Blurb
Gus Aqsa sangat mencintai dunia sastra. Bahkan dia memiliki pandangan yang berbeda dengan abahnya. Ketika abahnya memerintahkan kepada para santri agar membakar segala jenis novel, Gus Aqsa sangat menyayangkan keputusan abahnya itu. Kemudian, dengan kemampuan menulis sastranya dia menulis sebuah novel roman yang mengisahkan tentang kisah cintanya terhadap gadis pujaan hatinya, Sofi Ramadani yang tidak lain santri abahnya sendiri. Walhasil, hubungan mereka berdua ditentang oleh Pak Kiai karena dianggap berbeda kasta. Lalu dengan ideologi tasawufnya, Gus Aqsa mengatakan kepada abahnya bahwa semua manusia berasal dari ruh yang sama, yang justru membuat Pak Kiai menganggap bahwa putranya sendiri berbeda ajaran dengannya.
Konflik antara abah dan anak tidak sampai di situ. Untuk melanggengkan persahabatannya, Pak Kiai menjodohkan Gus Aqsa dengan seorang putri kiai namun Gus Aqsa malah nekat meninggalkan pesantren dan membeli sebuah rumah. Bagaimanakah kisah selanjutnya?