KARABINER

Oleh: yessita dewi

Blurb

Dari sebuah karabiner yang jatuh, dipungut oleh seorang remaja tuna netra bernama Hawa. Pemilik karabiner adalah WIlis, cewek penyuka petualangan. sayangnya, ketika pulang dari mendaki Lawu, bisa yang ia tumpangi mengalami kecelakaan. kakinya harus diamputasi. bagaimana mereka bisa saling menemukan sebagai teman yang saling membutuhkan?

Premis

Persahabatan seorang remaja yang harus diamputasi karena kecelakaan, dengan tetangga barunya yang tuna netra bersuara emas. Pertemanan yang saling menguatkan dengan kondisi masing-masing, ketika salah satu dari mereka mengalami pelecehan dari guru musik di sekolah.

Karakter

Wilis dan ayahnya harus pindah ke rumah warisan neneknya yang kosong dan sudah selesai diperbaiki. di kampung tenang itu, tinggal juga Hawa yang seusia Wilis. WIlis menyukai kegiatan outdoor, setiap hari ke sekolah naik sepeda. Hawa, adalah murid SMK seni yang memiliki suara bagus dan mendayu. setiap sore ia latihan, suaranya sampai di rumah WIlis. WIlis, punya gantungan kunci dua biji karabiner kecil yang dijadikan satu. salah satu karabiner itu jatuh, ditemukan Hawa.

Wilis mengalami kecelakaan ketika pulang mendaki gunung Lawu. Bus yang dikendarai meluncur masuk jurang. kakinya terluka parah, harus diamputasi. musibah ini membuat Wilis tidak mau keluar menemui siapapun. menolak sekolah, tidak mau mnemui teman-temannya yang menjenguk. masa gelap tak ingin bertemu orang lain membuat BImantara sedih, Ranang pun ditolak. hingga suatu siang, ia kembali mendngar suara orang 'nembang Jawa' merdu dan mendayu. Wilis merasa tenang. suatu ketika suara itu tidak muncul, karena hawa sakit. ketika Hawa mulai latihan lagi, Wilis nekad keluar kamar dan mencari dari mana suara itu. sampailah pada pertemuan dan perkenalan antara Wilis dan Hawa. Wilis tak menyangka pemilik suara emas itu adalah tuna netra dan telihat tidak kesulitan ketika melakukan segala sesuatu hanya dengan tongkat.

Persahabatan dimulai, Wilis mengenalkan Hawa pada Ranang. mereka semakin akrab. suatu ketika, Hawa mengalami pelecehan seksual yang dilakukan Pak Cahyo, guru musik di sekolahnya. korban tidak hanya WIlis, tetapi partner sinden Hawa, yaitu Sekar, sudah lebih dulu mengalami dan memilih pindah sekolah.

BU Rina, pendamping Hawa tenryata sudah lama mengamati gerak-gerik Cahyo. Cahyo, adalah orang yang ia cari karena membuat sahabatnya dulu bunuh diri karena dihamili.
Wilis yang sedang senang melakukan kegiatan baru yaitu belajar panjat tebing, harus menahan diri karena shock dengan yang dialami Hawa. Cahyo tertangkap ketika berniat kabur.
Lihat selengkapnya