Blurb
Ismail merupakan seorang pemuda Betawi penggila video game, hidupnya selalu menjadi korban bully dimanapun dia berada.
Suatu hari dia merasakan sakit diperutnya dan memerikskan ke dokter. Sungguh tak diduga, ia divonis terkena kanker lambung dan umurnya hanya tinggal enam bulan.
Dalam keadaan frustasi dia menangis tak henti, dia tak ingin mati menderita dengan kemoterapi. Ia merasa putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya namun bukan dengan jalan bunuh diri.
Suatu kejadian membuatnya semakin berani dan menantang maut. Cari mati menjadi mantra baginya untuk menantang maut. Ternyata maut juga punya rasa takut ketika Ismail berani menantangnya.
Bukan kematian yang didapat, justru kesuksesan yang mengganjar Ismail.
"Ketika kematian aku cari, keajaiban yang menghampiri.
Ketika kematian aku hindari, kematian unjuk diri.
Takdir bukan ditentukan joystick manusia, semua adalah hak Yang Maha Kuasa.
Kita cuma boleh menjalani dengan pasrah, ketika saatnya nanti, tak akan ada yang bisa menghentikan.
Game Over Tuhan yang tentukan".
Petualangan mencari mati dengan lika- liku politik genk, cinta segitiga dan arti keluarga menghantarkan pada suatu arti kehidupan.
Tekan tombol X untuk melanjutkan.
Premis
Ismail, pemuda penggila video game, divonis hanya memiliki waktu hidup enam bulan karena menderita kanker lambung. Segala upayanya untuk mempercepat kematian malah selalu membuahkan kesuksesan. Game Over, Tuhan yang tentukan.
Karakter
Ismail merupakan seorang pemuda Betawi penggila video game, hidupnya selalu menjadi korban bully dimanapun dia berada.
Suatu hari dia merasakan sakit diperutnya dan memerikskan ke dokter. Sungguh tak diduga, ia divonis terkena kanker lambung dan umurnya hanya tinggal enam bulan.
Dalam keadaan frustasi dia menangis tak henti, dia tak ingin mati menderita dengan kemoterapi. Ia merasa putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya namun bukan dengan jalan bunuh diri.
Suatu kejadian membuatnya semakin berani dan menantang maut. Cari mati menjadi mantra baginya untuk menantang maut. Ternyata maut juga punya rasa takut ketika Ismail berani menantangnya.
Bukan kematian yang didapat, justru kesuksesan yang mengganjar Ismail.
"Ketika kematian aku cari, keajaiban yang menghampiri.
Ketika kematian aku hindari, kematian unjuk diri.
Takdir bukan ditentukan joystick manusia, semua adalah hak Yang Maha Kuasa.
Kita cuma boleh menjalani dengan pasrah, ketika saatnya nanti, tak akan ada yang bisa menghentikan.
Game Over Tuhan yang tentukan".
Petualangan mencari mati dengan lika- liku politik genk, cinta segitiga dan arti keluarga menghantarkan pada suatu arti kehidupan.
Tekan tombol X untuk melanjutkan.