Blurb
Banyak keluarga yang terdampak ekonominya oleh pandemi Covid-19.
Termasuk keluarga Qorun.
Keluarga Qorun menganggur berjamaah.
Ayahnya kena PHK. Ibunya berhenti jualan di pasar. Kakak laki-lakinya, Onal, Vokalis Band Kafe di ibukota, menganggur karena sepi Job. Kakak perempuannya, Eva, yang baru lulus SMA juga menganggur.
Suatu hari Qorun menemukan BONGKAHAN EMAS di dalam sebuah goa kecil di lereng gunung di dalam hutan di tepi desa. Dan Goa tersebut penuh dengan bongkahan emas.
Keluarga Qorun pun menyelinap mengambil emas di malam hari. Mereka ingin mengambil bongkahan emas sebanyak-banyaknya, sebelum ada orang lain yang tahu.
Premis
Keluarga Qorun, keluarga biasa yang juga sedang terdampak pandemi itu, ingin mengambil bongkahan emas sebanyak-banyaknya dari sebuah goa di dalam hutan di desa mereka diam-diam, sebelum ada orang lain tahu.
Namun, situasi menjadi tegang dan jenaka tatkala mereka harus terus menyekap orang-orang desa yang diduga bisa membuat lokasi "harta karun" itu tersebar kemana-mana.
Karakter
QORUN'S FAMILY, Keluarga Qorun adalah keluarga miskin yang juga ikut terdampak pandemi. Mereka menganggur berjamaah.
Suatu hari Qorun, anak yang paling bungsu di keluarga itu, hilang seharian, lalu pulang tengah malam sambil membawa SEBONGKAH EMAS.
Ayah, Ibu, kakak laki-laki (Onal) dan kakak perempuannya (Eva) senang bukan kepalang setelah mengecek keaslian bongkahan emas yang ditaksir harganya milliaran rupiah itu. Namun saat Qorun mulai bercerita jika di dalam goa di hutan desa itu masih banyak bongkahan emas serupa, mereka menunda kehebohan mereka, dan mulai mengatur rencana bagaimana mengambil sebanyak-banyaknya secepatnya, sebelum keberadaan bongkahan emas itu diketahui orang lain.
Keluarga Qorun pergi saat malam hari untuk menghindari perhatian warga. Ironisnya, pada malam pertama keluarga Qorun barusaja berhasil mengambil sekarung bongkahan emas dari dalam goa itu, yang mereka takutkan justeru segera terjadi.
Seseorang ketahuan telah membuntuti mereka dan melihat lokasi "Harta karun" itu. Keberadaan goa penuh bongkahan emas tersebut, terancam tersebar. Maka demi menjaga kerahasiaannya, keluarga Qorun reflek melakukan tindakan yang tak pernah mereka bayangkan seumur hidup: MENYEKAP ORANG!
Awalnya mereka hanya ingin menyekap seorang hansip yang telah menguntit dan memergoki mereka mengambil emas di hutan tersebut untuk sementara. Dan rencananya orang itu akan dilepaskan setelah beberapa hari, setelah mereka puas mengambil emas lalu kabur dari desa.
Tapi kemudian aksi penyekapan malah terus bergulir. Mereka menyekap seorang hansip yang mengetahui keberadaan hansip yang telah mereka sekap. Menyekap mantan pacar Eva yang mengetahui hansip-hansip yang mereka sekap. Dan menyekap Pak Kades Sukamakmur yang melihat para hansip dan seorang pemuda yang mereka sekap serta tercengang melihat keberadaan karung-karung bongkahan emas di rumah itu.
Merasa situasi semakin tak kondusif saat warga sekitar mulai curiga, setelah puas dan kelelehan mengambil emas, keluarga Qorun mengatur rencana pelarian. Mereka mengemas barang seperlunya. Orang-orang yang mereka sekap dipindahkan ke ruang tengah, agar jika mereka pergi dari rumah, orang-orang itu mudah ditemukan warga yang mencari.
Situasi semakin menegangkan tatkala keluarga Qorun hendak kabur dari rumah tapi malah tercegat oleh kedatangan Petugas Covid-19 beserta polisi ke rumah mereka. Satgas Covid dibantu Polisi hendak menjemput Qorun yang dua hari sebelumnya sempat diperiksakan ke rumah sakit setelah demam, flu dan batuk-batuk.
Rencana pun berantakan. Eva dan ibu berusaha mengulur waktu mencegah petugas Covid-19 dan Polisi masuk ke rumah. Ketika Polisi dan Petugas Covid masuk ke dalam rumah, Onal langsung menerobos kabur sambil menggendong Qorun. Polisi dan petugas Covid langsung mengejar mereka. Kesempatan ini digunakan Ayah, Ibu dan Eva untuk melanjutkan rencana semula. Mereka memindahkan kembali orang-orang yang disekap ke ruang tengah dekat pintu masuk. Lalu mereka mengangkat karung-karung berisi bongkahan emas itu ke atas bak mobil pick-up yang telah mereka sewa sebelumnya.
Ayah membawa mobil Pick-up melaju di jalanan desa. Di tengah jalan, muncul Onal yang sedang dikejar. Onal melompat naik ke bak mobil, bersama Eva dan Ibu yang sedang menjaga karung-karung itu. Petugas Covid-19 dan Polisi terengah-engah mengejar di belakang mobil, dan mulai tampak kelelahan.
Keluarga Qorun kira mereka telah lolos, alhasil setelah ratusan meter di depan, ada demonstran yang menutup jalan. Warga desa Sukamakmur yang sedang demo di depan kantor desa dan tak mau menyingkir. Mengetahui hal itu Petugas Covid-19 dan Polisi kembali mengejar.
Ibu pun mengambil beberapa bongkahan emas dan dilempar ke halaman kantor desa sambil memberitahu itu emas. Warga miskin itu segera menerobos pagar kantor desa yang dijaga Satpol-PP demi berebutan, sehingga jalanan jadi lowong.
Keluarga Qorun berhasil lolos. Tapi kemudian mereka sekeluarga mulai flu dan batuk berjamaah bersama Qorun.