Diary-nya

Oleh: Riwisssss

Blurb

Hai. Ini aku, manusia yang sedang di rundung pilu. Awal ku buka buku diary miliknya sudah kurasakan dukanya.
Dia menulis lagi.

Hari pertama aku masuk bekerja. Doakan ya semoga saja manusia di tempatku bekerja baik-baik. Karena aku manusia sensitif. Aku tidak bisa hidup dengan manusia yang tidak ramah, ga enak hati bawaannya.
Ketika aku berkenalan dengan mereka yang lebih dulu menempati toko ini ku simpulkan mereka ramah, dan humble. Dan semoga selamanya begitu.

Aku masih dalam pengawasan. Maklum masih baru. Masih harus jaga image, harus melakukan yang benar-benar sempurna deh.
Mereka membantu. Membantu.

Belum terlihat jelas sifat mereka sih. Namun mereka baik-baik.

Entah aku yang gampang menyimpulkan seseorang itu baik hanya karena berlaku baik sebentar atau mereka benar-benar baik.

By the way aku masih 20 tahun. Aku tidak kuliah, maklum ya bukan dari keluarga yang keturunan sarjana. Hehehe

Mau ambil beasiswa juga ya gabisa harus bantu orang tua cari nafkah biar masih bisa makan enak.

Dan sampai disini dulu ya. Aku mau banting tulang dulu, soalnya perlu makan. Hehehe.

Bye guys..

Begitu halaman pertamanya yang ku baca, ternyata saudara ku yang penuh dengan candaan nya bisa merasakan takutnya tidak ditemani.

Premis

Mona adalah sepupu Denis yang cukup dekat dengan-nya. Kemana-mana pastilah mereka berdua, dimana ada Denis disitu ada Mona begitupun sebaliknya.

Namun pada hari yang kejam, dunia memisahkan mereka, Mona harus meninggalkan Denis sendiri di dunia ini.
Mona mengalami kondisi yang membuatnya tidak bisa hidup lagi di dunia ini.

Karakter

Mona adalah sepupu Denis yang cukup dekat dengan-nya. Kemana-mana pastilah mereka berdua, dimana ada Denis disitu ada Mona begitupun sebaliknya.

Namun pada hari yang kejam, dunia memisahkan mereka, Mona harus meninggalkan Denis sendiri di dunia ini.
Mona mengalami kondisi yang membuatnya tidak bisa hidup lagi di dunia ini.

Dan sekarang Denis sangatlah kesepian, kemanapun dia pergi, seramai apapun tempat yang dia hampiri tetap hatinya merasakan sepi yang sangat menyiksa.

Berbulan-bulan Denis ingin mengikhlaskannya namun baginya hal itu sangatlah sulit, maafkan Denis ya Mona, mungkin kau disana tidak tenang karena Denis masih mengharapkan kau disini.

Hingga pada suatu hari dimana dia mencoba datangi rumahnya, berdamai dengan keadaan lalu merapihkan sedikit barang di kamar Mona yang sudah lama tidak berpenghuni tak sengaja ia mendapatkan sebuah buku diary milik Mona dimana buku itu mengundang kesedihan yang amat pedih untuk Denis baca, namun Denis seolah ingin tau apa yang Mona alami selama disini.
Lihat selengkapnya