Blurb
Bian dan Nayara, dua orang sukses sekaligus sepasang kekasih yang hubungannya pernah kandas. Namun sekarang justru menjalani kehidupan rumah tangga bersama. Sejuta ketidaknyamanan mewarnai perjalanan rumah tangga yang ruwet milik mereka. Kegilaan keduanya menyulut perdebatan-perdebatan segar setiap hari. Lantas berapa lama mereka bertahan? Bagaimana juga akhir perjalanan mereka dan siapa yang dibiarkan pergi? Atau akankah pernikahan dengan mantan dan semua kebencian meniscahyakan cinta abadi?
"Itu siapa Nay?" Tanya teman Naya.
"Setan!" Jawab Naya pendek. Kepalanya penuh dengan umpatan kasar untuk Bian.
Karakter
Berkisah tentang Nayara dan Bian. Sepasang kekasih yang hubungannya sempat kandas. Namun sekarang menjalani kehidupan rumah tangga karena perjodohan. Ketidaknyaman tidak hanya karena mereka adalah mantan atau sikap keduanya yang saling tak mau kalah. Baik Nayara atau Bian sudah memiliki kekasih dan mereka mempunyai komitmen untuk serius.
Menyadari ketidaknyamanan itu mereka akhirnya sepakat untuk menyukseskan perceraian. Tapi rencana itu dilakukan diam-diam. Keluarga mereka tidak tahu tentang itu. Sehingga dikira hubungan Bian dan Naya baik-baik saja.
Sambil menunggu surat keputusan cerai turun. Disaat itulah mereka melewati banyak hal bersama. Mulai dari Bian yang karirnya terancam anjlok, pacar Bian yang selingkuh, sampai Ibu Naya yang meninggal. Lambat laun Bian mulai merasa peduli pada Naya. Agaknya perasaannya tumbuh kembali, demikian juga Naya (meski tidak sebesar perasaan Bian) . Lebih-lebih saat karir Bian kian membaik karena ulah sederhana Naya.
Namun sesuai misi awal pernikahan mereka. Ikhlas tidak ikhlas perasaan harus dipangkas, lepas.
Saat pacar Naya (Dhimas) selesai bertugas dan pulang. Bian semakin pesimis. Apalagi Dhimas langsung menepati janji untuk menikahi Naya.
Bian tidak bisa mencegah apapun. Setelah ia cerai dengan Naya. Naya pun menikah dengan Dhimas. Namun tak seberapa lama dari itu. Lewat kejadian yang tidak diduga. Bian menikah dengan Fatin, perempuan yang hanya sempat bertemu dengannya dua kali. Itu pun karena kebetulan. Fatin ternyata juga adik dari Eci, teman SMAnya yang sempat mendoakan hubungan Bian dan Naya langgeng.
Meskipun Bian terlanjur menjaga jodoh orang. Pada akhirnya semua hidup bahagia. Kecuali Shinta. Satu hal yang kemudian dipahami oleh Bian bahwa tidak perlu terlalu takut kehilangan seoseorang yang kita cinta. Karena hidup selalu punya kejutan. Tidak seperti FTV yang gampang ditebak.