Karakter
Roni Dewanto (45) seorang manager HRD sebuah perusahaan resign dari pekerjaannya demi mewujudkan impian mendiang istrinya, yaitu membangun sebuah rumah makan rawon. Di hari terakhir, semua rekan kerjanya memberikan surprise. Mereka sangat sedih dan merasa kehilangan.
Bersama Rena (18) dan Rini (17) kedua puterinya, Roni pindah ke sebuah ruko pinggir jalan. Mereka tinggal di lantai atas, sedangkan rumah makan rawonnya di lantai bawah. Dengan tabungannya, Roni mempersiapkan segala yang diperlukan mulai dari interior, exterior, keperluan dapur, hingga bahan masakan. Di rumah makan itu, Roni menyewa desainer untuk membuat mural yang bergambar wajah Rowena, mendiang istrinya.
Di hari pembukaan, Roni mengundang rekan kerjanya yang lama dan kenalan-kenalannya yang lain. Rini dan Rena membantunya melayani para tamu. Roni tidak hentinya memasak rawon. Semua tamu yang hadir menikmati rawon rowena, tergambar dari ekspresi mereka ketika memakan setiap sendoknya. Hari itu hari yang panjang dan melelahkan. Ramainya hari pembukaan membuat Roni merasa bahwa rumah makan ini akan sukses.
Keesokan harinya, ketika membuka rumah makan, seorang pencuri menabrak Roni. Pencuri itu pun tertangkap. Dia mencuri roti dari seorang pedagang pasar. Roni yang merasa iba membayar roti itu. Pencuri itu seorang anak muda bernama Aswan (19). Roni memberinya seporsi rawon, lalu menawarkannya pekerjaan di rumah makannya. Aswan menerimanya. Roni mengajari Aswan pekerjaannya. Tidak disangka hari itu hanya ada satu pelanggan, seorang kakek bernama Fajar (60) yang datang di saat rumah makan hampir tutup. Roni membantu Aswan mencari sebuah kamar kos, bahkan membiayainya. Hal ini membuat Aswan terharu dengan kebaikan Roni.
Roni mencoba mendirikan x banner, promo, dan lain sebagainya. Tetapi rumah makannya tetap kosong. Kedua puterinya menyarankan Roni untuk memakai jasa influencer kuliner, Hendrik (20), yang juga adalah kakak kelas mereka dahulu. Hendrik pun datang dan membuat video promosi rawon rowena. Rawon rowena menjadi viral dan ramai pengunjung. Semakin banyak influencer yang datang bahkan mereview dengan cuma-cuma. Segala sesuatu berlangsung baik. Oleh karena hal ini, Roni bisa mengajak Rini dan Rena untuk liburan ke pantai, dan menginap di sebuah hotel bintang 4 untuk melihat kembang api tahun baru, sebelum menghadapi semester yang baru.
Beberapa hari kemudian, Rena mengerjakan ujian dan interview untuk beasiswa di universitas negeri bergengsi. Di hari yang sama, seorang influencer, Dinda Bastian (17) makan di rawon rowena bersama teman-temannya. Temannya mengira Dinda diundang untuk membuat video review, dan dia mengiyakan, bahkan berkata bahwa seluruh makanan gratis ditukar eksposur. Dinda pun bernegosiasi berdua dengan Roni untuk menggratiskan makanan sebagai ganti eksposur. Tetapi Roni menolak, karena kurang etis dan memang Roni tidak mengundangnya. Roni akhirnya hanya menggratiskan 3 dan seluruh minuman, dari total keseluruhan 12 porsi rawon.
Dinda mengupload sebuah video setelah video review rawon rowena, yaitu video curhat di mana dia mengalami kejadian tidak mengenakan. Di video itu, dia berkata bahwa dia diundang ke sebuah resto untuk mereview dan dijanjikan makanan gratis, dan juga boleh membawa teman-teman berapapun. Tetapi ternyata ownernya malah hanya menggratiskan sebagian dan mengatainya tidak etis dan seperti orang tidak mampu. Video itu viral, semua komentar mengarah kepada Rawon Rowena. Akibatnya rawon rowena menjadi sepi.
Roni membuat video klarifikasi untuk mengatakan bahwa itu semua tidak benar, juga menyertakan bukti nota transaksi di dalam video itu. Video itu viral dan semua komentar kini menyerang Dinda. Rawon Rowena kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat dan para pelanggannya, hingga sebuah telepon dari Tariq, manager Dinda yang mengundangnya meeting untuk mencari penyelesaian masalah yang terjadi.
Tempat meeting itu berada di Bastian Tower lantai 19. Tidak disangka, Dinda membawa Karno, kuasa hukumnya. Karno menuntut Roni untuk menarik video klarifikasinya dan membuat video klarifikasi baru yang menyatakan bahwa yang dikatakan Roni tidaklah benar dan permintaan maaf. Roni tidak merasa bersalah, tetapi argumen dari Karno tidak dapat dipatahkannya. Dalam video curhat Dinda, Dinda tidak pernah menyebut nama Rawon Rowena, sedangkan dalam video klarifikasi Roni, dia menyebut nama Dinda Bastian. Roni harus mengupload video permintaan maaf itu dalam waktu 1x24 jam, atau Karno akan menuntut Roni dengan pencemaran nama baik. Dinda tidak pernah mengaku bahwa resto yang dia maksud adalah Rawon Rowena, kita tahu maksudnya memang Rawon Rowena.
Tidak punya pilihan, Roni melakukan sesuai tuntutan. Dia membuat video permintaan maaf dan klarifikasi bahwa semua yang Roni katakan tentang Dinda tidaklah benar. Video itu viral. Akibatnya, Rini dan Rena dikucilkan di sekolah, Rena gagal mendapat beasiswa, Rawon Rowena menjadi sepi, rating di online jatuh bebas, dan Roni terkenal sebagai seorang pemfitnah. Segala cara dia lakukan untuk bangkit kembali, tetapi bahkan orang-orang sekitar membicarakannya dan enggan makan lagi di sana. Influencer-influencer enggan mereview rawonnya walaupun dibayar.
Semua ini menjadi bola salju yang akhirnya membuat Roni kembali mencari pekerjaan tetap. Roni terpaksa menutup Rawon Rowena. Para pekerja mengangkut semua interior dan eksterior. Seluruh peralatan dapur dibereskan ke dalam kardus. Roni berdiri di tengah Rawon Rowena yang sudah kosong. Dia menatap mural Rowena, istrinya, lalu mengecatnya dengan warna putih. Tidak kuasa, dia menangis, menjatuhkan roller cat, berlutut dan meminta maaf kepada istrinya.
11 tahun kemudian, Rena seorang arsitek. Rini seorang fashion designer. Bersama Roni, mereka naik mobil ke sebuah rumah makan baru. Ketika sudah duduk dan memesan, Roni baru sadar kalau rumah makan itu adalah rumah makan rawon. Ketika dicicipi, Roni kaget rasanya mirip dengan resep Rowena. Ternyata, Rini dan Rena yang memasak rawon itu. Rumah makan itu adalah hadiah dari Rini dan Rena untuk Roni. Sebuah tirai di dinding dijatuhkan, terlihat sebuah mural bergambar wajah Roni dan Rowena dengan tipografi di bawahnya, "Rawon Roni dan Rowena." Semua orang di sana berdiri dan bertepuk tangan untuk Roni. Roni menangis. Dia memeluk Rini dan Rena.