Blurb
Kau suka melukis senja.
Sambil melihat sendiri senja itu di ufuk barat di atas cadas,
layak pelukis ulung kau melukis senja di mataku.
Aku mesakan pemandangan yang begitu indah dan menakjubkan.
Apa lagi ketika kuas-kuas jarimu menyapu lentik bulu mataku.
Menghitung bulu alis selalu kau lakukan,
walau kau tak pernah selesai berapa puluh jumlahnya.
Tapi tetap kurasakan halusnya sapuan itu.
Begitulah kau melukisi wajahku dengan jarimu yang agak kasar karena seharian selalu bekerja keras untuk melukisku
Jari-jarimu semakin menjelajahi wajahku yang menurutmu tak pernah bosan untuk dilukis dalam hatimu.
Kini senja itu sepi.
Tak ada lagi pelukis senja yang mengusap-usap air mataku dan menjadikannya indah dengan sapuan-sapuan jarinya.
Yang kulihat hanya merahnya langit, yang agak menghitam.
Tetapi bayang jarimu tetap menjelajahi pipiku yang basah oleh air bening yang selalu hadir ketika senja tiba.
Premis
Seorang lelaki dengan ambisinya yang kuat untuk mengejar seorang gadis yang sangat ia cintai namun sang wanita hanya menganggapnya sebagai sahabat dan memilih untuk berpacaran dengan lelaki lain. Lalu, Karena ia amat mencintai si perempuan, ia rela untuk memberikan seluruh hidup demi merawat sang perempuan yang mengidap penyakit mematikan yaitu Bronkitis. Tetapi, pada akhirnya sang lelaki tidak bisa mendapatkan sang perempuan karena maut memisahkan mereka berdua.
Karakter
Kisah ini mengangkat cerita dari seorang lelaki bernama Fajar Zavier Bagaskara yang mengejar cinta sahabatnya. Namun sang sahabat, Senja Gavaputri Inara hanya menganggapnya sebagai sahabat karena ia mencintai lelaki lain.
Lalu, setelah Senja berpacaran dengan lelaki yang ia cintai ternyata sang lelaki sangatlah kasar terhadapnya. Ia pun tak mau menerima Senja apa adanya dan itu pun membuat Senja merasa bahwa ia salah memilih lelaki dan akhirnya memutuskan hubungannya dengan lelaki itu.
Namun, setelah putus dengan lelaki itu, Fajarlah yang selalu ada di sampingnya, menemaninya saat penyakitnya kambuh. Dan Senja pun menyadari ketulusan cinta Fajar.
Namun, semuanya terlambat saat ia sudah mulai menyukai Fajar. ia harus meninggalkan bumi ini. tetapi ia meninggalkan bumi ini dengan tenang karena ia sudah mengungkapkan perasaannya pada Fajar.