Karakter
Di semester ke dua sekolah hari pertama masuk, kelas Alfa yang berisi 4 geng, yaitu The Comedy, The Glow, The Smartest dan Religi. Mereka ingin membentuk struktur organisasi baru.
Karena wali kelas berhalangan mereka akan memutuskanya sendiri. Saat akan memutuskan mereka semua berselisih karena semuanya ingin menjadi pengurus kelas.
Alfa pun mengusulkan untuk mengadakan 5 kompetisi, geng yang mendapatkan kemenangan di kompetisi tersebut berhak menentukan struktur organisasi pengurus kelas.
Mereka pun setuju dan terdapat 5 lomba yang akan diselenggarakan, yaitu mengaji, cerdas cermat, musik, fashion show, dan memasak. Perlombaan akan diselenggarakan seminggu sekali agar ada waktu untuk latihan.
Tim Alfa dan Zira mulai merancang strategi untuk kompetisi tersebut di rumah salah satu teman mereka.
Saat Alfa dalam perjalanan pulang dia bertemu dengan Zira. Zira meminta Alfa untuk mengantarnya ke rumah karena hari sudah mulai malam.
Alfa pun sampai di rumah Zira. Dia masuk terlebih dahulu ke rumah Zira karena ditawari. Dia bertemu dengan Ibu Zira dan sempat mengobrol hingga akhirnya Alfa pulang.
Di rumah, Alfa merasa kesepian karena tidak seperti di sekolah ketika di rumah Alfa hanya seorang diri.
Hari mulainya pertandingan pun dimulai tim religi menyiapkan tempat dan jurinya yang akan menilai perlombaan mengaji.
Zira menemui Alfa dan berterima kasih sekaligus meminta maaf karena baru berterima kasih sekarang. Alfa dan Zira pun berniat belajar bersama untuk nanti menghadapi lomba cerdas cermat.
Perlombaan pun dimulai sepulang sekolah. Tiap perwakilan telah bersiap untuk maju kedepan. Tim religi tidak mengirimkan perwakilannya karena ingin menjadi panitia saja. Perlombaan mengaji pun dimenangkan oleh The Smartest.
Mereka semua pun pulang Alfa dan Zira memenuhi janjinya untuk belajar bersama. Mereka berdua segera pulang ke rumah Zira.
Sampainya di rumah Zira, mereka belajar di halaman belakang rumahnya sembari mengobrol dan memakan cemilan.
Hari esok pun tiba, The Comedy sedang berdiskusi di taman memilih 3 orang yang akan menjadi perwakilan di lomba cerdas cermat. Saat mereka banyak mengobrol tiba tiba datang Zira yang memberikan sebuah roti kepada Alfa.
Mereka pun masuk kelas. Dara mengumumkan bahwa guru tidak akan masuk dan hanya memberikan tugas untuk nanti.
Alfa pun memberi saran agar perlombaan cerdas cermat dilaksanakan hari ini untuk mempercepat kompetisinya. Semua tim pun setuju.
Perlombaan pun dimulai The Smartest yang sombong dan tidak belajar karena menganggap remeh lawan akhirnya kalah. Perlombaan itu pun dimenangkan oleh tim religi.
Mereka terkena masalah karena ada guru yang terganggu dengan tingkah laku mereka. Sehingga mereka berpikir untuk berlomba di luar sekolah agar tidak melanggar ketertiban sekolah.
Rumah Zira pun dipilih untuk melaksanakan lomba lomba selanjutnya. Waktu latihan lomba pun diperpendek agar kompetisi cepat selesai.
The Comedy menyuruh Alfa untuk mengecek ke rumah Zira sekalian pendekatan. Zira pun memperbolehkan itu, akhirnya mereka pulang bersama.
Sampainya di rumah Zira, Alfa dan Zira bermain musik di halaman belakang bersama sama, karena mereka akan menjadi perwakilan tim nya.
Ternyata The Glow tiba tiba datang ke rumah Zira, mereka melihat motor Alfa yang terparkir di depan rumah Zira. Akhirnya mereka mengendap ngendap dan mengintip Alfa yang sedang bermain musik dengan Zira.
Mereka pun memutuskan untuk pergi, agar tidak ketahuan telah mengintip. Ibu Zira memberi tahu kepada Zira bahwa tadi ada teman temanya datang. Namun Zira merasa heran karena daritadi dia hanya bersama Alfa tidak ada yang lain.
Esoknya saat di sekolah, Zira menghampiri Alfa untuk memberitahu sepulang sekolah tidak bisa latihan bersama. Karena teman temanya akan datang, Zira ingin kedekatanya dirahasiakan dulu.
Alfa pun tidak keberatan, setelah itu dia berencana berlatih di rumah temanya Marcel sepulang dari sekolah.
Saat jam istirahat Alfa dihampiri oleh The Glow. Mereka ingin Alfa mengalah diperlombaan musik agar Zira menang, jika itu terlaksana maka mereka akan mendukung Alfa untuk dekat dengan Zira. Alfa pun pergi menghiraukan mereka.
Sepulang sekolah The Comedy langsung ke rumah Marcel mereka mengobrol dan melatih Alfa yang akan berlomba besok.
Hari nya pun tiba semua tim langsung menuju rumah Zira setelah pulang sekolah. Zira telah menyiapkan alas untuk penonton melihat dan kursi untuk perwakilan yang akan tampil.
Ibu Zira akan menjadi juri untuk perlombaan kali ini. Peserta pun mulai satu persatu tampil, Zira bermain dengan sangat rapih dan bagus.
Sekarang giliran Alfa untuk bermain dia menjadi peserta terakhir. Alfa sempat terdiam hingga akhirnya dia mengacaukan cara bermainya dengan sengaja. Akhirnya Zira pun menang dan mendapat poin untuk The Glow.
The Comedy sadar jika Alfa sengaja mengacaukan cara bermainya, begitu juga dengan Zira merasa aneh karena Alfa bermain tidak seperti dirinya.
The Comedy pun kecewa kepada Alfa karena telah mementingkan keinginannya sendiri dengan mengalah kepada Zira, agar bisa didukung oleh teman Zira dalam pendekatanya.
Alfa pun kesal karena The Comedy tidak mengerti apa tujuanya, keributan pun terjadi disana. Alfa pun langsung pergi pulang tanpa berpamitan kepada siapapun.
Esoknya di sekolah Alfa seperti menjauh dari teman temanya, hingga dia pun mendengar perkataan dari teman teman Zira yang ternyata hanya memanfaatkan Alfa dan tidak akan pernah mendukung Alfa untuk dekat dengan Zira.
Alfa pun sadar jika dirinya tidak akan sebanding dengan Zira, dia pun kembali kepada teman temanya dan berjanji akan memenangkan perlombaan selanjutnya yaitu fashion show.
Teman-temanya menyetujui itu dan kembali bersama untuk melewati 2 perlombaan terakhir.
Zira yang penasaran akan penampilan Alfa kemarin mendekati dan bertanya namun Alfa mengabaikannya karena dia merasa hanya dimanfaatkan oleh Zira dan teman temanya.
Zira heran karena Alfa menjauh. Dia pun bertanya kepada salah satu teman Alfa yaitu Asep. Asep berkata bahwa Alfa merasa dimanfaatkan oleh The Glow karena mereka menyuruhnya untuk mengalah.
Asep pun pergi meninggalkan Zira yang masih bingung karena dia tidak ingin Alfa sengaja mengalah untuknya.
Sepulang sekolah seperti biasa The Comedy berkumpul di rumah Marcel, Alfa masih bingung mencari cara untuk menang tapi dia yakin pasti bisa.
Alfa pun pulang ke rumah. Dia semakin bingung karena tidak memiliki kostum yang bagus untuk fashion show besok.
Tiba tiba ada orang yang memgantarkan kostum yang keren dengan berpesan dikirim dari Asep. Alfa terkejut dan senang karena telah mendapat kostum bagusnya.
Perlombaan ke 4 pun dimulai. Alfa dengan kostumnya berhasil menang mengalahkan The Glow yang bergaya sangat mewah.
Alfa yang sudah puas langsung menghampiri The Glow dan menghina mereka karena hanya bisa menang setelah berbuat curang.
Perkataanya membuat Zira tidak enak dia pun memarahi Alfa hingga menangis dan diredakan oleh Ibunya. Semua tim akhirnya pulang.
Alfa dan teman temanya meskipun puas merasa menyesal karena telah meluapkan segalanya sampai tidak terkendali.
Alfa berterima kasih kepada Asep karena telah mengirim kostum yang bagus. Asep pun bingung karena dia tidak mengirim apapun.
Akhirnya hari terakhir perlombaan tepat dengan hari libur perlombaan dimulai sore hari, membawa alat masing masing.
Zira yang sedang bersedih sendiri di rumah dihampiri oleh teman teman timnya. Mereka mengaku jika penyebab Alfa berkata tidak enak adalah ulah mereka.
Zira terkejut karena teman temanya memanfaatkan seenaknya orang yang Zira sayangi. Mereka pun meminta maaf kepada Zira dan berjanji akan bertanggung jawab.
Disaat tim Alfa sedang bersiap siap di rumah Marcel, tiba tiba datang tamu yang ternyata The Glow. Mereka meminta maaf kepada Alfa dan memohon agar tidak menyalahkan Zira karena dia benar tulus kepada Alfa.
Alfa merasa sangat bersalah karena telah berkata tidak baik kemarin. Akhirnya mereka semua setuju untuk meminta maaf kepada Zira.
Perlombaan terakhir pun dimulai dengan tempat di Rumah Zira, semua tim mulai tiba di lokasi.
Alfa beserta teman temanya meminta maaf kepada Zira karena telah mengatakan sesuatu yang tidak baik. Zira pun telah mengerti dan memaafkan mereka semua.
Alfa pun menduga jika kostum yang dikirimkan ke rumahnya itu dari Zira bukan Asep. Zira pun mengaku memang dia yang mengirim kostum itu karena merasa bersalah kepada Alfa setelah merasa dimanfaatkan oleh teman temanya.
Ibu Zira senang karena mereka telah berbaikan kembali bahkan lebih baik dari sebelumnya.
Perlombaan terakhir pun dimulai yaitu memasak bertempat di halaman belakang rumah Zira.
Semua orang menjadi pesertanya dan orang yang akan mencicipi hidangan mereka adalah Ibu Zira.
Setelah perlombaan berakhir Ibu Zira pun mengatakan hasilnya. Dia memutuskan bahwa tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah disini semuanya harus bekerja sama membangun kelas yang hebat dengan kesatuan dan terus saling melengkapi.
Ibu Zira pun mengetahui maksud dan tujuanya diadakan kompetisi ini. Ibu Zira menyuruh semua orang menyebutkan secara spontan orang yang pantas menjadi ketua kelas dan mengurus yang lainya.
Mereka semua berkata Alfa. Alfa pun terkejut karena dia merasa jika dirinya orang yang hanya ingin bercanda.
Semua tim disana sadar, jika Alfa memiliki jiwa kepemimpinan yang hebat dia bisa membuat kompetisi ini berjalan dengan baik, dan bertanggung jawab jika ada kesalahan. Maka dari itu Alfa dipilih untuk menjadi ketua kelas.
Setelah Alfa menerimanya mereka semua lanjut makan masakan yang tadi telah mereka buat. Mereka saling bertukar makanan dan mengobrol bersama tidak hanya mengobrol dengan gengnya masing masing.
Saat di sekolah Alfa mulai menyusun keanggotaanya dengan cepat dan teliti demi mencapai kelas yang kokoh, kompak dan selalu bersatu.