Karakter
Hendry seorang murid SMA yang telah menginjak tahun terakhir. Dia berkeinginan menjadi Sutris atau Sutradara dan Artis. Dia di dukung oleh Papahnya namun tidak untuk Ibunya.
Hendry memiliki seorang pasangan bernama Mira, dia juga memiliki teman akrab yang pintar yaitu Ardit. Mereka mendukung Hendry untuk menjadi Sutradara dan Artis.
Mira sering ke rumah Hendry terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah agar perjalanan nya bersama sama, baik datang maupun pulang.
Hendry memiliki keinginan tapi dia belum berusaha apapun karena menginginkan laptop terlebih dahulu, hingga akhirnya guru sekolah Hendry menyuruhnya untuk menulis terlebih dahulu di buku.
Hendry akhirnya mulai menulis dengan semangat karena ia yakin akan mendapatkan hasil yang diinginkan.
Saat Hendry sedang semangat menulis, pagi nya Mira tidak satang ke rumah Hendry. Dia diberitahu oleh Ardit bahwa Mira diantar oleh seorang pria yang tidak dia kenal.
Hendry dan Mira juga tidak pulang bersama karena Mira dijemput. Akhirnya Hendry mampir dulu ke Rumah Ardit.
Disana dia mulai memiliki rencana untuk menyelesaikan penulisan script film nya sebelum ujian dimulai, lalu mencari produser untuk script film nya. Ardit pun mendukungnya.
Mira memberi tau Hendry jika dirinya di jodohkan dengan Rizki yang sempat mengantar jemput nya pulang. Hendry merasa terpuruk dan kehilangan semangat.
Ardit menyadarkan Hendry agar dia tetap fokus dalam meraih mimpinya. Ardit mengajak Hendry untuk pergi ke Jakarta setelah ujian selesai untuk mencari Produser.
Hari hari pun berlalu ujian telah selesai Hendry dan Ardit langsung pulang akan bersiap untuk berangkat ke Jakarta.
Di jalan Hendry teringat rumah Mira dia mencoba kesana. Sampai disana dia mendengarkan obrolan keluarganya yang akan pergi berlibur. Tindakan Hendry ini diketahui oleh Papah Mira.
Hendry lanjut Pulang ke Rumah nya dia meminta izin kepada kedua orang tua nya dan Ibu dan Papah Hendry lalu mengizinkanya.
Pagi hari saat dia telah selesai bersiap dan akan berangkat Papah memberikan sebuah alamat yang katanya produser. Hendry terkejut dan senang bisa dimudahkan dalam mencarinya. Dia pun langsung berangkat ke Rumah Ardit.
Sampai di Rumah Ardit mereka langsung pergi ke Jakarta.
Sampai di Jakarta mereka berdiam di Rumah Ardit yang berada di Jakarta. Mereka membereskan semua barang nya lalu istirahat agar besok bisa berusaha maksimal mencari produser.
Pagi pun kembali tiba. Hendry memberi kan alamat nya kepada Ardit sebagai tujuan awal dalam pencarian nya. Karena alamatnya lengkap supir Ardit bisa mengetahui lokasinya.
Saat sampai di alamat yang dituju, mereka dihadapkan dengan tempat casting film, awalnya mereka bingung tapi tetap mencoba masuk untuk mendapatkan sesuatu.
Hendry dan Ardit ditolak untuk menjadi bintang film, Hendry pun mendapat pelajaran dan diberi satu alamat produser oleh seorang sutradara.
Hendry dan Ardit pun pulang. Sampai di rumah Hendry meminta tolong Ardit untuk menyalin script nya agar bisa di print. Ardit pun menyanggupinya.
Keesokan harinya Hendry kembali bersiap untuk menemui alamat selanjutnya. Ardit tidak ikut karena dia merasa butuh istirahat telah semalaman menyalin script film Hendry.
Saat di jalan Hendry meminta untuk ke tempat print terlebih dahulu. Disana dia bertemu dengan seorang wanita cantik yang menyapanya.
Sampai lah Hendry dan Supir ke alamat yang dituju dan lagi lagi ternyata bukan produser. Disana malah terlihat ada tempat casting iklan Hendry langsung masuk aja kesana.
Saat menunggu dia bertemu kembali dengan wanita cantik yang tadi ia temui namanya Nerisya, mereka berkenalan. Akhirnya Hendry dan Nerisya berhasil menjadi bintang iklan.
Hendry mendapat sejumlah uang, ia pun diberi lagi alamat seorang produser dari kru yang disana.
Hendry pun semakin akrab dengan Nerisya mereka jalan bersama sama. Hendry pun mulai goyah untuk menggapai impianya.
Saat di rumah Ardit mengajak Hendry untuk pergi ke alamat selanjutnya, tapi Hendry menolak karena dia ingin beristirahat. Ardit pun keluar rumah untuk mencari Universitas tujuanya.
Saat siang hari Hendry keluar rumah bersama Nerisya. Hendry belajar mobil dan pergi berbelanja bersama.
Hendry pun diantar pulang oleh Nerisya. Ardit sudah pulang duluan dia pun heran Hendry yang dulunya jarang memikirkan belanja tiba tiba banyak berbelanja. Tapi Ardit menghiraukannya karena mungkin itu memang kebutuhannya.
Malam nya Hendry berjanjian dengan Nerisya untuk sarapan bersama. Hendry menjawab iya dan mereka akan makan bersama.
Pagi hari nya Hendry keluar rumah untuk sarapan bersama Nerisya. Ardit mulai merasa tidak enak karena Hendry menjadi cukup boros.
Mereka makan di tempat yang mewah. Saat mereka asik makan tiba tiba datang Ardit yang ternyata mengikuti mereka berdua. Ardit mencoba menyadarkan Hendry akan tujuan dan impianya.
Kondisi pun memanas. Hubungan Hendry dan Ardit menjadi renggang. Sebaliknya Hendry dan Nerisya kini semakin dekat.
Hendry memutuskan untuk pergi dari rumah Ardit dan pindah ke kosan diantar oleh Nerisya.
Hendry memikirkan Mira.
Beberapa hari yang lalu.
Terlihat Mira yang datang ke rumah Hendry. Dia disapa oleh Ibu Hendry, tapi Hendry telah pergi ke Jakarta.
Mira merasa bersyukur Hendry sudah semakin berusaha untuk meraih impianya. Dia pun bersedih dan bercerita kepada Ibu bahwa dirinya akan pergi berlibur bersama keluarga dan juga Rizki, padahal dirinya telah menolak.
Ibu pun menenangkan Mira dan berjanji akan menjelaskan dengan baik kepada Hendry nanti.
Setelah segala persiapan, keluarga Mira dan Rizki pun berlibur ke Bali. Sampai disana mereka menginap di sebuah penginapan sederhana.
Mira merasa risih berada disana dia melalui hari hari berlibur nya dengan cuek karena dia tidak menyukai Rizki.
Saat sedang berbelanja Mira pun terlihat senang karena ia menemukan sebuah topi pet dan juga syal, dia ingin menghadiahkanya kepada Hendry. Mira pun akan segera pulang.
Di sisi lain Hendry kembali diajak oleh Nerisya untuk mencari casting iklan. Mereka pun pergi.
Hendry dan Nerisya menemukan tempatnya, mereka mendaftarkan diri. Setelah menjadi pasangan yang cocok Hendry menolak karena dialog yang ada di iklan itu terlalu vulgar. Hendry pun kesal dan pergi meninggalkan tempat itu.
Nerisya mengejarnya dan mencoba menenangkan Hendry. Nerisya mengajak Hendry untuk berlibur sebentar agar Hendry kembali tenang.
Mereka pun pergi ke bandara.
Hendry yang pertama kalinya ke bandara hanya diam menunggu Nerisya yang memesan tiket.
Hendry tiba tiba melihat Mira yang ternyata baru pulang dari Bali bersama keluarga nya dan juga Rizki.
Hendry menghampirinya dan bertanya kepada Mira telah pergi kemana. Nerisya pun datang menghampiri Hendry. Akhirnya kesalahpahaman pun terjadi. Mamah Mira mencoba mendengar penjelasan dari Hendry dan Menjelaskan tentang Mira.
Hendry dan Nerisya akhirnya tidak jadi berlibur. Nerisya pun mengantar Hendry ke kosan nya terlebih dulu.
Nerisya memutuskan untuk tidak dekat lagi dengan Hendry karena dia telah mendapatkan pasangan bintang iklan yang baru.
Hendry langsung masuk kamar dan bingung akan melakukan apa. Dia teringat tentang alamat ke tiga yang ia dapat. Hendry berniat menghampiri alamat itu.
Pagi nya Hendry langsung berangkat ke lokasi menggunakan ojek yang hapal alamat itu.
Sesampainya disana Hendry melihat sebuah rumah. Hendry mencoba mengetuk pintu dan ternyata benar itu adalah rumah dari produser. Hendry merasa bangga walaupun dia menerima beberapa revisi.
Saat pulang dia sadar butuh bantuan Ardit. Dia pun pergi ke rumah Ardit dan meminta maaf kepadanya. Ardit menerima nya dan bersedia membantu Hendry.
Hari pun terus berlalu setelah diberi beberapa revisi akhirnya script film Hendry diterima oleh produser, tapi Hendry belum bisa menjadi sutradara karena masih perlu belajar.
Produser itu bercerita bahwa Papahnya Hendry adalah seorang sutradara dan penulis script yang hebat.
Hendry bingung mengapa dia bisa tau Papahnya, dan menggangap Papahnya sutradara.
Produser itu bertanya dari mana kalian dapat alamatnya. Hendry pun berpikir dan ternyata memang benar awal dari semuanya itu alamat dari Papahnya.
Ardit pun mulai menyadari jadi itu semua adalah rencana Papah Hendry.
Produser pun terkesan atas apa yang telah dilakukan Papahnya, dia memberi pelajaran yang sangat baik kepada Hendry.
Hendry dan Ardit pun berbangga hati dan berpamitan untuk pulang. Mereka pun akhirnya sampai di rumah.
Hendry dan Ardit segera mengemas barang barang nya karena akan segera pergi ke kampung untuk acara perpisahan sekolahnya.
Sampai di kampung halamanya Hendry merasa sangat bahagia karena telah sedikit berhasil untuk menggapai impianya.
Papahnya pun mengakui bahwa dirinya itu sutradara dan memang sengaja tidak memberikan alamat itu secara langsung tapi bertahap.
Hendry pun pergi ke rumah Mira untuk meminta maaf sekaligus berjalan jalan mencari perlengkapan untuk perpisahan.
Mira memaapkan kesalahan Hendry dan dia pun meminta maaf karena saat itu liburan bersama Rizki.
Hendry dan Mira kembali berbaikan mereka tetap kompak. Hendry bersyukur terus dekat bersama Mira karena dia lah yang peduli akan masa depan Hendry.
Hari perpisahan pun tiba. Semua murid menikmati hari terakhirnya disana. Ardit menjadi juara umum karena memperoleh nilai tertinggi.
Mira memberi sebuah bingkisan kepada Hendry sebagai kado nya. Hendry pun berniat meneruskan kuliahnya ke perfilman.
Terlihat seorang pria menggunakan topi pet dan syal di depan Universitas. Itu Hendry yang telah diberi hadiah oleh Mira yang dibeli saat di bali.
Tamat.