Blurb
Pada tahun 1999, terjadi insiden di sebuah kampus pada saat acara penerimaan mahasiswa baru (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus/OSPEK) yang menyebabkan seorang peserta meninggal dunia. Akibatnya, pemerintah melarang kegiatan OSPEK untuk tahun-tahun selanjutnya.
Semua terkena imbas, tak terkecuali Institut Global Teknologi Nusantara, sebuah kampus elit yang terletak di luar Jakarta. Rektorat meniadakan OSPEK, dan sebagai gantinya, digelarlah kegiatan PSSA - Pengenalan Studi dan Sistem Akademik.
Meski demikian, organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang diketuai Natasha, melalui lobi yang dilakukannya bersama Devan, Kepala Bidang Kemahasiswaan BEM, berhasil membuat mahasiswa tetap dilibatkan sebagai fasilitator, meski dengan rambu-rambu ketat. Hal ini membuat geram Inara yang merasa sakit hati dengan OSPEK tahun sebelumnya. Apalagi ketika Rangga, sahabat satu-satunya, malah ikut-ikutan menjadi panitia.
Sementara itu, Jeffrey justru senang dengan keterlibatan mahasiswa dalam PSSA. Ia sebagai koordinator tim ketertiban umum PSSA, bersama teman-temannya justru getol menggojlok para mahasiswa baru dengan dalih balas dendam.
Di sisi lain, ada Abrar yang lama-lama kesal dengan penindasan yang dilakukan para senior. Mengajak teman-teman satu angkatan, ia merencanakan sebuah "kejutan".
Akankah penerimaan mahasiswa baru - OSPEK - kali ini berjalan mulus?