Janji Bintang

Oleh: Hikmasari D.P

Blurb

Raka dikenal memiliki alergi pada perempuan. Meskipun ia termasuk siswa yang popular di kalangan murid perempuan tak lantas membuatnya lebih baik. Sebaliknya, ia akan berubah menjadi sosok yang sangat dingin dan kasar saat berbicara dengan perempuan. Satu-satunya perempuan yang dekat dengannya adalah Amel. Bersama dengan Denis, mereka bertiga telah bersahabat sejak kecil. Mereka sering menghabiskan waktu bersama bahkan bergabung di klub broadcasting, dimana anggotanya hanya mereka bertiga namun bagi Raka, kehidupan seperti itu sangatlah damai.

Namun, kedamaian Raka dirusak oleh Febi, yang secara tiba-tiba muncul dan mengaku sebagai anggota broadcasting. Karakter Febi yang berbeda jauh dengan Raka membuat keduanya kerap bersitegang. Febi yang tak tahan dengan sikap dingin dan kasar Raka memutuskan untuk mencari tahu penyebab alergi Raka pada perempuan sementara Raka berusaha membuat Febi keluar dari broadcasting. Berhasilkah Febi mengetahui rahasia Raka? Dan mampukah Raka mengembalikan kehidupan lamanya yang damai?

Premis

Seorang anak remaja laki-laki yang alergi pada perempuan karena trauma masa lalu namun suatu hari, ia tiba-tiba jatuh cinta pada teman satu ekskulnya yang kemudian membantunya berdamai dengan masa lalu itu.

Karakter

Raka memiliki alergi pada perempuan. Namun meski demikian, dia cukup populer di kalangan perempuan di sekolahnya. Satu-satunya perempuan yang ia dekat adalah Amel, sahabatnya sejak kecil. Bersama dengan Denis yang juga sahabatnya, mereka bertiga bergabung di ekskul broadcasting. Meski hanya bertiga namun Raka merasa hidupnya sangat damai.

Namun kedamaiannya terusik karena kehadiran Febi yang tiba-tiba muncul dan mengaku sebagai anggota broadcasting. Karakter Raka dan Febi yang berbeda membuat keduanya kerap bersitegang ternasuk saat mereka sedang membahas bagaimana cara membuat ekskul broadcasting berkembang dan di minati. Raka merasa ekskul broadcasting dalam keadaan baik-baik saja namun di mata Febi, ekskul broadcasting hanya tempat nongkrong untuk Raka, Amel dan Denis. Meski tak senang dengan anggapan Febi namun ketiganya tidak bisa menampik hal tersebut.

Mereka berempat pun mulai membuat berbagai program kerja untuk ekskul broadcasting, meski dalam prosesnya kerap di selingi dengan pertengkaran antara Febi dan Raka. Setelah semua kerja keras mereka, akhirnya ekskul broadcasting mulai menarik perhatian. Namun saat permasalahan ekskul broadcasting selesai, kini mereka menghadapi masalah lain.

Dimulai dari Amel yang tiba-tiba memutuskan keluar dari ekskul broadcasting. Hal tersebut membuat Raka dan Denis menjadi marah padanya dan hubungan persahabatan mereka pun menjadi renggang, Febi pun mencoba mendamaikan ketiganya. Meski kerap gagal, namun Febi tak menyerah. Hingga ia pun tahu alasan mengapa Amel keluar karena ia ingin menghilangkan perasaannya pada Denis. Ia berteman dengan Raka karena Denis, ia masuk ke sekolah ini karena Denia, ia bergabung ke ekskul broadcasting karena Denis. Amel ingin memulai sesuatu karena inginnya bukan karena Denis. Febi memahami alasan Amel dan bertanya apakah Amel melakukan semuanya karena Denis karena dimata Febi, Amel tidak senaif itu untuk membiarkan perasaannya mengontrol dirinya. Mendengar itu membuat Amel sadar akan perasaannya dan memutuskan untuk tetap bertahan di ekskul broadcasting. Ia juga meminta maaf pada Raka dan Denis atas keegoisannya. Keduanya pun memaafkan Amel dan hubungan persahabatan mereka pun kembali baik.

Saat mereka mengira badai telah berlalu, kini mereka di hadapkan oleh Denis yang baru mengetahui jika dirinya merupakan anak angkat. orangtuanya tidak pernah memberitahunya apapun namun karena sebentar lagi Denis akan berusia 17 tahun, dia akan menghadapi sidang lanjutan dalam proses pengangkatan anak sehingga mau tidak mau, orang tua angkat Denis memberitahu hal tersebut. Denis yang terkejut, tentu saja tak bisa langsung menerima begitu saja hal tersebut. Ia bahkan kabur dari rumah untuk mencari orang tua kandungnya namun gagal. Setelah dibujuk oleh Raka, Febi dan Amel, akhirnya Denis kembali ke rumah, Meskipun awalnya sulit dan membuat hubungan Denis dan kedua orang tua angkatnya sempat canggung. Melihat hal itu, tentu saja membuat Raka, Amel dan Febi tak hanya tinggal diam. Ketiganya berusaha membantu yang membuat Denis secara perlahan mulai bisa menerima kenyataan bahwa dirinya bukan anak kandung kedua orangtuanya.

Hari-hari yang damai mulai kembali, hubungan Raka dan Febi pun tak seburuh awal pertemuan mereka. Namun tetap saja, Febi penasaran dengan penyebab alergi perempuan yang Raka idap. Tidak perduli berapa banyak ia bertanya pada Denis dan Amel, keduanya tidak memberitahu apapun. Namun setiap kali Febi menanyakan hal tersebut, keduanya langsung tampak sedih dan seolah enggan membicarakannya.

Saat Febi sudah tidak ingin mengetahui hal tersebut, tiba-tiba saja, seorang wanita paruh baya datang dan mencari Raka. Dan secara mengejutkan, begitu Raka melihat wanita tersebut ia langsung pingsan saking terkejutnya. Tak hanya Raka, baik Amel dan Denis juga tak kalah terkejut. Terlebih Amel dan Denis memperlakukan wanita tersebut dengan kasar. Febi yang bingung pun mencoba berbicara dengan wanita tersebut dan ternyata wanita tersebut adalah Ibu Raka. Febi yang mengira Ibu Raka sudah meninggal menjadi terkejut namun setelah melihat reaksi Raka, Amel dan Denis, Febi pun berkesimpulan jika alergi yang Raka miliki ada hubungannya dengan sang Ibu,. Dan benar saja, alasan kenapa Raka menjadi alergi pada perempuan karena saat kecil Raka mendapati sang Ibu berselingkuh. Apalagi saat itu,Raka memergoki sang Ibu sedang melakukan hubungan intim bersama selingkuhannya, namun bukannya malu karena ketahuan, sang Ibu malah mendekati Raka dan menutup matanya sementara ia melanjutkan aksinya bersama selingkuhannya. Meskipun saat itu Raka masih kecil, namun sentuhan sang Ibu yang menutup matanya membuat seluruh tubuhnya bergidik jijik.. Terlebih sang Ibu memilih pergi bersama selingkuhannya meninggalkan keluarganya.. Febi pun menanyakan alasan mengapa kini beliau muncul dihadapan Raka. Rupanya, Ibu Raka mengidap tumor otak dan umurnya tak lagi panjang. Ia ingin melihat Raka sebelum ia mati. Mendengar hal tersebut, Febi tentu saja marah dan kesal karena Ibu Raka sangat egois namun karena kasihan, ia berjanji akan mencoba membantu.

Namun siapa yang menyangka, efek dari kemunculan sang Ibu memiliki dampak yang sangat buruk pada Raka. Ia menjadi lebih kasar setiap melihat perempuan karena dimatanya, semua perempuan terlihat seperti sang Ibu. Amel, Denis dan Febi pun sepakat untuk membiarkan Raka seorang diri untuk menenangkan dirinya. Namun siapa yang sangka, Raka malah mencoba membunuh dirinya dengan mengiris pergelangan tangannya. Hal tersebut membuat Amel, Denis dan Febi sangat terkejut. Kondisi Raka sangat kritis karena kehilangan banyak darah. Saking kritisnya hingga ia sempat mengalami koma. Saat sadar, Febi segera menamparnya. Sejak itu, Febi tidak pernah lagi datang ke rumah sakit bahkan saat di sekolah pun, ia tidak pernah ikut ekskul lagi. Raka pun merenungi kesalahannya dan ingin bertemu dengan Febi.

Saat bertemu, Raka mengatakan dirinya tidak mengerti mengapa Febi marah padanya. Ini bahkan tidak ada kaitannya dengan dirinya. Ternyata alasan mengapa Febi bersikap demikian karena Febi menganggap Raka tak menghargai yang ia miliki saat ini, Meski Raka tidak memiliki keluarga yang utuh namun Ayah Raka sangat menyayanginya, ia memiliki sahabat yang selalu ada dan orang yang peduli padanya. Febi mengaku iri dengan semua yang Raka miliki karena Febi tidak memiliki siapapun disisinya. Orang tua Febi bercerai saat dirinya masih kecil dan ia di besarkan oleh Oma yang kini sudah tiada. Sekarang ia tinggal sendiri karena orangtuanya sudah menikah lagi. Mereka hanya mengirimi Febi uang bulanan tanpa pernah menanyakan kabar dan kondisi Febi. Itulah mengapa Febi tidak senang dengan apa yang Raka lakukan. Menurut Febi, meski yang Ibu Raka lakukan tidak bisa di benarkan namun jika Raka terus terperangkap di masa lalu, ia tidak akan pernah sembuh dari alerginya. Febi menyuruhb Raka untuk memaafkan sang Ibu, dengan begitu Raka bisa berdamai dengan masa lalu dan melangkah ke depan dengan penuh percaya diri.

Mendengar hal tersebut membuat Raka menjadi lebih merenung. Tak mudah bagi Raka memafkan sang Ibu namun seperti yang Febi katakan, jika ia tidak memaafkan maka ia akan selamanya terjebak di masa lalu. Terlebih saat ia mengetahui kondisi sang Ibu membuat Raka memutuskan untuk berdamai dengan masa lalunya.. Namun, saat ia telah berbesar hati memaafkan, ia menerima berita bahwa Ibunya masuk rumah sakit dan kondisinya kritis. Benar saja, begitu bertemu dengan Raka dan meminta maaf, sang Ibu meninggal. Dan secara mengejutkan Raka menitikkan air matanya, ia berfikir dirinya membenci sng Ibu namun ternyata dirinya salah, Ia merindukan sang Ibu dan perasaan rindu itu lebih besar dari rasa bencinya.

Mendengar kabar duka tersebut membuat Denis, Amel dan Febi dengan sigap menemani Raka di sisinya. Saat itulah, Raka sadar. Ia mungkin saja telah kehilangan satu hal namun ia memiliki banyak hal yang sama berharganya dengan yang hilang. Sejak saat itu, anehnya Raka tidak lagi memiliki alergi pada perempuan yang membuat hubungannya dengan Febi semakin dekat. Sementara itu, belajar dari pengalaman hidup Raka, Amel pun memutuskan untuk menyatakan perasaanya pada Denis. Namun sayangnya, Denis menolaknya karena ia tidak melihat Amel sebagai perempuan namun hanya sebagai sahabat dan saudara. Meski tertolak, anehnya Amel malah tersenyum mendengar hal tersebut meski hatinya tetap terluka. Namun, setidaknya bagi Amel, ia sudah lepas dari masa lalu. Dengan begini, ia bisa membuka hatinya untuk orang lain tanpa perasaan menyesal.

Meski sempat menimbulkan kecanggungan antara Amel dan Denis namun hal tersebut tak membuat mereka menjauh. Sebaliknya, hubungan keempatnya semakin erat dari sebelumnya hingga mereka lulus.
Lihat selengkapnya