Blurb
Nada Asmara, semasa kecil hidup di desa. Ia bercita-cita ingin menjadi seorang Penulis Skenario ternama. Saat tumbuh menjadi orang dewasa, hidup di kota. Nada merasa hoki tidak pernah berpihak padanya. Bagus, ya itulah suaminya, namun tidak dengan karirnya.
Hari-hari yang dilalui disibukkan sebagai ibu rumah tangga, memiliki dua orang anak. Malam itu siaran televisi memberitahukan ajang kompetisi Penulis Skenario diselenggarakan. Bagus meyakini Nada untuk mengikuti kompetisi itu, sebagai jembatan untuk menuju impiannya. Meski tidak mudah untuk menyelesaikan, Nada terus berusaha.
Karakter
Bagaimana bisa seorang ibu rumah tangga menggapai impiannya? Semua begitu fana bagi NADA ASMARA, tidak ada gairah, merasa hoki tak pernah berpihak padanya.
Nada Citaku merupakan sebuah kisah yang menceritakan tentang seorang wanita bernama Nada Asmara, semasa kecil hidup di desa. Ia bercita-cita ingin menjadi seorang penulis skenario ternama. Mengikuti ajang kompetisi penulis skenario sebagai jembatan untuk menuju impiannya.
Kisah yang berawal dari ia duduk di bangku Sekolah Dasar. Nada sangat gemar menulis diari, sangat pandai dalam tugas mengarang cerita, sehingga tumbuhlah dihatinya ingin menjadi penulis skenario terkenal. Kedekatannya dengan Rudi ayahnya sewaktu kecil membuat Nada selalu mengatakan ingin mewujudkan impiannya suatu saat nanti.
Saat tumbuh menjadi wanita dewasa, kehidupan Nada tidak segampang mewujudkan angan menjadi seorang penulis skenario. Hidup di kota, jauh dari keluarga, ia selalu gagal bekerja di sebuah perusahaan, pernah bergabung pada sebuah tim penulis skenario, tak membuat mimpinya terwujud.
Hari-hari Nada berlanjut, ia disibukkan sebagai ibu rumah tangga, memiliki suami bernama Bagus dan dua orang anak. Bagus sosok laki-laki yang juga tidak memiliki hoki bagus dalam masalah pekerjaan. Bekerja sebagai freelance penata kamera di industri iklan, namun ia tidak begitu laris.
Malam itu terdengar siaran televisi menyiarkan peluang untuk kompetisi penulisan skenario dengan hadiah puluhan juta rupiah, Bagus membangkitkan semangat Nada agar mengikuti kompetisi tersebut.
Kehidupannya sebagai ibu rumah tangga dengan dua orang anak menyulitkannya dalam menyelesaikan tulisannya. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat Nada. Mereka menyewa seorang baby sitter agar membantu menjaga anak-anaknya, ternyata tidak segampang itu, ragam karakter baby sitter yang ia temui.
Hari itu kepergian Rudi untuk selamanya, ayahnya Nada. Nada menyesal, selama ini ia selalu mengabaikan komunikasi dengan ayahnya, padahal Rudi adalah sosok yang selalu ingin tau kondisi anaknya melalui ibunya Nada. Rudi sosok yang sederhana, menemani hari-hari Nada semasa kecil, karena Ibunya sibuk bekerja sebagai Guru.
Hari disaat kepergian Rudi, Nada pulang ke kampungnya dan kembali menemukan diari, mengingatkan kisah akan masa kecilnya. Nada begitu terluka, belum sempat ia menunjukkan impian pada Rudi, namun waktu berkata lain. Ia menjadi semakin mengerti akan arti kehidupan bukan hanya sebatas ambisi.
Malam Anugerah Penulis Skenario dimulai. Nada meyakini bahwa dia akan menang. Tepuk tangan peserta memeriahkan malam itu. Inilah dia NADA ASMARAAAAA, pemenang penulis skenario terbaik tahun ini.
Nada menangis haru, ia terbangun dari tidurnya, dengan derai air mata. Ternyata semua mimpi. Malam Anugerah Penulis Skenario benar dimulai, sayangnya bukan Namanya yang terdengar sebagai pemenang. Nada berlapang dada dan percaya akan ada hari baik.
Hingga suatu hari, ada seorang penulis skenario ternama, tertarik untuk mengajaknya kerja sama. Nada mungkin tak menang, namun untuk semua scene skenario kehidupan, datang tanpa peran, pergi tanpa pesan, Terima kasih membuatku semakin kuat. Perlombaan sesungguhnya baru saja dimulai, ujarnya.