Blurb
Kaila seorang anak tunggal yang awalnya periang, penuh semangat dan percaya diri pada gambarnya. saat menginjak SMA dia tersadar bahwa pujian bagus yang ditujukan padanya hanyalan berlandaskan tidak enak pada lawan bicara.
Kaila yang mengalami keterpurukan sehingga membuang semua karyanya.
Love Draws bercerita tentang pergulatan batin Kaila dalam menentukan pilihan hidupnya.
Premis
Tentang seorang anak perempuan tunggal yang sudah percaya diri akan bekerja sesuai passion-nya, namun terpuruk dalam kegagalan selama menggambar karena social judgemental, kemudian dia tertarik ke dalam komunitas untuk mencari jalan keluar. Akhirnya dia bisa terbuka dan bangkit kembali menemukan jalan untuk hidupnya.
Karakter
Love Draws bertemakan tentang pergulatan batin seorang tokoh utama Kaila yang menyukai menggambar. Kaila merupakan anak tunggal yang awalnya periang, penuh semangat dan percaya diri. Dari kecil dia sudah menemukan bakat menggambarnya dan orang tuanya mendukung itu. Kaila percaya diri dia sudah menemukan masa depannya yang sukses dengan passion-nya itu.
Menginjak SMA, Kaila dipuji oleh teman sekelasnya karena gambar yang dia hasilkan. Ibunya pun meminta Kaila untuk menggambarkan wajah seorang rekan kerjanya. Kaila sangat bersemangat mendapatkan tawaran tersebut. Tapi ternyata itu merupakan tawaran terakhir untuk Kaila. Kaila mendengar percakapan rekan kerja ibunya yang tidak menyukai gambarnya. Hal serupa saat di sekolah, temannya yang minta digambarkan juga kecewa melihat hasil gambaran Kaila. Kaila tersadar bahwa semua pujian hanya dari mulut bukan dari hati mereka. Semua kalimat yang bagus hanya beralaskan perasaan tidak enak dihadapan Kaila. Kaila yang awalnya fokus pada gambarnya sendiri mulai membanding - bandingkan dengan karya orang lain sehingga dia menjadi tidak percaya diri. Keterpurukannya membuat dia menyerah dalam menggambar.
Lomba menghias kelas merupakan salah satu dari berbagai event untuk merayakan ulang tahun sekolah. Teman sekelasnya hanya merekomendasikan satu orang yang ada di kepala mereka yaitu Devin. Devin yang sifatnya cuek, dingin, dan kasar itu hanya peduli pada Kaila. Dia meminta Kaila untuk menentukan konsep menghias kelas. Tetapi Kaila menolak tawaran itu dia trauma jika dia akan mengecewakan orang sekitar lagi.
Lomba menggambar antar sekolah. Lagi - lagi Devin yang direkomendasikan untuk ikut oleh kepala sekolah. Hal itu sudah dipastikan jika Kaila ikut dia tidak akan menang, jadi dia sudah mundur duluan. Devin mengetahui itu mulai mengusik dunia Kaila. Kata - kata yang terucap dari mulut Devin membuat Kaila mulai meragukan pilihannya sendiri. Saat tiba di rumah, Kaila disambut oleh sebuah kado yang berisikan gambar - gambarnya yang dahulu ia sobek sendiri disambungkan kembali oleh ibunya agar kenangan kebahagiaan yang pernah Kaila alami tidak terbuang. Kaila memantapkan diri untuk mengikuti perlombaan itu.
Sampai di perlombaan, memang benar Kaila tidak menang. Namun, ketika dia melihat lukisan yang penuh warna milik Devin membuat hatinya tersentuh. Lukisan yang mendebarkan Kaila untuk ingin kembali menggambar. Devin dan Kaila mulai dekat saat itu. Devin pun mengajak Kaila untuk masuk sebuah perkumpulan menggambar agar bisa belajar mengenai pandangan - pandangan baru mengenai gambar. Devin juga menjadi mentor bagi Kaila. Bantuan yang selama ini diberikan oleh Devin inilah membuat Kaila mengikuti dan bergantung padanya.
Kaila tidak sadar bahwa Devin melakukan ini semua karena dia akan menyerah dalam dunia seni. Jalan yang ditempuh Devin dengan Kaila sudah berbeda. Sesaat Kaila berpikir Devin meninggalkannya, Kaila juga tertimpa masalah dimana tangan kanan yang ia gunakan terus menerus untuk menggambar cedera. Kaila kembali merasakan kesepian.
Suatu hari, Kaila dikirim paket berisi pen tablet sebagai kado ulang tahunnya dari Devin. Kaila tidak ingin Devin menyerahkan semuanya. Dia pergi langsung ke rumahnya berniat mengembalikan kado itu. Devin akhirnya menceritakan masa lalunya yang menyakitkan selama dia menggambar, Kaila menjadi tersadar bahwa yang terpenting adalah bahagia menjalani sesuatu. Kaila mulai menerima diri dan terus maju menjalani hidup yang dia inginkan.
Tahun berlalu, Kaila menjadi seorang desain grafis yang diimpikannya. Walaupun berulang kali tangannya kambuh namun hal itu bisa diobati oleh dokter khusus untuknya, Devin.