Blurb
Di usia yang sudah menginjak dewasa, sebuah pernikahan bukanlah menjadi tujuan hidup Lastri. Baginya menikah itu perlu persiapan dan kemampuan untuk menjalaninya. Lastri lebih memilih untuk memperbaiki standar kualitas hidup dirinya dan keluarganya terlebih dahulu serta membantu janda-janda yang ada di lingkungannya agar lebih mandiri secara finansial. Ia juga memiliki mimpi melanjutkan studi S2 sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah.
Namun, tujuan mulianya itu tidak sepenuhnya di dukung keluarga, terutama paman dan bibinya, mereka ingin cepat-cepat Lastri menikah. Bagi mereka, jika lama menikah, Lastri bisa saja menjadi perawan tua dan pada dasarnya siapapun perempuan itu ujung-ujungnya juga akan berurusan dengan dapur, sumur dan kasur.
Sebenarnya, dibalik prinsip itu Lastri memiliki sebuah rahasia yang tak pernah ia ceritakan pada keluarganya, kenangan buruk antara ia dengan mantan kekasihnya.
Karakter
Prestasi yang di raih Lastri (22) sebagai lulusan terbaik seklaigus peraih IPK tertinggi tidaklah cukup membuat keluarganya bangga. Cita-citanya untuk melanjutkan studi tidak didukung oleh keluarganya, terutama paman dan bibinya yang ingin segera ia menikah. Selain karena ia sudah lulus kuliah, usianya juga sudah cukup matang untuk menikah. Namun karena Lastri sudah memiliki tawaran pekerjaan dari salah satu perusahaan, paman dan bibinya tak bisa memaksa Lastri untuk pulang kampung dan menikah. Lastri menetap di kota dan bekerja di perusahaan yang dulu menjadi donaturnya saat ia masih mengenyam pendidikan.
Lastri memiliki seorang kekasih, Rangga (25) yang merupakan anak dari direktur perusahaan tersebut, Pak Pradipta (50). Sayangnya, hubungan mereka dirahasiakan, tak ada yang tau hubungan mereka kecuali sahabatnya, Rossie (22). Lastri mengatakan alasan mereka merahasiakan hubungan ini dari orang lain karena Lastri merasa tak perlu ada yang di umbar saja dan ia harus tahu posisinya sebagai anak kampung yang dicintai oleh Rangga yang seorang anak dari direktur, tentu reputasi Rangga akan buruk jika sampai ada yang tahu. Tapi Rossi mengatakan itu hanya omong kosong, mereka sudah menjalani hubungan cukup lama, tapi masih dirahasiakan, tentu ada yang disembunyikan dari Rangga, ia hanya memanfaatkan Lastri. Di satu sisi Lastri setuju dengan pendapat Rossie, tapi ia tidak tahu harus melakukan apa, sampai akhirnya perselingkuhan Rangga dengan Anggi (25) diketahui oleh Lastri. Tidak hanya itu, alasan Rangga mendekati Lastri juga terbongkar saat itu.
Lastri membenci Rangga, namun ia tak bisa berlari dari Rangga. Ia harus tetap bekerja di kantor Pradipta. Disana Lastri bertemu dengan Aditya (30) yang merupakan orang kepercayaan pak pradipta dan kepala departemen HRD yang akan membantu Lastri di awal-awal masa kerja Lastri di Kantor yang akhirnya membuat mereka semakin dekat. Banyak hal yang mereka ceritakan sampai tujuan dan mimpi Lastri juga diceritakan pada Aditya, sesuatu yang tak pernah ditanyakan Rangga dulu. Lastri bercerita bahwa ia ingin sekali menaikkan taraf hidup keluarganya, membantu janda-janda di desanya dalam hal perekonomian, sekaligus ia ingin sekali mematahkan stereotip bahwa perempuan harus nikah muda di desanya bukanlah suatu hal yang harus dijalankan turun temurun.
Rangga yang mengetahui Lastri bekerja di kantor pak Pradipta mulai obsesif pada Lastri, ia kerap mengganggu Lastri dan tidak ingin Lastri pergi darinya. Hal yang membuat Rangga semakin marah pada Lastri adalah karena Lastri memutuskannya secara sebelah pihak dan Lastri mengakui pada Aditya (30) bahwa ia tidak lagi berhubungan dengan Rangga. Rangga melakukan perbuatan yang sangat kelewatan, ia sampai mengurung Lastri di Pantry bahkan sampai mencekik Lastri di ruangan tersebut, namun rencana Rangga berhasil digagalkan Aditya. Aditya meminta Lastri untuk Resign karena kondisinya tidak aman baginya dan Aditya memberikan penawaran ia akan membantu Lastri dalam menjalani program yang ingin dijalankan Lastri, agar Lastri tetap memiliki uang untuk kebutuhan sehari-harinya. Lastri menyetujuinya.
Lastri memutuskan Resign, ia pulang kampung dan mulai menjalani hidupnya di kampung. Baginya mungkin inilah waktu yang tepat untuk mewujudkan mimpi-mimpinya itu. Ia harus bisa mematahkan stereotip kawin muda tersebut. Selepas kepulangan Lastri Aditya mengajak Rossie untuk bekerja sama membantu Lastri mewujudkan impiannya. Aditya menceritakan alasan mengapa Lastri Resign dan ia juga menceritakan sedikit tentang hubungan Rangga dan Aditya, dimana mereka sebenarnya masih memiliki hubungan darah, namun karena perselingkuhan pak Pradipta hubungan jadi renggang. Rangga membenci ibunya dan Aditya membenci pak Pradipta.
Perjalanan Lastri tidaklah mudah, Lastri berulang kali didatangkan beberapa orang laki-laki ke rumah oleh Pak Tejo (42) dan bi Ipah (40) agar dikawinkan segera dengan laki-laki pilihan mereka. Hanya mbah Piah (65) yang selalu menolak keras Lastri dijodohkan. Bu Ratna (45) dan Lasmini (25) hanya bisa manggut-manggut saja, tak banyak yang bisa mereka lakukan. Lastri selalu berhasil menolak perkenalan tersebut dan akhirnya berdampak pada pertikaiannya dengan Lasmini. Lasmini mengatakan akibat ulah Lastri ia selalu menjadi sasaran penghinaan dan bahan perbandingan antara Lasmini dengan Lastri. Lasmini mengatakan untuk apa Lastri pulang jika tidak mau dijodohkan, hanya akan menyusahkannya saja.
Setelah enam bulan, Rossie dan Aditya pergi mengunjungi kampung Lastri untuk mengevaluasi program yang dijalankan Lastri sudah sejauh mana perkembangannya. Lastri sudah bersiap-siap untuk pergi, tapi lagi-lagi pamannya selalu membawa laki-laki ke rumah, yang akhirnya membuat Lastri harus kabur melalui jendela kamar. Hal itu membuat pak Tejo dan bi Ipah geram. Keluarga dari laki-laki yang dibawa pak Tejo merasa ditipu dan dipermalukan oleh pak Tejo, mereka membatalkan perjodohan dan meminta pak Tejo mengganti segala kerugian yang sudah ia keluarkan. Hal tersebut yang membuat mbah Piah geram, ia memukul-mukul pak Tejo dan mengatakan agar jangan melibatkan Lastri dalam urusan tersebut.
Lastri berhasil kabur dan bertemu dengan Rossie, Aditya dan ibu-ibu di kampung yang sudah menunggu kedatangannya. Disana mereka melakukan kegiatan pembuatan keripik. Dan Aditya juga mengumumkan bahwa di kantor kecamatan akan diadakan pamera produk lokal, ia berharap agar ibu-ibu mau ikut pada pameran tersebut. Ibu-ibu setuju dan mereka mengikuti pameran tersebut. Acara pameran produk lokal itu berlangsung lancar sampai dimuat di media massa. Rangga mendapatkan informasi tersebut lebih dulu dan ia berniat melaporkannya pada ayahnya. Namun, saat ke ruangan Pradipta ia mendapati ayahnya sedang bercumbu dengan pacarnya, Anggi. Rangga sangat marah dan pergi meninggalkan Anggi dan Pradipta. Pradipta meminta Anggi menjelaskannya kemudian ia menyuruh Anggi untuk melepaskan semua fasilitas yang diberikan pradipta padanya.
Saat keluar dari kantor, Anggi bertemu dengan Aditya. Mereka saling bertatapan. Aditya mengatakan bahwa sudah saatnya bagi Anggi untuk menyudahi permainan busuknya, karena ia telah mencabik-cabik rumah tangga pradipta dan istrinya. Anggi kesal dengan Aditya, namun Aditya tidak menggubrisnya, ia pergi menuju ruangan Pradipta. Di ruangan, Pradipta mengatakan bahwa ia menyesal telah menyakiti istrinya dulu dan membuat Rangga menjadi anak yang sama sepertinya. Pradipta meminta maaf pada Aditya karena telah menyakiti kakaknya. Aditya mengatakan bahwa kakaknya akan selalu mencintai Pradipta. Pradipta ingin bertemu dengan Rangga, tapi Aditya mengatakan bahwa Rangga sedang tidak bisa diganggu. Aditya mengatakan bahwa Rangga harus menebus kesalahannya karena telah membuat Lastri celaka. Pradipta tak bisa berbuat banyak, ia hanya bisa terdiam. Selepas Aditya pergi dari ruangannya ia menghubungi Rangga tapi tidak diangkat.
Rangga pergi ke sebuah pemakaman, ia mencari kuburan ibunya. Disana ia melihat Aditya sedang berdoa. Rangga mendekati Aditya dan juga ikut berdoa disana. Setelah berdoa Rangga mengatakan bahwa ia menyesal dulu tak percaya pada ibunya. Rangga bertanya tentang Lastri pada Aditya, ia bertemu. Aditya mengatakan bahwa ia bisa bertemu dengan Lastri tapi ia harus menyerahkan diri ke polisi atas perbuatannya. Rekaman cctv cukup kuat, sehingga Rangga tak mungkin lari.
Selepas menemui Rangga, Aditya kembali ke kampung Lastri untuk memberitahu bahwa Lastri lulus S2 dan ia bisa melanjutkan studinya. Lastri sangat senang. Tak lupa ia memberitahukan pada keluarganya bahwa ia lulus S2. Keluarganya senang atas kabar tersebut. Pak Tejo, Bi Ipah dan Lasmini meminta maaf pada Lastri atas perbuatan mereka selama ini. Mereka menyesal telah memperalat Lastri. Lastri memaafkan mereka.
Dua tahun berlalu, Lastri telah menyelesaikan studi S2, hari itu ia akan segera melaksanakan wisuda S2. Aditya yang telah menjadi suaminya ikut menemaninya.