Blurb
Perebutan hak asuh anak antara Permana dan Arunda harus diselesaikan di depan hakim. Permana terus berjuang meski dianggap tidak layak mengasuh anak usia tiga tahun. Meski bukti yang diajukan cukup kuat, pria bertato itu tetap mendapat perlawanan. Alasannya, Atsila masih membutuhkan Arunda, ibu kandungnya yang pernah meninggalkan Atsila waktu berusia lima bulan.
Premis
Permana tetap membawa pergi Atsila usai putusan sidang perebutan hak asuh. Baginya, tidak ada yang bisa merampas Atsila, termasuk Arunda dan putusan sidang pengadilan.
Karakter
Permana sangat mencintai Arunda. Bahkan, di tengah penolakan kedua orangtua Arunda, pria bertato tetap datang untuk menunjukkan keseriusan dirinya pada Arunda.
Penolakan terus terjadi sampai pada akhirnya, Permana menemukan cara agar cintanya diterima oleh kedua orangtua Arunda. Yaitu bekerja dan menghapus tato di kedua lengannya.
Setelah itu, mereka menjalani kisah cinta sebagaimana percintaan remaja lain. Jalan, liburan, ke kos, duduk, makan ice cream, makan malam bersama, bertengkar, putus, diem-dieman, lalu kembali CLBK. Kisah yang sama. Romantisnya Permana tidak dengan bunga, hadiah cincin, tas, atau kalimat mutiara. Permana tetap jadi pria dengan gayanya, tenang, diam, dan perhatian ala kadarnya.
Cinta dua manusia itu bersatu dengan ikatan yang serius. Mereka direstui untuk menikah dan membangun rumah tangga.
Awalnya biasa saja, manis dengan kisah pengantin baru. Sampai lahir seorang gadis bernama Atsila.
Pertengkaran karena ekonomi, tekanan hidup, kebutuhan mulai membuat dua hati itu berseberangan. Satu menuntut, yang lain berusaha diam.
Akhirnya, jalan cerai diambil. Korban dari perpisahan pastilah anak mereka.
Arunda pergi dengan egonya. Permana bertahan demi kehidupan si putri kecilnya.
Usia tiga tahun, Atsila Tumbu ceria. Sebelum Arunda datang dengan gugatan hak asuh anak di pengadilan.
Persidangan itu digelar untuk memperebutkan Atsila.