Karakter
FATIMA dan BIMO terbiasa dengan keadaan rumahnya yang selalu ramai oleh kedua anaknya, kini ketika semuanya dewasa dan menikahi pasangannya, FATIMA dan BIMO merasa kesepian dan kosong. Sekarang ditambah lagi dengan kesibukan anaknya masing-masing, pasangan orang tua ini merasa tidak lagi dipedulikan dan kurang perhatian. Tidak ada satu pun yang mengunjungi mereka lagi.
Karena rindu tak terbendung, mereka memutuskan untuk mendatangi rumah anaknya masing-masing. Mereka nekat pergi dengan kepikunan yang sama-sama mereka miliki. Di tengah perjalanannya, mereka tersesat, membuat semua orang panik dan naik pitam. Namun, dengan bantuan orang yang peduli dan peka dengan keadaan mereka, akhirnya FATIMA dan BIMO dapat menemukan rumah anaknya.