DARAH

Oleh: (Nur) Rohayati

Blurb

Masa remajanya yang penuh kebebasan membawanya pada titik awal yang tak pernah terlintas di benaknya, kini masa mudanya dia dedikasikan untuk putra semata wayangnya, bahkan dia lupa jika putranya telah tumbuh dewasa.
Semua pusat bahagianya tertuju pada putranya, tak ada cinta lain selain putranya, melupakan cintanya pada seorang wanita yang telah memberinya buah hati, dan menjauh dari kehidupannya yang mewah.
Sementara Erlan tumbuh tanpa sedikitpun bertanya tanya kemana perginya ibu yang telah melahirkannya serta keluarga dari kedua orang tuanya, hingga kini Erlan tetap menjadi pribadi yang terbuka pada ayahnya, begitupun dengan kehidupan cintanya, meski tak jarang Ervan jengah dengan kenakalannya.

Premis

Perjuangan seorang ayah untuk kebahagian anaknya dan melupakan kebahagian dirinya sendiri yang masih menyimpan luka.
Luka dihatinya membuat sikapnya selalu merasa benar.

Karakter

Masa remajanya yang penuh kebebasan membawanya pada titik awal yang tak pernah terlintas di benaknya, kini masa mudanya dia dedikasikan untuk putra semata wayangnya, bahkan dia lupa jika putranya telah tumbuh dewasa.
Semua pusat bahagianya tertuju pada putranya, tak ada cinta lain selain putranya, melupakan cintanya pada seorang wanita yang telah memberinya buah hati, dan menjauh dari kehidupannya yang mewah.
Sementara Erlan tumbuh tanpa sedikitpun bertanya tanya kemana perginya ibu yang telah melahirkannya serta keluarga dari kedua orang tuanya, hingga kini Erlan tetap menjadi pribadi yang terbuka pada ayahnya, begitupun dengan kehidupan cintanya, meski tak jarang Ervan jengah dengan kenakalannya.
Kehadiran Anggun yang ingin tahu keberadaan anaknya membuka luka lama, Ervan kembali menjadi pribadi yang tertutup, menjauhkan diri dari lingkungan disekitarnya, amarahnya sulit dikendalikan, namun sosok wanita mampu membolak balikan dunianya, seketika harinya kembali berwarna.
Pada satu moment Erlan bertemu dengan Fajri, pertemuan keduanya selalu diwarnai dengan pertengkaran, perlahan menuntun mereka pada satu titik terang, Ervan yang selalu dirindukan kehadirannya tiba tiba muncul disaat harap itu telah pupus, pada awalnya tak ingin kembali, hanya saja dia merasa bahagia ketika Ervan nyaman berada diantara keluarganya.
Lihat selengkapnya