Blurb
Agni sangat ketakutan ketika ayahnya, Sasongko, mengundang penari Leak Rangda pada pesta ulang tahunnya yang kelima. Agni dihantui oleh sosok berlidah panjang dan bermata membelalak itu sepanjang malam. Rangda mengenalkan diri sebagai Tsabur, salah satu anak Iblis. Pada malam mengerikan itu, Agni memergoki Sasongko menyeret mayat Leak Rangda di lorong rumahnya. Sejak hari itu Agni tidak pernah mempercayai ayahnya lagi. Ketika dewasa, Agni yang berupaya melupakan trauma masa kecilnya mulai mengalami kejadian-kejadian seram yang mengantar pertemuannya kembali dengan Rangda. Perkenalan nya dengan Baha membuat Agni tahu siapa Tsabur: anak Iblis yang gemar membisiki manusia-manusia putus asa. Pada saat yang sama, warga kota dicekam horor pembunuhan berantai oleh sosok Leak Rangda. Agni mulai panik ketika ibunya pun penghilang. Dia yakin Sasongko dan Tsabur ada dibalik semua peristiwa berdarah itu.
Karakter
Horor psikologis "Bisikan Tsabur" mempertemukan dua sudut pandang psikologis dan spiritual dalam memahami fenomena parapsikologi terkait doktrin godaan anak-anak Iblis dalam menyesatkan manusia.
Bercerita tentang Agni, mahasiswa filsafat yang memiliki trauma berat karena sewaktu usia 5 tahun melihat bapaknya membunuh pemain topeng Leak Rangda.
Sosok menyeramkan itu diseret oleh Sasongko, bapaknya, di sepanjang lorong rumah dan dimasukkan ke kamar misterius yang tidak pernah terisi. Sosok Leak Rangda itu begitu lekat hingga muncul dalam mimpi-mimpi Agni dan memperkenalkan diri sebagai Tsabur.
Hubungan Agni dan Sasongko semakin memburuk seiring usia Agni yang mendewasa. Agni meninggalkan rumah dan punya kehidupan sendiri dengan kekasihnya: Asa.
Suatu ketika Agni mendatangi pasar malam tahunan di kota dan diramal oleh dukun ramal. Dukun ini orang yang sama, dulu pernah menjadi langganan Sasongko.
Teror mulai terjadi ketika Dukun Ramal tewas dibunuh, dan ibu Agni, Murti, menghilang. Agni menemukan hubungan mitis antara Sasongko dan Dukun Peramal itu. Dia yakin Sasongko lah yang membunuh Dukun itu untuk menggenapi filsafat unsur alam Jawa "sedulur papat kalima Pancer".
Dibantu Asa, Agni lalu melaporkan ayahnya ke polisi atas hilangnya Murti. Sasongko sendiri justru meyakini Agni lah yang membunuh Dukun Ramal itu. Agni telah dipengaruhi iblis bernama Tsabur.
Asa melibatkan sahabatnya, Baha, untuk memahami situasi rumit itu. Baha yang berlatar belakang pesantren sekaligus mahasiwa psikologi melihat kasus keluarga Agni sebagai sesuatu yang unik.
Sementara itu, teror pembunuhan pemenuhan filsafat unsur alam terus berlanjut. Agni dan Asa berusaha menghentikan aksi pembunuh berantai itu tetapi selalu mengalami kegagalan. Tiga perempuan berbeda dunia semua terbunuh karena punya satu kesamaan: pernah menjadi klien Dukun Peramal.
Pada pembunuhan terakhir, yakni seorang selebgram, terungkap dalam Live IG. Si Pembunuh adalah seseorang berkostum Leak Rangda dan bersenjata alat pendaki gunung. Sasongko yang terus dikejar dosa masa lalu terkait perjanjian pesugihan dengan Tsabur semakin yakin keluarganya telah dihancur leburkan oleh iblis.
Dia dulu dipaksa lewat bisikan-bisikan untuk membunuh pembantu rumah tangga dan seorang penari Leak. Kini, Agni dijadikan alat yang baru untuk melakukan pembunuhan berantai. Melunasi hutang Sasongko. Melalui tayangan berita, Sasongko melihat alat pembunuhan itu adalah palu pendaki gunung yang dulu pernah ia hadiahkan kepada Agni.
Di rumahnya yang mitis, Sasongko terus merasa didatangi sosok istrinya yang bersimbah darah, Mbok Usrek, dan bisikan Tsabur. Itu membuatnya ketakutan. Tapi dia memutuskan untuk melawan.
Sasongko menyerahkan diri kepada polisi dan mengaku sebagai pembunuh berantai. Dia melakukan itu untuk menyelamatkan Agni. Supaya anaknya tidak dipenjara. Ketika Agni membezuk Sasongko di tahanan, Sasongko menceritakan semuanya. Bahwa dia memang punya perjanjian dengan Iblis melalui Dukun Peramal. Ketika Sasongko sudah tidak bisa memenuhi kemauan Tsabur, iblis itu mengambil Agni sebagai budaknya.
Agni tidak percaya. Sasongko meyakinkan Agni bahwa tujuan semua pembunuhan itu adalah untuk menghidupkan Murti. Dalam pengaruh Tsabur, Agni telah membunuh ibunya. Kemudian, dia mengumpulkan empat unsur alam untuk menghidupkan Murti kembali. Setiap unsur alam diwakili oleh satu nyawa. Maka, Agni membunuh empat orang agar Murti bangkit dari kematian. Dulu, Sasongko melakukan hal sama dengan tujuan berbeda, yakni demi kelahiran Agni dan kekayaan dunia.
Ketika Agni tidak percaya cerita itu, Sasongko menyuruhnya mengecek gudang anggur di bawah pabrik balok es keluarga mereka. Di sanalah Agni menemukan jasad ibunya yang bersimbah darah di atas balok es. Melihat kenyataan itu, jiwa Agni terguncang. Dia kian tak bisa membedakan kenyataan dan imajinasi.
Saat itulah Asa dan Baha datang untuk menyelamatkannya. Asa yang sejak remaja telah familiar dengan seluk beluk pabrik balok es mengajak Baha mencari Agni di sana. Sementara itu, polisi membawa Sasongko ke pabrik untuk menunjukkan di mana jasad Murti. Di sanalah mereka bertemu. Sebuah insiden di Pabrik Balok Es berakhir buruk. Asa tak sengaja memukul Sasongko hingga tewas. Dia mengira Sasongko hendak menyakiti Agni. Saat itu juta, Asa ditangkap polisi.
Sementara itu Agni mendengar bisikan Tsabur yang mengajaknya menyusuri sungai dan menceburkan diri.
Iptu Jazuli, polisi yang menangani kasus ini melihat dari sudut pandang berbeda. Dia mendapat data valid dari Baha, sahabat Asa, yang sejak awal telah membuat analisis-analisis yang menarik.
Setahun setelah peristiwa malam tragis di pabrik es balok itu, Baha mengunjungi Asa di Rumah Sakit Jiwa. Baha berjanji sekuat tenaga akan mengeluarkan Asa dari rumah sakit itu. Bukan agar bebas tetapi supaya masuk penjara. Sebab, Baha mengetahui bahwa Asa adalah seorang psikopat yang menggunakan simbol-simbol filsafat dan keyakinan keagamaan untuk membunuh korban-korbannya.
Semua orang tertipu, kecuali Baha.