Blurb
Perjuangan Azzam selama dua bulan dalam menyusun naskah novelette terbaik yang akan diikutkan dalam sayembara novelette tingkat nasional tidak sia-sia. Dia berhasil menyabet juara kedua nasional terbaik. Bahkan dengan prestasi yang telah diraihnya itu dia semakin percaya diri dan semakin yakin dengan pekerjaan yang dipilihnya yaitu menjadi novelis. Dan setelah ini dia akan kembali menghasilkan karya sastra terbaik yang akan dikirimnya ke sebuah penerbit nasional. Dia yakin kalau bukunya bakalan menjadi best seller.
Namun di balik itu semua dia melupakan sesuatu. Dia tidak ikut Ujian Try Out selama tiga kali. Hingga pada suatu hari salah seorang gurunya datang ke rumahnya untuk menyampaikan sebuah surat pemberitahuan dari Kelapa Sekolah. Isinya adalah berupa biaya Ujian Nasional dan Azzam diharuskan ikut ujian dalam waktu tiga hari. Kepada Kepala Sekolah, ibunya Azzam menjelaskan bahwa putranya habis mengikuti sayembara novelette paling bergengsi. Dan ibunya juga memperlihatkan sertifikat juara yang berhasil diraih Azzam. Kepala Sekolah yang awalnya merasa menyesal langsung berubah senang seketika setelah mendengar prestasi yang telah diraih oleh Azzam, karena dengan begitu akan mengangkat reputasi madrasahnya yang masih dianggap sebelah mata oleh masyarakat sekitar.
Sambil menunggu pengumuman kelulusan, Azzam berencana untuk meminang gadis pujaan hatinya yang bernama Afifatuz Zakiyyah. Ibunya bahkan telah membelikan sebuah cincin sebagai hadiah. Namun dari pihak keluarga Afifah, Azzam dan ibunya menerima kabar yang tidak baik bahwa dalam waktu dekat Afifah akan segera bertunangan dengan pemuda lain.
Untuk melupakan soal rencana tunangannya itu sekaligus melupakan Afifah, Azzam mengirimkan aplikasi pendaftaran mahasiswa baru. Dia memilih UIN Malang sebagai kampus pilihannya. Bahkan dia mendaftar jalur prestasi. Dan secara tidak sengaja, dia menemukan nama Afifatuz Zakiyyah dalam list pendaftaran mahasiswa baru di sana. Apakah ini adalah takdir bahwa dirinya dan Afifah akan bersatu?