Blurb
Kisah penggugah jiwa.
Cinta segilima.
Kisah cinta itu dialami oleh sepasang adik kakak yang hidupnya mandiri sejak ditinggal kedua orang tua enam tahun lalu.
Di suatu malam, Vey kedatangan pria yang tiba-tiba melamarnya setelah dia sempat gagal dijodohkan. Juga setelah dia patah hati dengan kekasihnya yang dulu. Dimana pria yang melamarnya ialah pria yang diam-diam disukai oleh adiknya sendiri, Kala.
Di sisi lain, ada Kala tak menyadari bahwa dibalik persahabatan yang dia jalani, ada laki-laki yang menyukainya. Namun, akhirnya dia harus menerima perjodohan dengan laki-laki luar biasa yang ternyata disukai oleh seorang abdi ndalem, bernama Nurmaya.
Kepada siapakah Kala akan menambatkan hati? Menikah di usia tujuh belas bukanlah cita-citanya.
Lalu, di usia berapakah Vey akan menemukan jodoh terbaiknya? Setelah patah demi patah dia rasakan ketika tanggung jawabnya sebagai seorang kakak masih harus dijalankan.
Dan, bersama siapakah Nurmaya dan Syarif akan menjalani kehidupan setelah mengalami patah hati terhebat?
Saling merelakan adalah kunci dari kisah ini.
Premis
Ketika Vey telah menyambut cinta yang besar dari Kafil, ada Abimana yang telah menunggu cintanya sejak dia masih kanak-kanak. Padahal, di situlah Abimana telah mampu memikat Kala, adik Vey, secara tak sengaja di sarasehan acara milad sekolah. Lantas, cinta Kala membuat Syarif harus merasa tetap baik-baik saja, selaku sebagai sahabat. Sayangnya, ada wasiat Ibunda yang membuat Kala menikah dengan Sayyid Omar. Maka, patahlah hati Nurmaya yang telah memberikan cinta dan pengorbanan yang begitu besar untuk keluarga Pesantren Mahbubah.
Karakter
Dikisah dua kakak beradik yang harus hidup mandiri setelah ditinggal orang tua. Kehidupan mereka nyaris tak pernah merenggang sebelum Kala mulai menjatuhkan cintanya pada pria bernama Abimana Gulzar. Konflik mulai terjadi setelah Kala terus memendam perasaan itu meskipun sebetulnya ada sahabat terdekat, Syarif Hidayat Alfin yang lebih dulu menjatuhkan cintanya.
Mulanya, Paman Gani menawarkan perjodohan untuk Vey dengan pria bernama Sayyid Omar. Dimana pria itu merupakan anak kiai besar dari Pesantren Mahbubah yang letaknya tak jauh dari rumah. Kebetulan Sayyid Omar menyambutnya dengan baik hingga datang ke rumah Paman Gani demi menanyakan siapa keponakan Paman Gani yang dimaksud. Kedatangan malam itu, sudah lebih dulu didahului oleh harapan Sayyid Omar yang menginginkan berkenalan dengan Kala. Meskipun awalnya berat menerima, Vey akhirnya mencoba menerima perjodohan itu karena Kafil kekasihnya tak jelas dimana, membuatnya menjadi bingung.
Saat pertemuan di rumah makan, apa daya Kala hanya bisa mendengarkan kalimat Sayyid Omar dengan mata membelalak. Yang ternyata Gus Omar justru memilih dirinya untuk dijadikan istri. Mau tidak mau dia harus menerimanya karena ternyata menikah dengan seorang anak kiai merupakan impian dari ibunda tercinta. Sedangkan pilihan itu jatuh pada dirinya. Sedangkan kemudian Abimana Gulzar yang menolak dijodohkan dengan Nurmaya, memilih melamar gadis kecilnya yaitu Vey. Kedatangan Abimana tentu membuat Kala semakin dilanda cemburu. Bermula dari situlah konflik itu terjadi. Dimana sebetulnya baik Vey maupun Kala berada di antara kondisi yang tidak mereka inginkan. Namun, keduanya hampir saja tak ingin mengerti.
Pertunangan Kala dan Sayyid Omar pun dilaksanakan. Membuat Syarif tiba-tiba harus pindah sekolah dengan alasan yang membuat Kala dan sahabat merasa aneh. Pertunangan itu juga membuat Nurmaya yang menyimpan rasa pada Sayyid Omar pun mengikhlaskan diri. Meskipun kemudian Kala menikah dengan Sayyid Omar, Vey tak kunjung menerima lamaran Abimana hingga berlalunya waktu membuat usianya sudah tak lagi muda.
Sampai kemudian tibalah pada titik dimana tak ada yang berhasil meraih cinta sesuai yang diharapkan. Vey kandas menikah dengan Kafil. Kala kandas menikah dengan Abimana. Syarif gagal mendapatkan cinta Kala. Nurmaya pun terpaksa mengalah pada takdirnya sebagai santri biasa, lalu menikah dengan Abimana yang menikahinya karena belas.
Vey sendiri dalam beberapa waktu ketika Kala dalam masa penantiannya menunggu kehadiran seorang putra. Tersiarlah kabar bahwa Abimana harus berpisah dengan Nurmaya usai kecelakaan hebat membuat rumah tangga mereka semakin tak dapat dipertahankan. Abimana dan Vey tak langsung menikah karena Abimana hanya akan menikah lagi jika Nurmaya menemukan jodoh sejatinya kembali.
Lalu, bertemulah Nurmaya dengan pria yang telah lama menghilang yaitu Syarif. Yang ternyata tujuh tahun lalu Syarif harus meneruskan pendidikannya di Pesantren Daris sampai kini dia kembali dalam keadaan telah menyandang gelar Al-Hafdz (penghafal Alquran). Berjodohlah keduanya. Maka, Abimana pun menikah dengan Vey dan langsung dikaruniai putra dalam waktu yang tidak lama. Sementara Kala justru harus mengadopsi seorang putra untuk mengobati kesepian dalam rumah tangganya.