Blurb
Cerita tentang tiga orang perempuan adik-kakak yang memiliki hambatan dan rintangannya tersendiri dalam mewujudkan impiannya. Nadine merupakan lulusan terbaik di kampusnya dan memiliki impian untuk menjadi seorang guru. Tetapi,ketika sang ibu meninggal ia memutuskan untuk membuka usaha menjahit di rumah dan mengurus keluarganya. Dilema yang dirasakan nadine ketika ingin mewujudkan impiannya semakin memuncak ketika suatu kejadian menimpa bapaknya yang memiliki gangguan keterbelakangan mental.
Lalu kayra, anak kedua yang memiliki impian menjadi seorang pemain biola professional sepertinya harus merelakan impiannya. Karena, sang kakak,nadine sangat membenci musik dan melarang kayra untuk bermain biola. Bukankah musik adalah salah satu satu hal yang paling indah yang ada di dunia ini? Mengapa nadine melarang kayra bermain biola dan sangat membenci musik? Sebenarnya Rahasia apa yang disimpan oleh nadine?
Sedangkan Emi, anak bungsu yang memiliki impian menjadi seorang penulis ini selalu dibully oleh teman sekolahnya karena memiliki paras yang cantik dan juga dekat dengan cowok populer yang ada di sekolahnya. Satu per satu masalah datang menghampiri ketiga perempuan ini. Mampukah mereka bertiga meyelesaikan berbagai masalah yang datang dan mewujudkan impiannya?
Premis
Nadine, Kayra, dan Emi merupakan tiga orang adik kakak yang berasal dari keluarga sederhana dan tinggal dengan bapak mereka yang memiliki keterbelakangan mental. Mereka bertiga memiliki impian yang berbeda dan berusaha mewujudkan impian tersebut,walaupun banyak hambatan dan masalah yang harus dihadapi.
Karakter
Nadine, Kayra, Emi merupakan tiga bersaudara yang hidup sederhana dengan bapak mereka yang memiliki keterbelakangan mental. Ketiga adik kakak ini memiliki impian yang berbeda. Mulai dari nadine yang memiliki impian untuk menjadi seorang guru. Ketika ibu mereka meninggal nadine harus menggantikan sosok ibu dalam keluarganya dan memutuskan untuk mengurus keluarga dan membuka usaha menjahit yang dijalani ibunya dulu. Keadaan berubah ketika nadine bertemu dengan sosok abian, seorang guru di salah satu sekolah di dekat rumahnya. Abian menawarkan nadine untuk menjadi guru di sekolah tempat ia mengajar. Nadine menerima tawaran tersebut dan akhirnya nadine bisa menjadi guru. Setelah menunggu bertahun-tahun, nadine merasa bahwa saat itu adalah momen yang tepat. Nadine dihadapkan pada satu masalah lagi, ketika kepala sekolah memutuskan untuk memindahtugaskan nadine dan abian ke luar daerah. Nadine dilema antara pergi meninggalkan keluarganya atau pergi mengajar demi impiannya.
Kayra, anak kedua yang sangat menyukai alat musik khususnya biola ini memiliki impian untuk menjadi pemain biola professional dan tampil pada orchestra musik terkenal. Sampai suatu ketika, nadine yang sangat membenci alat musik ini mengetahui bahwa kayra yang pada saat itu masih SMA mengikuti kompetisi musik di pusat kota. Nadine sangat marah kepada kayra dan membakar medali dan piagam yang didapat kayra. Karena kejadian itu, kayra berhenti bermain biola. Saat kayra di masa perkuliahannya, kayra bertemu dengan sosok agha yang mahir memainkan piano. Kayra mencoba untuk memainkan biola kembali dan mengikuti kompetisi musik ke jepang untuk mewakili kampusnya bersama dengan agha.
Emi, anak ketiga duduk di bangku SMA. Semua temannya tidak menyukai dan menjauhi emi karena sang bapak yang memiliki keterbelakangan mental. Selain itu, vera dan hana sangat membenci emi karena emi bisa berteman dan dekat dengan Farel. Padahal farel adalah anak yang sangat populer di sekolah, captain tim basket dan juga anak band. Vera dan Hana selalu mengolok-olok emi dan menyuruhnya agar menjauhi farel. Emi tidak pernah menceritakan hal ini kepada bapak ataupun kakak-kakaknya. Sampai suatu ketika, farel melihat poster yang berisi kompetisi menulis. Ia langsung memberi tahukan hal ini kepada emi. Emi berencana untuk mengikuti perlombaan tersebut dan menurutnya dapat mengantarkan ia ke gerbang pertama impiannya.
Sedangkan bapak bekerja sebagai cleaning service di salah satu kantor penerbit. Bapak sangat beruntung karena ia masih dterima kerja walaupun dengan keterbatasannya. Di tempat kerja tidak ada satupun orang yang mau berteman atau mendekati bapak kecuali pak banu. Pak banu selalu membantu dan menolong bapak di tempat kerja. Sampai satu kejadian datang menimpa bapak. Bapak dituduh mencuri oleh seseorang dan melaporkannya ke polisi. Bapak dibawa ke kantor polisi. saat itu juga bapak dipecat dan kehilangan pekerjaannya. Akhirnya, Bapak memutuskan untuk berjualan mie pangsit di depan sekolah emi.
Hari kelam pun terjadi, ketika emi ingin mengantarkan naskah tulisannya dengan sepedah dari arah kanan terdapat truk yang melaju dengan kecepatan sangat tinggi dan menabrak emi. Saat berada di rumah sakit emi dinyatakan meninggal. Bapak dan nadine yang mengetahui ini lemas dan tidak bisa berkata apa-apa. Farel yang mengetahui ini langsung pergi ke rumah sakit. Kayra yang masih mengikuti kompetisi musik di jepang kaget menerima kabar ini dan langsung menuju ke indonesia. Kejadian nadine dengan ibunya terulang kembali oleh kayra dan emi. Nadine dan kayra tidak ada di samping orang-orang yang mereka cintai untuk terakhir kalinya.