Sebuah Skenario Flim Dari Novel Tetesan Airmata Isyarat

Oleh: Rizal Azmi

Blurb

Tidak, Nak. Memang mereka bersalah. Tapi, mereka tidak bermaksud seperti itu. Mereka pasti menganggap kamu adalah segalanya. Kamu adalah hidupnya Tuhan tidak akan membiarkan itu terjadi pada kalian, Nak. Jika Tuhan telah memisahkan kalian dengan mereka, itu sudah ketentuan-Nya. Tapi, bagaimana dengan kekuatan yang telah Ia titipkan padamu? Tuhan percaya bahwa kamu mampu melewatinya. Kamu terpilih dalam ujian ini, karena Ia sangat menyayangimu. Nabi saja sejak dalam kandungan sudah kehilangan ayahnya. Dan baru berumur beberapa tahun juga harus berpisah dengan ibunya. Bagaimana dengan itu? Tuhan telah menyayangimu dengan sempurna, Nak. Hari ini semua orang telah menghinamu, mengejek statusmu, menertawaan keadaan dan penampilanmu. Tapi, tahukah kamu, Nak? Di balik semua itu, mereka iri terhadapmu yang memiliki kesabaran dan ketabahan yang tinggi. Mereka bangga terhadapmu, tapi malu mengungkapkannya. Dan semua itu adalah dukungan serta kekuatan yang secara tidak langsung mereka berikan terhadapmu," kata Mbok Rus.

------------------------------------------


"Tuhan memang telah memberikan warna dalam kehidupan ini. Tapi, Tuhan lebih menyayangi orang yang memahami warna itu. Kami keliru jika menganggap dirimu seperti itu. Kamu pantas bersekolah di sini. Sekolah itu baru dianggap unggulan jika mampu menghantarkan orang-orang seperti Dinda ke pintu gerbang kesuksesan. Bukan anak orang kaya yang sudah sukses secara financial. Bukan itu, Nak," jelas Bu Halimah.

Premis

-

Karakter

-
Lihat selengkapnya