnya mereka memiliki akhir kehidupan yang berbanding terbalik.
Kaisha hidup bersama mimpi-mimpinya, sementara Anaya ‘mati" karena hayalannya.
Karakter
Anaya adalah seorang gadis cantik yang lugu, polos dan naif. Dia memiliki sahabat baik bernama Kaisha. Seorang gadis sederhana tapi begitu pintar, ceria dan pandai bergaul.
Anaya dan Kaisha memiliki kehidupan yang berbanding terbalik.
Anaya memiliki keluarga yang penuh dengan toxic sementara Kaisha memiliki keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang. Keduanya tumbuh dengan karakter dan kepribadian yang berbeda jauh. Anaya diliputi banyak kemalangan sementara Kaisha selalu diliputi dengan keberuntungan.
Anaya tumbuh menjadi anak yang pemurung, introvert dan krisis percaya diri. Dia sangat suka menghayal dan menggambar sebuah karakter imajiner Seorang pria tampan berinisial A sejak kecil. Tidak ada hal menyenangkan lain yang bisa dia lakukan.
Sementara Kaisha semakin disibukkan dengan hidupnya yang progressif hingga dia kadang mulai mengabaikan Anaya.
Babak terburuk dalam hidup Anaya adalah ketika dia dijodohkan oleh orang tuanya dengan pria bejat yang semakin merusak fisik, mental dan harga dirinya.
Ditambah lagi, jiwanya semakin terpuruk saat Kakaknya, satu-satunya keluarga yang begitu peduli padanya, Orang yang begitu disayangi oleh Anaya, meninggal karena serangan jantung.
Pada akhirnya Anaya benar-benar tidak memiliki siapapun untuk diajak berbicara. Anaya semakin kesepian.
Hingga kemudian Anaya bertemu dengan pria bernama Amran. Seorang pria sempurna yang selalu membuat Anaya berbunga-bunga dan merasa berharga. Amran adalah pria yang selama ini diimpikan Anaya.
Anaya dan Amran saling mencintai begitu dalam. Amran adalah pelipur lara Anaya yang selalu membahagiakan hidup Anaya.
Tapi karena luka-luka yang begitu membekas pada jiwa Anaya, keanehan demi keanehan semakin muncul di diri Anaya. Anaya sakit. Sangat sakit.
Dan Amran, bukanlah obat dari sakit Anaya, melainkan justru sakit terburuk yang harus dialami Anaya.