Mama Muda Janda Kaya

Oleh: Rudie Chakil

Blurb

Paska acara reuni sekolah, Serbia menyulam kembali ikatan pertemanan dengan sahabat lamanya, Nikita, yang kini berstatus sebagai seorang janda kaya dan berprofesi sebagai pengusaha sukses.

Gelombang besar yang sedang menerpa kehidupan rumah tangga, memaksa 'Mama Muda' itu seringkali meminta pertolongan.

Hingga terkuak satu fakta, bahwa bantuan yang diberikan sang 'Janda Kaya' tidaklah gratis, karena terkait oleh satu misi yang berhubungan dengan masa lalunya.


*****

Premis :

Janganlah bermain api dengan Mama Muda, dan janganlah beradu politik dengan Janda Kaya. Jangan!

Premis

Janganlah bermain api dengan Mama Muda, dan janganlah beradu politik dengan Janda Kaya. Jangan!

Karakter

Serbia Annisa adalah karyawati di sebuah perusahaan distribusi, yang juga merupakan seorang istri idaman bagi banyak lelaki. Ibu muda yang cantik, santun, baik hati, penurut, dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Namun kecenderungan sifat itu perlahan-lahan berubah ketika ia dikhianati oleh suaminya, Karyadi. Meninggalkan bercak hitam di hati seorang istri yang setia.
Untuk solusi tentang masalah keluarga, Serbia selalu bercerita pada Wisnu Wijaya Danu, rekan kerja yang sangat ia percaya.

Di sisi lain, Nikita Adriani adalah sahabat Serbia di kala masih bersekolah. Ia kini berstatus sebagai seorang janda yang memiliki banyak perusahaan warisan suaminya. Sosok perempuan yang bebas oleh aturan apapun. Namun demikian, kemewahan dan gaya hidup glamor tidak membuat Nikita lepas dari belenggu masa lalu yang kelam. Hati kecilnya sangat ingin bertobat.
Dahulu saat mengandung anak usia dua bulan, Nikita dan suaminya mengalami sebuah kecelakaan fatal yang mengakibatkan tiga orang meninggal, yakni sang supir, suami, dan calon anaknya. Nikita rindu akan kebahagiaan berkeluarga. Janda kaya itu pun berjanji, apabila satu misi telah berhasil ia selesaikan, maka ia akan menjalani hidup di atas jalan yang lurus.

Acara reuni sekolah menyulam kembali ikatan pertemanan antara Serbia dengan Nikita. Dari pertemuan itu Serbia seringkali meminta pertolongan. Nikita juga dengan senang hati membantu, bahkan berniat akan membuat sekolah taman kanak-kanak untuk dikelola oleh Serbia. Nikita sangat berambisi atas sebuah tanah seluas 400 meter persegi, dan menghalalkan segala cara untuk dapat memilikinya.
Nikita banyak bercerita pada Serbia tentang masa lalunya, dosa-dosa yang pernah ia lakukan, berikut keinginan untuk bertobat. Kedekatan mereka ternyata berdampak pada pola pikir masing-masing. Nikita semakin tergugah untuk menjadi manusia yang lebih baik, sementara, Serbia baru merasakan bagaimana nikmat dan kilaunya urusan duniawi.

Serbia terus mengikuti alur kehidupan tanpa pernah sadar, jika sedari awal alur tersebut adalah permainan seorang Nikita. Hingga suatu ketika Wisnu bersama Sherly — sekertaris pribadi Nikita — datang dan memberitahukan sebuah rahasia.
Wisnu berkata, jika dirinya dahulu adalah anak sambung Nikita. Sementara Sherly adalah adik sepupunya Wisnu. Wisnu memang berniat akan membalas dendam pada mantan ibu tirinya itu dengan menggunakan Serbia sebagai ujung tombak.
Menurut Wisnu, di masa lalu, Nikita telah mengambil alih seluruh harta kekayaan ayahnya, tanpa mempedulikan hak-hak anggota keluarga yang lain — sebelum dan sesudah kecelakaan.
Wisnu dan Sherly juga memberitahu Serbia, jika Nikita telah merampas semua aset yang dimiliki oleh keluarga besar mereka paska menjadi janda, sampai bangunan dengan luas tanah 400 meter persegi itu.
Mereka juga memperlihatkan banyak bukti pada Serbia, jika ternyata Nikita adalah dalang yang merusak rumah tangganya. Sherly memberikan bukti tak terbantahkan berupa rekapan transfer ke rekening bank milik Karyadi. Mendengar itu Serbia sangat kecewa pada Nikita.

Wisnu dan Sherly hanya meminta Serbia untuk melakukan pertemuan. Mereka ingin membuka siapa Nikita di hadapan Serbia. Karena menurut mereka, hal yang membuat Nikita menderita bukanlah mengambil alih kekayaannya, sebab mereka tahu, Nikita pasti akan membalas. Bagi mereka dan seluruh keluarga besar Wijaya, Nikita tak ubahnya sesosok iblis betina.
Mereka hanya ingin menggagalkan rencana Nikita, sekaligus meruntuhkan ego-nya di hadapan Serbia. Mereka paham, hal tersebut sudah menjadi neraka bagi seorang Nikita. Serbia pun memutuskan untuk setuju.

Kesempatan itu pun datang. Serbia mengajak Nikita untuk bertemu, lalu menggugat tentang seseorang yang secara tidak langsung merusak hubungan rumah tangganya, yaitu sahabatnya sendiri, Nikita.
Hubungan pertemanan mereka pun rusak. Lantas, ketika Nikita hendak melakukan kekerasan pada Serbia, Wisnu dan Sherly segera datang membantu.

Bukanlah Nikita namanya jika ‘sebuah rencana dapat diketahui'.
Di tengah kemarahan dan tangis histeris, Nikita membuka sebuah rahasia yang tidak pernah diketahui oleh seluruh keluarga besar Wijaya, termasuk Wisnu ataupun Sherly. Yaitu permintaan langsung dari mendiang suaminya sebelum meninggal, agar memberikan kembali seluruh aset dan harta, lima tahun yang akan datang, saat Wisnu berusia 40 tahun. Atau lebih tepatnya, satu setengah tahun dari sekarang. Tetapi rencana itu gagal karena Wisnu dan Sherly — yang mengetahui latar belakang Serbia, sangat benci dan menaruh dendam pada Nikita.
Jadi, saat masih hidup, suami Nikita sangat ingin memberikan pelajaran tentang ‘mental hidup" kepada anak pertamanya, Wisnu, lewat drama yang ia sampaikan pada Nikita sebelum terjadi kecelakaan.

Nikita kemudian melempar bukti berupa surat perjanjian antara dirinya dengan sang suami di masa lalu, juga memberitahu mereka, jika ia bersama seorang notaris sedang dalam proses pengembalian seluruh aset berharga milik keluarga, kecuali satu perusahaan.
Di akhir pertemuan, Nikita bilang kalau ia memang sengaja melibatkan Serbia untuk dijodohkan pada Wisnu. Karena menurutnya, Serbia merupakan perempuan terbaik yang pernah ia temui, yang amat pantas menjadi pasangan hidup Wisnu — yang ketika jatuh ditinggal oleh istrinya.
Wisnu, Serbia, dan Sherly merasa tak percaya mengetahui fakta tersebut.

Malam itu juga Nikita memanggil notaris dan memberikan seluruh hak keluarga. Setelah itu ia pergi ke makam suaminya untuk menenangkan diri, dengan mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an dari speaker mobilnya sepanjang perjalanan.
Tiba-tiba sebuah mobil datang menghampiri. Pintu kaca mobil tersebut terbuka dan moncong senjata api terarah ke arah kursi kemudi. Kebut-kebutan di jalan tol Cipali pun terjadi. Mobil Nikita terguling setelah berusaha menghindar dari tembakan.

Nikita mengembuskan napas terakhir seiring surat Ar'Rahman yang terus mengalun. Masa depan yang ia impikan (Adegan Prolog, atau Teaser di dalam script) tidaklah pernah terjadi, melainkan hanya ada dalam angan-angan.

Seorang Notaris datang ke rumah Serbia, membawa surat peralihan beberapa aset dan warisan satu unit kamar apartemen. Nikita memberikannya pada Serbia.
Tak lama setelah itu Serbia menceraikan suaminya, (Kelanjutan dari Adegan Prolog/Teaser di dalam script) menjadikan dirinya menyandang status ‘Mama Muda Janda Kaya'.

Lihat selengkapnya