SEWINDU SEMUSIM

Oleh: Herman Trisuhandi

Blurb

Delapan tahun enam bulan, Gadis dan Iko berada dalam satu hubungan pelik bernama persahabatan.

Ketika Iko memutuskan menikahi Sandra, Gadis dihadapkan pada kenyataan bahwa satu manusia terbaik yang pernah dimilikinya sebentar lagi akan menggelincir lepas.

Gadis pun mengajak Iko pergi ke sebuah taman. Menghabiskan satu malam terakhir bersama sahabat terbaik dalam balutan kostum beruang kutub dan ikan paus.

Premis

Gadis, seorang perempuan muda yang bahagia sekaligus tengah berduka mengajak Iko, sahabatnya pergi ke taman menghabiskan satu malam terakhir sebelum sang sahabat menikah. Gadis ingin membuat perayaan perpisahan sebab setelah Iko menikah, ia tahu mereka tidak akan menjadi sepasang sahabat lagi.

Karakter

Gadis dan Iko adalah sepasang sahabat yang selalu hadir dan saling melengkapi. Manakala Iko memberi tahunya bahwa ia akan menikah dengan Sandra, Gadis segera disadarkan bahwa sang sahabat sebentar lagi bakal menggelincir lepas. Hal ini dipicu oleh sikap Sandra yang tidak bersahabat kepadanya.

Rasa takut mulai menghantui. Gadis hampir pasti akan kembali pada kehidupannya yang dulu, yang diabaikan dan tak dicintai.

Menjelang hari pernikahan, Gadis mengajak Iko pergi ke sebuah taman. Menghabiskan satu malam terakhir bersama sahabat terbaik dengan berkostum beruang kutub dan ikan paus. Dua simbol yang pada masa remaja dulu mereka refleksikan sebagai jati diri masing-masing. Iko sebagai beruang kutub yang sepintas terlihat anti-sosial. Gadis si paus yang bebas.

Gadis berdoa momen terakhir mereka akan membuatnya tegar. Namun, bahkan sebelum kebersamaan mereka malam itu benar-benar berakhir, kesadaran kembali memenuhi Gadis. Ia tahu, tak akan ada yang sanggup menyembuhkan apalagi menghentikan luka kehilangan seorang sahabat. Sehingga sebelum detik menuju akhir itu tiba, Gadis memutuskan meninggalkan Iko di taman sendirian. Menuntaskan lebih dulu kebersamaan mereka yang telah menelan angka delapan tahun enam bulan.
Lihat selengkapnya