Raga for Nada

Oleh: Mitra putri

Blurb

Mengejar impian memang tidak mudah. Tapi jika tidak dikejar, bagaimana bisa kita tahu hasilnya.
Beruntungnya, saat mengejar mimpi itu, kita bertemu dengan seseorang dengan satu tujuan yang sama. Bisa merasakan pahit dan manis bersama.
Bermula ketika Raga pindah kesebelah rumah Nada, ketika mereka masih sama-sama berumur 12 tahun.

Nada yang sejak kecil sangat suka menyanyi, bercita-cita ingin menjadi seorang penyanyi. Nyaris setiap hari dia menhabiskan waktu untuk bernyanyi. Semua yang mengenal Nada, tahu akan hal itu.

Sementara Raga, karena Ayahnya yang seorang gitaris groupband terkenal, Raga sudah terbiasa dengan gitar, dan atas ajaran dari Ayahnya, Raga sangat pandai bermain gitar. Namun siapa sangka, musibah menimpa keluarganya, sang Ayah mengalami kecelakaan dengan beberapa rekan kerjanya saat perjalanan pulang dari mengisi acara diluar kota.
Sang Ayah meninggal dunia. Dunia Raga hancur seketika. Sosok yang sangat dia kagumi kini tidak ada lagi. Dan sejak saat itu, tidak tahu kenapa, rasanya Raga begitu trauma setiap bermain gitar, hingga gitar itu kemudian cuma menjadi pajangan yang hanya bisa dia pandang, seraya berharap dalam hati jika suatu saat nanti dia akan benar-benar bisa kembali memetik senarnya.

Seperti keajaiban, setelah mendengar Nada menyanyi, keberanian untuk bermain gitar mulai Raga rasakan. Dan setelah mengenal Nada, Raga menyadari bahwa dirinya juga memiliki cita-cita. Raga ingin menjadi seorang pemain gitar profesional seperti sang Ayah.

Mereka menemukan satu kesamaan. Mereka sama-sama mencintai Musik. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengejar mimpi itu berdua, Nada yang bernyanyi dengan iringan gitar dari Raga. Persahabatanpun dimulai sejak saat itu.

Waktu berlalu hingga mereka menjadi remaja, tiada hari tanpa lelucon, perdebatan, dan juga latihan dalam kehidupan mereka berdua.
Tujuan mereka tidak berubah.

Namun, saat jalan menuju mimpi itu mulai terlihat didepan mata, segala konflik yang tidak sempat mereka pikirkan mulai bermunculan. Mulai dari keegoisan dan ketamakan yang timbul begitu saja.
Namun yang paling berat adalah, ketika ada Cinta yang muncul dalam persahabatan mereka. Cinta yang ternyata sejak lama coba mereka samarkan, semakin hari semakin tidak terbendung. Dan disaat itulah salah satunya harus berkorban. Jika dulu demi impian, sekarang berakhir demi Cinta.

Lihat selengkapnya