Semua Masih Sama

Oleh: Syeihan Gus Sajad

Blurb

Angga dan Titik telah berpacaran sejak kelas 1. Angga yang pintar, populer, dan disukai banyak cewek sangat bertolak belakang dengan Titik yang pendiam dan memiliki sedikit teman. Mereka menghabiskan waktu dengan sangat bersenang-senang tanpa memiliki masalah sedikit pun.

Premis

Angga yang telah lama berpacaran dengan Titik harus putus karena kesalahpahaman dan setelah sepuluh tahun akhirnya mereka bertemu.

Karakter

Seorang ibu (35) sedang membersihkan tempat dagangannya. Lalu datang seorang anak perempuan (15) yang tidak lain adalah anak sang Ibu. Anak perempuan itu menangis dan langsung masuk kekamarnya. Sang Ibu yang tergesa-gesa membersihkan steling, langsung menyusul anaknya. Didalam kamar, Ibunya melihat sang anak yang menangis memeluk bantal gulingnya. Ibunya menghampiri dan meminta anaknya untuk bercerita. Si anak mengatakan bahwa dia diselingkuhi oleh pacarnya, dan dia mengatakan bahwa semua cowok sama tidak ada yang baik. Ibunya menarik nafas dan mengatakan bahwa tidak semua cowok seperti itu, lalu ibunya menceritakan sebuah kisah.

Titik (17) dan Angga (17) telah berpacaran sejak awal sekolah, Mereka pasangan yang sangat serasi. Angga cowok yang pintar, populer, dan disukai banyak cewek, sangat bertolak belakang dengan Titik yang pendiam, dan memiliki sedikit teman. Namun ketika ada masalah, mereka langsung berterus terang dan mengakui kesalahannya, itulah yang membuat mereka bisa bertahan sangat lama. Mereka menghabiskan masa SMA dengan selalu berangkat kesekolah menggunakan angkot, belajar bersama dikelas, kadang makan dikantin berdua, sholat berjamaah dengan teman sekelasnya dan selesai sholat Angga mengajarkan Titik mengaji. Kadang disetiap malam minggu, Angga pergi kerumah Titik untuk menemuinya. Dia selalu membawa beberapa buku dengan alasan belajar bersama dengan Titik. Bapaknya Titik sebenarnya tau maksud dan tujuan Angga datang kerumahnya, namun Bapaknya Titik tidak bisa menolak cowok itu karena Titik bahagia bersama dengan Angga. dan saat Angga masuk kedalam rumah, kakaknya Titik selalu bilang "belajar dulu, baru nanti pacarannya", Angga tersenyum dan memberikan jempolnya. Dan setiap dua bulan sekali, kelasnya mengadakan jalan-jalan ketempat wisata, disaat itu adalah saat mereka menghabiskan waktu sepuas mereka karena ketika disekolah, mereka jarang berbincang. Mereka duduk didalam bus berdua, minum es kelapa berdua dan makan mie ayam berdua, tapi itu karena mie ayam milik Angga tumpah. Semua tampak terlihat sangat menyenangkan, namun masalah besar terjadi ketika mereka sampai dipenghujung masa SMA.

Berawal dari teman Titik, Vina (17) yang melihat seorang adek kelas yang satu ekskul pramuka dengan Angga. Adek kelas ini selalu menempel dan sangat manja kepada Angga. Vina yang menyaksikan itu langsung memberitahukan kepada Titik. Titik sebenarnya menanggapi hal itu dengan santai, namun firasatnya mengatakan hal yang lain. Saat pulang sekolah, Angga berjalan dengan Titik menuju ketempat biasa mereka menunggu angkot. Angga menceritakan keinginannya kuliah atau menjadi seorang tentara. Titik yang terlihat menahan pembicaraannya, langsung menyampaikan apa yang dipendamnya. Dia bertanya tentang adek perempuan yang dibicarakan oleh Vina. Angga memberitahu bahwa namanya adalah Lia dan dia sudah dianggap Angga seperti adeknya sendiri. Maklumlah, Angga yang menjadi anak terakhir dikeluarga nya, sangat menginginkan adek dan Lia pun bersedia menjadi adeknya Angga. Namun Titik kecewa karena Angga tidak pernah cerita tentang Lia. Angga pun membujuk Titik agar tidak marah kepadanya. Titik pun menahan kesalnya dan meminta Angga untuk memperkenalkan dirinya dengan Lia.

Siang hari saat jam istirahat, Angga mengenalkan Lia ke Titik. Lia terlihat bahagia dengan kehadiran Titik. Mereka membicarakan banyak hal yang membuat Titik berpikir bahwa Lia adalah anak yang baik. Melihat mereka sangat akrab, Angga menjadi sangat senang. Lalu teman Angga datang menghampirinya. Temannya mengatakan bahwa Angga dipanggil keruang guru untuk bertemu dengan Pembina pramuka, Angga pun izin dengan mereka dan meninggalkan mereka. Setelah Angga menjauh, Lia pun menampakkan sifat aslinya kepada Titik. Lia mengatakan bahwa dia suka sama Angga, dan ingin Angga menjadi pacarnya, dia juga bilang kalau dia benci dengan Titik karena menjadi penghalangnya agar bisa berpacaran dengan Angga. Lia pun meninggalkan Titik, dan Titik pun berpikir bagaimana cara memberitahukannya ke Angga bahwa Lia tidak sebaik yang dia pikirkan.

Angga berangkat kesekolah, dia masih menunggu Titik dihalte. Beberapa angkot sudah lewat dan Angga hampir terlambat. Dan akhirnya dia melihat Titik berlari kearahnya. Mereka pun berbincang dan naik angkot bersama. Diperjalanan, angkot berhenti untuk menaikkan penumpang lalu Titik terkejut ketika melihat Lia masuk kedalam angkot. Titik tau bahwa Lia sengaja tidak menggunakan motornya agar bisa berangkat menggunakan angkot dan bertemu dengan Angga . Lia langsung duduk didekat Angga dan tersenyum lalu mengobrol. Titik terlihat menahan amarahnya.

Dijam istirahat, Angga dan Titik belajar bersama dibawah pohon untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional. Titik terlihat murung dan Angga yang menyadari hal itu langsung membuat lawakan agar Titik tertawa. Angga pun penasaran kenapa Titik murung, dan ketika Titik ingin bicara, tiba-tiba Lia datang. Lia memperlihatkan topengnya dan menggandeng tangan Angga. Titik kesal melihat tingkah Lia. Lia sesekali melihat kearah Titik dengan tatapan yang sinis. Titik pun pergi meninggalkan mereka. Angga yang masih penasaran dengan sikap Titik, langsung menyusulnya.

Angga menarik tangan Titik dan memarahi sikap Titik yang pergi setelah Lia datang. Titik kesal dengan Angga dan akhirnya Titik menyampaikan ke Angga bahwa Lia itu sebenarnya suka sama dia, dia gak suka lihat Titik dekat sama Angga, dan Titik ingin Angga menjauhi Lia. Angga heran dengan Titik dan mengatakan bahwa Titik cemburu kepada Lia. Titik menegaskan bahwa dia tidak cemburu dan apa yang dia katakana benar. Angga tetap tidak percaya dengan apa yang Titik ucapkan, dan dia mengatakan lagi kalau dia Cuma anggap Lia sebaga adeknya dan dia ingin mempunyai adek. Titik pun menyampaikan kalau Lia juga gak suka hubungan mereka, dan meminta Angga untuk menjauhi Lia. Angga terlihat kesal dan Angga pun mengatakan kepada Titik bahwa "seorang Adek itu susah dicari, tapi kalau pacar mudah dicari". Titik pun terdiam, dia sedih dan langsung meninggalkan Angga. Angga kesal dan memikirkan apa yang dia katakan kepada Titik.

Hari pun berlalu, Titik tetap diam dan ingin menenangkan diri sendiri. setelah kejadian itu Titik berangkat kesekolah menggunakan motor, dan dijam istirahat Titik langsung kekantin dengan teman-temannya. Angga pun akhirnya merasa bersalah, dia akhirnya menurunkan ego nya dan ingin meminta maaf kepada Titik. Saat pulang sekolah, Angga menghampiri Titik namun Titik tidak menghiraukannya, dalam hati Titik senang karena dikejar oleh Angga namun dia tetap ingin sendiri dulu karena dia masih merasakan sesak didada. Dia pun meninggalkan Angga sendirian.

Di kosan, Angga sedang belajar karena besok adalah hari pertama ujian nasional. Teman-temannya sedang berkumpul dan merokok bersama. Setelah selesai belajar, Angga pun memutuskan untuk ikut berkumpul. Mereka berbincang dan Angga pun meminta rokok temannya. Temannya heran, lalu memberikan rokok tersebut kepada Angga. Angga pun merokok untuk pertama kalinya, dia menyesal karena sudah bilang sesuatu yang salah kepada Titik.

Dihari pertama ujian, Angga tidak fokus mengerjakannya karena kepikiran Titik, dia menjawab soal denga asal agar bisa cepat selesai. Dia pun selesai dan keluar dari ruang ujian namun dia menunggu Titik dilorong ujian. Sampai jam ujian berakhir Angga mengejar Titik tapi Titik tidak menghiraukannya, dia pun pergi dan Angga tetap bersikeras untuk dapat berbicara dengan Titik. Hari ujian kedua, Angga mengulangi kejadian yang sama namun Titik tetap memberikan respon yang sama pula. Namun Titik sudah mulai tersenyum.

Didalam kamarnya, Titik merasa bersalah telah menghiraukan Angga. Dan dia pun memutuskan untuk menemui Angga ketika selesai ujian. Dikosan, Angga menggosokkan pasta gigi kebibirnya untuk menghilangkan bekas hitam saat dia merokok. Dia memikirkan Titik dan memutuskan untuk tidak lagi menunggu Titik setelah selesai ujian. Diujian terakhir ini, Angga tetap selesai lebih cepat, dia pun keluar dari ruangan ujian. Titik yang sudah senang dan ingin menemui Angga pun langsung cepat-cepat mengerjakan ujian. Jam ujian pun selesai, Titik keluar ruang ujian dan tidak melihat Angga ditempat biasa dia menunggu, Titik mencari dan sampai diparkiran pun dia tidak menemukan Angga. Dia pun akhirnya pulang kerumah dengan perasaan menyesal.

Angga meninggalkan kosannya dan pulang kerumah. Dia membantu orang tua nya membersihkan rumah dan menanam cabai dibelakang rumah. Angga masih teringat dengan Titik namun dia merasa kalau Titik sudah tidak cinta lagi dengan dirinya. Pada sore hari, Angga duduk diteras rumah. Dia meminum segelas kopi sambil masih memikirkan Titik. Tiba-tiba seorang perempuan datang menghampirinya. Perempuan itu memberikan lauk kepada Angga. Angga melihat wajah perempuan itu. Dan ternyata perempuan itu adalah Nisa temannya sewaktu kecil. Mereka berbincang dan Angga terlihat tertarik melihat Nisa.

Dirumah Titik, Titik kepikiran soal Angga. Dia masih merasa bersalah karena sudah diam dan tidak menghiraukan Angga. Dan dia berharap bahwa Angga baik-baik saja.

Dihari kelulusan, Angga membawa motor dari rumahnya. Lalu dia melihat Titik dan mengajaknya pulang bersama. Titik yang tidak membawa motor, langsung senang karena diajak pulang oleh Angga. Dijalan pulang, Titik berharap Angga membuka obrolan, dan begitu pula dengan Angga, dia ingin Titik yang mulai berbicara, namun sampai dirumah Titik, tidak ada satupun dari mereka yang memulai obrolan. Titik pun turun dari motor dan Angga mengatakan "aku pamit ya", dia pun langsung meninggalkan Titik. Titik menyesal karena tidak memulai obrolan, dan dia merasa kalau Angga sudah tidak mencintainya lagi.

Sesampainya dirumah, Angga langsung dimarahi papa nya karena nilai ujian akhirnya tidak ada yang tuntas, semua dibawah rata-rata. Dan disore hari, Nisa kembali datang kerumah Angga dan Angga mulai membuka hati ke Nisa. Sementara itu Titik, masih berharap disetiap malam minggu Angga datang kerumahnya seperti biasa. Namun Angga tidak pernah datang, yang datang hanyalah laki-laki yang ingin menjadi pacarnya atau melamarnya. Namun Titik selalu menolak dengan mengatakan kalau dia sudah memiliki pacar yaitu Angga.

Angga dan Nisa pun resmi pacaran, mereka pun pergi jalan-jalan. Dan disaat itu juga, Angga bertemu dengan Titik, Titik yang melihat Angga menggandeng Nisa langsung mengeluarkan pernyataan "pilih dia atau aku", Angga heran dengan sikap Titik dan dia pun memilih Nisa. Titik kecewa dan dia pergi meninggalkan Angga. Angga menjadi bingung dengan Titik dan Nisa bertanya tentang siapa Titik, Angga tidak menjawab. Titik menangis dikamarnya, Kakak nya yang mengetahui itu hanya bisa diam dan membiarkan Titik sendiri.

Berbulan-bulan pun berlalu, Angga tidak jadi kuliah karena kondisi keluarganya yang sedang susah dan untuk menjadi tentara, dia juga tidak tega meninggalkan Papa dan Mama nya. Dan akhirnya Angga memutuskan untuk merantau, dengan harapan bisa mendapatkan uang yang banyak dan memperbaiki kehidupannya. Lalu saat pulang nanti, dia juga bisa langsung melamar Nisa. Angga pamit kepada kedua orang tuanya.

Titik yang mengetahui kondisi keuangan orang tuanya lagi hancur, mengurungkan niat nya untuk kuliah. Namun dia masih memikirkan bagaimana cara supaya orang tuanya tidak memaksanya untuk menikah. Titik pun akhirnya meminta izin untuk pergi ketempat Tante nya yang ada dibatam.

Angga pergi mencari kerja, dan akhirnya dia dapat pekerjaan menjadi seorang Satpam disalah satu perusahaan ternama. Disana, dia mendapatkan gaji yang sangat besar. Angga pun pergi kesebuah mall untuk membeli sesuatu yang sudah lama diinginkannya. Dan ternyata, Titik juga berada dimall itu dengan tante nya. Angga merasa bahwa Titik ada disana, namun saat dia menoleh kebelakang tidak ada siapa-siapa. Dia pun berpikir mana mungkin Titik bisa berada disini. Begitu juga dengan Titik, dia merasakan hal yang sama.

Saat sampai dirumah, Ibu nya Titik menelpon dengan perasaan yang sedih. Ibunya berharap Titik kembali pulang kerumah. Titik yang tidak tega melihat orang tuanya begitu, memutuskan untuk kembali kerumah dengan terpaksa. Sesampainya dirumah, Titik merasa hidup tapi mati. Dia hanya mengerjakan pekerjaan rumah. Dan pada akhirnya dia pun menerima perjodohan yang direncanakan oleh kedua orang tuanya. Saat ijab Kabul, kakaknya Titik memberikan kabar kepada Angga. Angga yang melihat dari layar handphone nya merasa sesak, dan dia pun kepikiran tentang Titik. Angga pun membalas pesan Kakaknya Titik dengan mendoakan yang terbaik untuk Titik.

Dan setelah beberapa bulan, Uang yang Angga kumpulkan akhirnya cukup untuk melamar Nisa. Dia pun menelepon Nisa untuk memberikan kabar baik tersebut. Namun, dia mendapatkan kabar yang buruk. Ternyata Nisa sudah dilamar oleh orang pilihan Ibunya yang tidak lain teman kecilnya Angga. Nisa menerima lamaran itu. Angga pun kecewa kepada Nisa dan memutuskan telponnya. Dia hancur, kecewa, dan tidak tau lagi harus bagaimana. Dia pun pergi kesebuah Bar, meminum minuman keras dan banyak menghabiskan waktu disana. Tiba-tiba datang seorang cewek penuang minuman, namanya Maya (20). Dia mendengarkan cerita Angga, dan Angga merasa kalau dia tertarik dengan perempuan ini, dia pun berniat untuk menikahinya. Orang tua nya merasa ragu dengan pilihan Angga, namun Angga berniat untuk memperbaikinya menjadi pribadi yang lebih baik. Akhirnya Papa nya pun menyetujui niat Angga itu dan mereka pun menikah.

Angga merasa semua baik-baik saja, istrinya kini sudah berubah menjadi jauh lebih baik, penghasilan yang dia dapat semakin besar dan hidupnya sangatlah mewah. Namun, Istrinya meminta Angga untuk tidak menghubungi semua mantannya, begitu pula sebaliknya. Angga menghapus semua nomor cewek yang pernah dekat dengannya. Lalu Angga memberitahu kepada istrinya bahwa Kakak Titik adalah kakaknya, dan istrinya pun percaya. Angga menghubungi Kakak Titik dan mengenalkannya dengan istrinya. Angga sebenarnya tidak menghapus nomor Kakak Titik dikarenakan dia masih selalu kepikiran tentang Titik dan sering menanyakan kabar Titik kepada kakaknya, dan kakaknya selalu mengatakan kalau Titik baik-baik saja dan dia bahagia. Mendengar itu Angga sedih.

Setelah 5 Tahun menikah, Titik mempunyai seorang anak. Namun suami Titik merasa kalau Titik tidak bahagia bersama dirinya. Mereka pun duduk bersama, dan suami Titik meminta maaf kepada Titik karena belum bisa membahagiakannya, akhirnya suaminya melepas Titik dengan damai dan mengembalikan Titik kerumah orang tuanya.

Saat istirahat kerja, Angga melihat grup sekolahnya di whatsapp. Lalu dia terkejut melihat tulisan Vina yang mengatakan bahwa Titik sudah menjanda. Melihat itu Angga langsung menghubungi Kakak Titik dan Kakaknya pun memberikan telpon ke Titik. Tiba-tiba, air mata Angga jatuh ketika mendengar suara Titik, mereka pun saling meminta maaf atas kesalahan mereka. Angga pun mengatakan kalau dia tidak bisa melupakan Titik dan selalu memikirkan Titik walaupun sudah menikah, Angga pun mengatakan untuk menunggu dirinya. Titik merasa senang karena Angga masih mencintainya, namun dia sedih karena Angga masih milik orang lain. Akhirnya Titik menyerah dengan perasaannya untuk berjuang mendapatkan Angga. Dia pun berpesan kepada Angga untuk tidak menyakiti istrinya dan jangan tinggalkan istrinya. Angga sedih, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa. Angga pun mengatakan dengan berat hati "demi dirimu orang yang kusayang, akan kuturuti keinginanmu walaupun berat" Titik pun menangis dan telpon pun berakhir.

Titik pun bekerja disebuah toko untuk menghidupi seorang anaknya. Orang tuanya tidak tega melihat Titik berjuang sendirian, akhirnya mereka merencanakan pernikahan Titik. Sebenarnya Titik sudah tidak ingin menikah lagi namun dia tetap ingin membahagiakan kedua orang tuanya. Akhirnya dia menerima untuk menikah yang kedua kalinya. Kakaknya Titik kembali mengabari Angga dan Angga membalas dengan mendoakan yang terbaik untuk Titik.

Titik berusaha untuk menjadi istri yang baik, namun dia tetap selalu memikirkan Angga. Dan saat suaminya ingin berhubungan badan pun, Titik baru bisa melakukannya ketika memikirkan Angga, dan dia merasa bersalah dengan hal itu.

Angga mulai terpuruk dengan pekerjaannya, utang disana sini, permintaan istri yang mulai banyak, dan akhirnya dia pun bekerja jauh dari suasana perkotaan. Ditempat kerjanya itu, dia tinggal di mess dan istirnya mulai memperlihatkan sisi aslinya.

Saat keluar, Titik melihat suaminya selingkuh dengan cewek lain, Titik melabraknya dan menampar suaminya, dan dia pun langsung menuju kerumah orang tuanya. Suaminya pun datang dan orang tua Titik marah besar. Dan pada akhirnya, suaminya pun menceraikan Titik.

Angga yang sedang berkumpul dengan teman kerjanya, masuk kedalam kamar. Angga melihat istrinya merokok dan minum minuman keras. Angga marah dan menghentikan apapun yang dilakukan istrinya. Istrinya pun menampar Angga dan meminta cerai. Angga mengatakan kalau sampai 3 kali istrinya minta diceraikan dan dia keluar dari kamarnya itu, jatuh talak Angga. Istrinya melakukan itu dan Angga pun mengurus surat cerai.

Angga balik kekampungnya untuk menziarahi makam kedua orang tuanya, dan bertemu dengan kakak nya yang sudah lama tidak ia temui. Saat dia bersantai, Vina menelpon Angga dan mengatakan bahwa Titik sekarang lagi sendiri. Angga pun bergegas langsung kerumah Titik. Sesampainya disana dia ingat kejadian waktu sekolah saat dia malam minggu datang kerumah Titik. Mereka pun bertemu dan Angga langsung melamar Titik. Titik menerima lamaran itu. Mereka menggelar acara yang sederhana yang dihadiri oleh kedua keluarga Angga dan Titik.

Sang Anak yang mendengarkan ibunya bercerita tadi menebak, bahwa yang diceritakan ibunya adalah kisahnya. Ibunya pun tersenyum dan mengatakan bahwa tidak semua laki-laki sama, pasti masih ada laki-laki yang baik dan mencintaimu dengan tulus.
Lihat selengkapnya