Blurb
Setelah perjumpaan dengan sahabat masa SMA nya, Starla (26 tahun) jadi teringat pada Dion cowok yang disukainya di sekolah dulu. Ada rasa penyesalan karena dulu ia tak berani mengungkapkan perasaannya. Dalam hati ia berharap seandainya waktu bisa diulang dan tanpa ia sadari tepat saat itu ada bintang jatuh. Tiba-tiba saja Starla mengalami kecelakaan dan saat tersadar ia sudah kembali ke masa ia berusia 17 tahun. Merasa mendapatkan kesempatan kedua Starla berniat memperbaiki apa yang disesalinya. Tapi akankah Starla bisa mewujudkan keinginannya atau hanya akan mengulang kesalahan yang sama?
Premis
Setelah tanpa sengaja mengucap keinginan saat ada bintang jatuh seorang wanita kembali mengulang masa lalunya. Merasa mendapat kesempatan kedua ia berniat memperbaiki hal yang selama ini disesalinya, ketidakberaniannya mengungkapkan perasaan pada teman SMAnya.
Karakter
Starla 26 tahun bertemu kembali dengan Dara, sahabat SMAnya yang sudah lama tak berhubungan. Dara mau menyerahkan undangan pernikahan pada Starla. Saat melihat nama calon suami Dara di undangan, Starla kaget melihat nama Dion, cowok yang mereka berdua sukai semasa SMA. Dara menjelaskan kalau itu hanya kemiripan nama saja. Ia menggoda Starla yang rupanya masih belum bisa move on juga dari Dion.
Saat pulang Starla kembali teringat pada Dion dan rasa sesalnya menyeruak. Ia berujar andai masa lalu bisa kembali diulang tanpa sadar saat itu ada bintang jatuh. Tiba-tiba Starla mengalami kecelakaan. Saat tersadar, ia mendapati dirinya kembali ke masa ia berusia 17 tahun. Ia tak bisa menahan bahagia dan harunya saat bisa melihat lagi Ibunya yang sudah tiada, teman-teman lamanya dan terutama Dion. Starla tahu ia tak boleh kembali mengulang kesalahan yang sama apalagi ia sudah tahu apa yang akan terjadi. Tapi saat momen demi momen mulai berulang , Starla mulai ragu apakah ia bisa merubah apa yang sudah terjadi? Dan saat momen yang ia khawatirkan terjadi saat Dara meminta bantuannya mendekati Dion, ia mendapat kepastian kalau ia memang ditakdirkan untuk mengulang kesalahan yang sama dengan menyetujui permintaan Dara dan mengesampingkan perasaannya sendiri.
Dion dan Dara akhirnya menjalin hubungan seperti yang sudah terjadi dulu. Starla marah pada dirinya dan pada takdir yang membuatnya merasakan sakit yang sama dua kali. Ia frustrasi harus menjalani ulang kehidupan yang tak bisa ia ubah dan hanya ingin kembali ke hidup masa depannya tapi ia tak tahu caranya. Ia jadi berjarak dengan Dara dan Dion sampai suatu hari Dara menghubunginya untuk curhat soal Dion yang akan keluar sekolah untuk pindah ke luar negeri mengikuti orang tuanya. Starla yang sudah kecewa dengan dirinya memilih bersikap acuh saja. Ia juga memutuskan tak akan datang ke acara perpisahan Dion sama dengan yang dilakukannya di masa lalunya dulu. Saat itu ia sadar kalau selama ini ia berfokus untuk merubah masa lalu supaya bisa berakhir dengan Dion bukan menghapus penyesalan karena tak berani mengungkapkan perasaannya. Starla pun memutuskan pergi ke perpisahan Dion meski terlambat. Saat ia tiba acara sudah usai. Dion dan Dara masih adad disana. Dion tak menyangka kedatangan Starla begitu juga Dara tapi kemudian Dara langsung paham maksud kedatangan Starla dan ia memberi restu dengan meninggalkan keduanya. Starla mengungkapkan perasaannya selama ini pada Dion begitu juga Dion pada Starla.
Starla pun kembali ke dirinya yang berusia 26 tahun yang tengah berbaring di ranjang rumah sakit akibat kecelakaan yang dialaminya. Ia menduga apa yang terjadi pastilah hanya mimpi meski demikian perasaan lega dalam dirinya tidak hilang. Saat itu pintu terbuka dan Dara muncul menjenguk bersama dengan calon suaminya. Dara senang melihat Starla sudah sadar. Ia merasa bersalah Starla jadi kecelakaan habis bertemu dengannya. Calon suami Dara menyeletuk bertanya kemana kembaran dirinya yang dijawab Dara kalau mereka cuma kembar nama. Starla tak mengerti maksud keduanya sampai kemudian pintu kembali terbuka dan Dion muncul disana. Melihat Starla sadar, Dion langsung menghampiri memeluk Starla lega dan menciumnya. Starla pun tahu kalau ia tidak bermimpi, kalau keinginannya merubah masa lalu akhirnya jadi kenyataan.