Karakter
Rashid, seorang penjahat, meninggalkan dunia kriminalitas, demi menikahi Wulan, Rashid langsung jatuh cinta saat pertama kali ia melihat perempuan itu. Mereka menikah, kehidupan mereka sangat bahagia terlebih saat mereka dianugerahi seorang bayi perempuan bernama Mentari. ia sangat menyayangi putrinya itu. Mentari adalah anugerah terindah yang pernah dimiliki Rashid.
Bang Togar, seorang rentenir dan kepala geng penjahat, mantan bos Rashid, tak menerima Rashid keluar dari geng. Ia bekerja sama dengan polisi untuk menangkapnya. Rashid ditangkap dan jebloskan ke dalam penjara selama 8 tahun, meninggalkan Wulan dan Mentari yang masih bayi.
Tak sanggup merawat Mentari seorang diri, Wulan menikahi Anton, sahabat Rashid. Hal itu membuat Rashid marah, ia tak rela Wulan menjauhkan mentari darinya.
Keluar dari penjara, Rashid menemukan Wulan telah bahagia dengan Anton, yang lebih parah, karena ditinggalkan Rashid sewaktu masih bayi, Wulan mengatakan bahwa Mentari tak mengenali Rashid dan menganggap Anton adalah ayahnya. Tak dikenali oleh Mentari, membuat Rashid tenggelam dalam kesedihan.
Mengetahui Rashid sudah bebas, Bang Togar mengajak Rashid untuk kembali ke gengnya, tapi Rashid menolak untuk kembali bergabung, penolakan itu membuat Bang Togar marah. Bang Togar menagih utang kepada Anton, yang telah meminjam uang untuk merintis usaha padanya. Bang Togar menambahkan bunga yang tak masuk akal pada hutang Anton, Pinjaman yang semula hanya 300 juta tahu-tahu menjadi 900 juta sehingga Anton tak mampu membayarnya. Karena tak mampu membayar, anak buah Bang Togar mengeroyoki Anton. Bang Togar mengancam akan membunuh Anton kalau ia tak membayar utang itu.
Anton lalu meminta tolong pada Rashid, menyelesaikan masalah hutangnya dengan Bang Togar. Anton berjanji pada Rashid, kalau Rashid dapat melunasi utangnya pada Bang Togar, ia akan pergi dari kehidupan Wulan dan Mentari. Sehingga Rashid bisa kembali bersama mereka.
Di sisi lain, Rani, seorang perempuan kecil yang terlahir dari keluarga berada, merasa kesepian karena kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya lantaran mereka sibuk bekerja.
Secara tak sengaja, Rashid dan Rani bertemu, Kesamaan kesepian yang mereka rasakan lantaran ketidakhadiran keluarga disaat mereka butuh, membuat hubungan mereka menjadi sangat akrab.
Keakraban itu, membuat mereka bersepakat untuk membuat suatu rencana, sebuah rekayasa penculikan. Rashid pura-pura menculik Rani, ia akan meminta uang tebusan sebesar 900 juta pada orangtua Rani kalau ingin putrinya kembali. Rencana yang unik dan tak biasa itu mereka buat agar bisa kembali bahagia dengan keluarga mereka. Diculiknya Rani tentu akan membuat orang tuanya khawatir, Rani pasti akan mendapat kembali kasih sayang dari kedua orang tuanya ketika ia pulang dan uang tebusan menculik Rani akan digunakan Rashid untuk membayar hutang Anton, sehingga ia bisa kembali pada Wulan dan Mentari. Rashid memberikan tempo 2 hari pada orangtua Rani untuk membayar uang tebusan itu.
Tak disangka, rencana mereka yang konyol malah membuat semuanya menjadi tambah rumit, mereka sampai di kejar-kejar polisi, tak puas hanya dengan kinerja polisi, orangtua Rani sampai meminta bantuan pada Bang Togar untuk menyelamatkan Rani dari peculikan yang dilakukan Rashid.
Rashid, seorang mantan penjahat yang traumatis, berkarakter kelam dan dingin, berkomplot dengan Rani, seorang bocah perempuan imut berumur 8 tahun yang nakal, iseng dan pintar, dengan segala kepolosan dan rasa keingintahuannya, berpetualang , pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menghidar dari kejaran polisi dan geng Bang Togar.
karakter mereka yang bertolak belakang namun padu, menghadapi dunia kriminal, dengan segala tempat, orang dan kejutan didalamnya, membuat petualangan mereka menjadi kocak dan seru.
Menghabiskan waktu bersama, Rashid mendapatkan kembali kebahagian keluarga yang didambanya. Rani yang periang, lugu dan polos mengisi kesepian Rashid ditinggalkan oleh anaknya. Begitupun dengan Rani, kesepian karena kurang mendapat perhatian dan kasih sayang orangtua diisi oleh Rashid.
Setelah dua hari melewati rangkaian peristiwa seru dan menyenangkan, Rashid mendapatkan uang tebusan dari orangtua Rani. Akhirnya, mereka berpisah, untuk menyelesaikan misi terakhir dari rencana mereka, Rashid berkumpul kembali dengan anak istrinya setelah memberikan uang itu pada Anton, dan Rani pulang ke rumah, mendapat kembali perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya.
Rani berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya, ketika pulang, Rani disambut oleh orangtuanya di rumah dengan suka cita, mereka bahagia sekali melihat Rani pulang dalam keadaan sehat. Orang Tua Rani berjanji akan lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Rani.
Namun impian Rashid tak sesuai dengan kenyataan, ketika menemui Anton untuk menyerahkan uang tersebut, Mentari takut melihat Rashid. penampilannya yang seperti penjahat membuat Mentari mengira Rashid adalah salah satu anak buah Bang Togar yang datang ingin memukuli Anton. Ia memohon dengan lugunya, meminta Rashid agar tak menyakiti Anton.
Tangan mungil Mentari yang erat memeluk Anton membuat Rashid sadar bahwa Mentari tak menginginkannya, ia bukanlah ayah yang tepat untuk Mentari. Menyingkirkan Anton malah membuat Mentari sedih karena yang Mentari tahu ayahnya Anton bukan Rashid. Dengan menangis, ia meninggalkan Anton dan Mentari sambil meletakkan tas berisi uang itu dihadapan Anton.
Polisi tiba-tiba datang untuk menangkap Rashid atas perbuatannya. Ia tak melawan karena masih terpaku pada kenyataan bahwa Mentari tak menginginkannya. Di perjalanan menuju kantor polisi, dari mobilnya, Rani melihat Rashid termenung di atas mobil polisi dengan tangan terborgol. Meski sudah dihalangi orangtuanya, Rani berhasil keluar dari mobil dan mengejar mobil polisi yang membawa Rashid dengan berlari dalam keadaan hujan.
Setelah beberapa lama, Rashid tersadar dari lamunannya dan mendengar Rani berteriak memanggil namanya sambil berlari di tengah hujan, mengejarnya. Rashid yang ingin turun dari mobil polisi untuk menemui Rani malah tapi gerakannya ditahan oleh para polisi yang mengawalnya. Setetelah pergelutan dramatis, Rashid berhasil turun dari mobil dan berlari ke arah Rani. Borgol di tangan Rashid tak menghalanginya untuk memeluk Rani.