Karakter
Alex (32) dan Luna (29) adalah sepasang suami istri yang memiliki background dan prinsip hidup yang bertolak belakang. Alex tumbuh dengan banyak tekanan karena ekonomi keluarga yang rendah, ibu yang kerap melakukan kekerasan pada ayah, dan ayah yang akhirnya meninggalkan Alex karena terusir dari rumah. Tak heran saat dewasa, Alex yang kini adalah seorang Sales Manager di sebuah perusahaan ternama di Jakarta, sangat mementingkan uang dan kesuksesan.
Sedangkan Luna tumbuh dalam keluarga yang harmonis dan berkecukupan. Tanpa pernah mengalami kesulitan ia tumbuh menjadi wanita yang baik hati, namun naif. Sekarang ia bekerja sebagai dosen, sesuai cita-citanya saat kecil. Bagai sepasang magnet yang berbeda kutub, Luna tertarik pada Alex yang berkebalikan dari dirinya. Ia tidak segan menikah dengan Alex karena berpikir cinta dan pernikahan akan merubah sifat Alex.
Dalam perjalanan pernikahannya, Luna mendapati tanda-tanda ketidaksetiaan Alex. Ia kemudian berupaya untuk mengubah Alex dengan mengajaknya mengikuti retret pasutri dengan judul "Surviving the Marriage Ark", di Bogor. Di tengah sesi retret, Alex tiba-tiba mendapat telepon dari Pak Buton, atasannya, yang memberi sebuah kesempatan promosi besar untuknya, dengan syarat ia harus mempunyai penjualan terbesar dalam satu minggu ke depan. Segera sesudah retret berakhir, Alex bersama empat bawahannya: Mas Irul, Bang Wawan, Sally, dan Doni berjuang siang dan malam untuk meng-entertain para klien. Di hari terakhir, Alex mendapat rintangan terberat, yakni klien yang tidak terkesan pada apapun yang disajikan, sehingga Bang Wawan mengusulkan untuk memberi kliennya beberapa pil ekstasi. Alex yang terpojokkan, akhirnya menyetujui ide Wawan, dan mulai saat itu ia mulai terjerumus dalam dunia narkotika.
Meskipun Alex berhasil mendapat promosi yang diinginkannya, namun ia tidak bisa melepaskan diri dari dunia malam. Suatu pagi, Luna menelpon Alex karena semalaman ia tak kunjung pulang. Sialnya, yang mengangkat telepon justru seorang pelacur yang telah menghabiskan malam dengan Alex. Luna pun mengerti segala perbuatan Alex, dan ia memutuskan untuk meninggalkan Alex dengan membawa anak-anak mereka: Dave (5) dan Diana (4), ke Surabaya.
Enam bulan berlalu. Luna tinggal di rumah kontrakan kecil. Ia bekerja keras sebagai dosen dan membuka sebuah toko baju bayi online, untuk mencukupi kebutuhan anak-anak. Sementara Alex semakin terpuruk di Jakarta karena rasa kesepian yang diperparah oleh efek narkotika. Dengan bantuan Mas Irul, Luna akhirnya mau menghubungi Alex kembali. Tanpa pikir panjang, Alex melepas karirnya dan menyusul keluarganya ke Surabaya.
Di Surabaya, Alex berjuang untuk melepas kecanduannya akan narkotika dengan berjalan kaki sejauh mungkin. Hal ini membuat hati Luna luluh, dan mulai saat itu mereka mulai membangun bahtera rumah tangga mereka kembali. Alex membantu Luna menjual baju bayi secara offline, dan usahanya berhasil. Mereka dapat membuka sebuah toko offline di kompleks ruko dekat rumah, dimana Alex menjadi penanggung jawab toko itu.
Ketika menjaga toko, Alex berkenalan dengan Bowo (40) dan istrinya, Debby (43), yakni pemilik depot di sebelah tokonya. Alex menyaksikan keseharian tetangganya ini, dimana Debby sering kali menghina, memarahi, bahkan melakukan kekerasan fisik pada Bowo. Hal ini membuat Alex teringat pada kenangan pahit tentang ayah dan ibunya, dan Alex pun bersimpati pada Bowo. Ia bergaul dengan Bowo, yang ternyata memiliki hobi berjudi untuk melepas stress. Ketika melihat uang panas yang dapat menjadikan orang kaya dalam waktu yang instan itu, Alex jadi tergoda dan akhirnya ia berjudi dengan mempertaruhkan uang penghasilan toko.
Luna pun kaget saat mendapati uang toko habis. Ia putus asa dan kecewa terhadap suaminya, karena itu ia berencana untuk meninggalkan Alex lagi, kali ini ia akan melanjutkan studi di Melbourne, Australia. Mendengar hal itu, Alex pun murka, dan mereka cek-cok besar. Tapi pertengkaran mereka ini malah membuat Luna mantap untuk pergi. Di hari keluarganya berangkat ke luar negri, Alex yang depresi, berencana untuk bunuh diri dengan meminum baygon. Tapi saat itu juga, Bowo mengajaknya untuk ikut ke tempat judi sekali lagi. Alex yang tidak punya tempat berlabuh akhirnya mengikuti Bowo, dan nahas hari itu polisi menggerebek tempat judi mereka hingga mereka pun dijebloskan ke penjara.
Tanpa disangka, ibu Alex menjadi satu-satunya pengunjung untuk Alex di dalam penjara. Sang ibu menangis sejadi-jadinya, begitu pula dengan Alex. Saat itu terjadilah rekonsiliasi antara ibu dan anak, dan Alex berhasil ke luar dari penjara berkat ibunya yang membayar uang denda. Alex berikhtiar untuk menyusul keluarganya ke Melbourne. Ia berhasil berangkat dengan mengakali Pak Buton.
Di sisi lain, Luna ternyata juga mengalami beberapa hal yang membuatnya sadar bahwa ia perlu berjuang sekali lagi untuk keluarganya. Alasan terbesarnya adalah ketika ia melihat anak-anak merindukan ayah mereka. Pada akhirnya Alex dan Luna bertemu kembali di Melbourne. Kali ini mereka berjanji akan berjuang kembali dan khususnya Alex berjanji akan menjadi ayah dan suami yang benar bagi mereka.