Rumah Untuk Mande

Oleh: Iir

Blurb

Layla gadis yang suka menjahit tapi tidak bisa bersekolah tinggi padahal ia suka membaca buku. Nasib membuatnya harus menerima perjodohan dengan duda beranak lima. Layla sempat kabur dari rumah tapi akhirnya ketahuan dan tak bisa lagi menolak untuk menjadi istri Bagindo Sulaiman, bos ibunya di rumah makan padang terbesar di Pariaman.

Bagindo Sulaiman sebenarnya tak pernah memaksa, jadi begitu Layla mau menjadi istrinya ia pun senang sekali hingga selalu memanjakan Layla yang akhirnya bisa mencintainya. Dari pernikahan mereka lahirlah Bintang anak pertama mereka yang tampan, berkulit kuning langsat dan berhidung mancung. Bintang menjadi anak kesayangan karena selalu mengukir prestasi di sekolah dan pinter berdagang seperti Bagindo Sulaiman Abak (bapak) nya. Walau kemudian lahirlah adik-adik nya, namun Bintang tetap diperlakukan istimewa. Kelak setelah dewasa, Bintanglah yang berjuang menaikkan harkat keluarga dengan keberhasilannya.

Premis

Bintang anak sulung yang pinter dan ambisius berjanji akan membangun kembali rumah mandenya yang hancur terkena gempa padang tahun 2009 begitu ia selesai kuliah di luar negeri karena beasiswa. Tapi begitu rumah mandenya telah berhasil ia bangun dengan uangnya sendiri dari perusahaan yang sukses ia jalankan, mandenya malah meninggal dunia sebelum ia berhasil memenuhi harapan mandenya agar bisa menempati kembali rumahnya itu.

Statemen :

Bahagiakanlah ibu kita selagi masih ada agar kau tidak menyesalinya karena tak ada lagi kesempatan sesudah ia tiada.

Karakter

Bintang adalah anak sulung yang cerdas karena sejak kecil sudah berprestasi dan membanggakan keluarga. Sedari kecil ia selalu dilayani dan dihidangkan lauk ketika ia mau makan, terutama rendang kesukaannya. Bintang juga dibebaskan dari mengurus adik-adiknya agar lebih fokus belajar. Arman anak keempatlah yang disuruh menjaga dan mengawasi adik-adiknya yaitu Upik, Rusli dan Hayati juga membantu Mande dirumah.
Sedangkan anak kedua Layla meninggal akibat malaria akut saat masih kecil.

Sampai akhirnya rumah makan padang milik Bagindo Sulaiman abaknya Bintang habis terbakar di saat ia sudah tua dan sakit-sakitan. Bintang yang tadinya selalu hidup berkecukupan, harus membanting tulang agar bisa tetap kuliah dan membiayai keluarganya. Adapun anak ketiga yaitu Azwar seorang pemberontak dan merasa iri karena Bintang lebih diistimewakan. Azwar pun memilih merantau ke Palembang setelah remaja. Sementara Ardy adiknya Arman berusaha mencuri surat rumah untuk ia gadaikan. Untung ketahuan Mande hingga Ardy marah dan pergi menyusul Azwar. Sementara, Azwar tidak ingat pulang dan tak mau membantu keuangan keluarga meski ia telah bekerja.

Bintang pun mengajar privat Bahasa Inggris dan rela berjalan berkilo-kilo meter ke rumah murid-muridnya demi menghemat ongkos. Berkat kerja kerasnya, Bintang pun lulus kuliah dengan nilai memuaskan dan diwisuda dengan disaksikan adik-adiknya, Mande juga Abak yang sudah pikun dengan tangis haru. Setelah lulus Bintang mulai mengirimkan surat lamaran kerja ke Jakarta sambil mengajukan bea siswa ke luar negeri yang menjadi ambisinya, selain agar setelah lulus nanti, ia bisa bekerja dengan gaji yang lebih tinggi dan buka perusahaan sendiri.

Namun setelah berbulan-bulan tak satupun lamarannya diterima. Bintang pun semakin diremehkan dan dihina oleh keluarga besarnya terutama oleh abang tirinya Ajo Yanuar. Dari awal abaknya menikah dengan ibunya Bintang, Ajo Yanuar memang tidak rela abaknya menikah lagi dan membagi perhatian dengan saudara-saudara tirinya. Maka ketika Bintang meminta bantuan abang tirinya itu untuk biaya rumah sakit Abak mereka yang harus dirawat, Ajo Yanuar malah meledek Bintang dengan mengatakan untuk apa bersekolah tinggi tapi tak bisa mengangkat ekonomi keluarga? Bahkan untuk membayar uang berobat abak saja tidak mampu. Sementara ia meskipun hanya tamat SMP tapi berhasil membuka usaha rumah makan padang dan banyak uang.

Bintang pun pulang dengan rasa sakit hati dan bertekad akan membuktikan bahwa ia bisa mengangkat ekonomi keluarga. Apalagi beasiswa dari hawai tidak jadi ia lanjutkan karena agennya meminta uang sogokan cukup besar. Padahal ia lulus tes dengan nilai memuaskan. Ucapan Bintang terbukti setelah setahun kemudian ia diterima perusahaan besar di Jakarta dengan gaji yang lumayan tinggi sebagai seorang manager. Bintang bekerja keras demi membiayai mande dan adik-adiknya. Ia tetap berambisi bisa sekolah ke luar negeri dan bisa menyekolahkan adik-adiknya hingga sarjana terutama Upik adiknya yang cerdas dan membuka perusahaan sendiri.

Bintang kembali jatuh bangun di dunia kerja karena sifatnya yang perfeksionis dan idealis. Ia memilih mundur dari perusahaan Jepang tempatnya bekerja karena tak sudi di suruh menyembah matahari ketika ia telat masuk kerja lima menit walau baru sekali. Bersamaan dengan terjadinya gempa padang yang meluluhkan ranah minang tahun 2009 termasuk kampungnya di pariaman yang terparah. Hingga Bintang langsung pulang dan menemukan rumahnya sudah hancur.

Untungnya mande selamat dan berhasil ia temukan sedang menangis di pusara abaknya berkat info dari tetangganya. Mande dan adik-adiknya pun ia bawa tinggal di Jakarta. Namun Bintang mengalami dilema ketika akhirnya beasiswanya untuk kuliah di luar negeri jurusan managemen bisnis diterima. Padahal ia lagi menabung agar bisa membangun kembali rumah mandenya.
Apalagi Azwar tidak mau keluar uang membantu untuk membangun rumah mande. Ia malah menyuruh mande menjual saja tanahnya bekas rumah yg hancur. Mande tetap tidak mau ia hanya meminta agar rumahnya di bangun kembali karena mande ingin menghabiskan masa tuanya di sana. Bagi mande rumahnya itu telah menyimpan banyak kenangan manisnya bersama abak. Tapi Mande mendukung Bintang untuk tetap pergi keluar negeri karena ia bangga anaknya bisa bersekolah tinggi. Apalagi Upik diterima di UI dengan beasiswa dan Arman sudah diterima bekerja selepas lulus D3 jurusan Bahasa Asing dan komputer.

Arman rela menunda niatnya untuk kuliah agar bisa membantu keuangan keluarga selama Bintang menyelesaikan S2 nya di luar negeri. Dua tahun kemudian Bintang selesai S2 dan pulang, tapi Mandenya malah masuk rumah sakit dan kondisinya kritis akibat kanker kelenjar getah bening. Bintang pun menangis dengan penuh rasa penyesalan ketika Mande akhirnya meninggal disaat belum merasakan tinggal di rumah yang sedang ia bangun.

Di akhir cerita Bintang yang sudah sukses membangun perusahaan retail, memilih pulang dan membesarkan kembali rumah makan keluarga mereka. Ia juga membeli restoran yanuar yang terlilit hutang. Lagu rumah kita ahmad albar menemani Bintang menemani kepulangannya ke kampung dalam pariaman
Lihat selengkapnya