Blurb
Entah aku yang sudah gila, atau memang perasaan ini yang salah. Orang yang selama ini menjadi sahabat sekaligus cintaku, ternyata adalah saudaraku sendiri. Bagaimana mungkin cinta itu bisa di sebut hanya ikatan batin, jika setiap kali di dekatnya jantungku selalu berdebar?
Lantas kenapa Tuhan gantikan perasaan cinta di hatiku pada pria yang berbeda agama?
Akankah sucinya cinta bisa meluluhkan batas-batas suku agama yang masing-masing akan berjuang mempertahankan keyakinannya? Dapatkah kita yang dipersatukan oleh cinta bersatu dalam satu Tuhan?