Sinar yang Gelap

Oleh: Rasyiditas

Blurb

Sinar memutuskan untuk berhenti membunuh pada Bos Besar, tak ada yang diinginkannya lagi selain menjalani kehidupan yang penuh kedamaian bersama Dian, teman wanita di kantor tempat ia melakukan penyamaran sebagai orang biasa. Namun keputusan itu mendapat pertentangan, bahkan Bos Besar mengancam akan menyerahkan semua barang bukti pembunuhan Sinar pada pihak kepolisian, tapi Sinar tak gentar, dia balik mengancam, dan disepakatilah kebebasan Sinar dengan syarat membunuh daftar korban terakhirnya.

Hari terus berjalan sebagaimana mestinya, Sinar menyiapkan rencana pembunuhan sesempurna biasanya. Namun Sinar mendapati sesuatu yang amat mengejutkan, daftar orang yang harus ia bunuh merupakan keluarga terdekat Dian, dan disebabkan oleh suatu hal, Sinar juga diharuskan menghabisi kekasihnya itu. Sinar berada dalam dilema besar, wanita yang menjadi alasan dia bertaubat, kini menjadi syarat dari pertaubatan itu sendiri, akankah Sinar tetap menghabisi mereka semua demi kebebasannya? Di tengah keadaan yang serba membingungkan, tidak hanya tentang dirinya sendiri, tapi juga tentang siapa Dian sebenarnya, bisakah Sinar menemukan alternatif pilihan yang dapat membebaskan dirinya dan Keluarga Dian dari ancaman Bos Besar?

Premis

Seorang pembunuh bayaran yang ingin bertaubat karena rasa cinta pada seorang wanita, namun tanpa diduga justru nyawa wanita itu menjadi syarat dari pertaubatannya.

Karakter

SINAR (30 tahun) adalah seorang pembunuh bayaran yang terkenal jenius, berdarah dingin, dan terbiasa bekerja secara sempurna. Sudah tak terhitung lagi jumlah korban yang dia eksekusi, mulai dari orang biasa sampai pejabat pernah SINAR hadapi. Dia bekerja pada suatu kelompok pembunuh bayaran, hal itu membuatnya tak pernah tahu bekerja untuk siapa dan untuk apa. SINAR hanya memahami satu hal yaitu melaksanakan perintah dari BOS BESAR (50 tahun).

SINAR memang seorang pembunuh bayaran dengan reputasi tinggi, tapi dia justru memutuskan untuk berhenti dari dunianya yang gelap ketika mencapai kegemilangan itu. Semua karena DIAN (28 tahun). Bagi SINAR, DIAN adalah satu-satunya wanita yang mampu membawa banyak perubahan, SINAR kembali dapat merasakan kebaikan dan kebahagiaan. SINAR juga mendapati dirinya hidup dengan banyak rasa syukur, termasuk mensyukuri keputusannya bekerja di sebuah kantor investasi dalam rangka penyamaran sebagai orang biasa pada PIHAK KEPOLISIAN, dan dari kantor investasi itu pula, SINAR dan DIAN dipertemukan.

Sayangnya, keinginan SINAR untuk berhenti tidaklah mudah. Dia tak bisa begitu saja lepas dari masa lalunya. Semua bukti kasus pembunuhan SINAR berada di tangan BOS BESAR, dan sebagai syarat kebebasan, SINAR ditugaskan untuk menghabisi orang dari KELOMPOK SINGA JANTAN (KSJ). KSJ merupakan mafia wilayah yang menyewakan serta menjaga wilayahnya dari ancaman perampokan, peredaran narkoba, penculikan, dan lain-lain. Hal itu menjadikan wilayah KSJ sangat aman dan cocok untuk lokasi bisnis.

Target SINAR adalah RUDY (40 tahun) yang merupakan tangan kanan dari KSJ, dan hanya dalam waktu singkat, SINAR berhasil membunuh RUDY dengan cara pemberian racun arsenik di sebuah cafe, lalu menjebak orang terdekat RUDY sebagai pelaku palsu.

SINAR menunggu kebebasan, tapi bukan itu yang ia dapat. SINAR justru mendapat kiriman sebuah boks dari BOS BESAR yang berisikan imbalan uang, kode kombinasi angka, serta buku novel yang terlipat pada halaman 80 dan 91. Sinar juga mendapat pesan berupa kata kunci kepala singa yang tertuju pada dua orang target selanjutnya. SINAR marah, dia langsung menolak penambahan tugas itu, namun dengan iming-iming kebebasan, SINAR terpaksa menyetujuinya sebagai sebenar-benarnya tugas terakhir.

Awalnya semua berjalan baik-baik saja, SINAR menyiapkan aksi sesempurna biasanya, namun banyak hal jadi berantakan ketika SINAR mengetahui DIAN merupakan anak kandung dari ROBI (60 tahun) yang tak lain adalah ketua dari KSJ. ROBI memiliki tattoo kepala singa dengan angka 80, sangat sesuai dengan kata kunci dari BOS BESAR, dan ROBI masuk ke dalam satu dari dua orang target yang harus SINAR habisi.

Di kehidupan lain sebagai orang biasa, hubungan SINAR dengan DIAN di kantor investasi kian dekat dan erat. SINAR tak lagi sungkan untuk memperhatikan DIAN secara terang-terangan, begitupula sebaliknya. SINAR juga berjanji pada dirinya sendiri agar kelak setelah bebas, SINAR akan selalu ada untuk DIAN. SINAR akan memberikan apapun demi wanita yang amat dicintainya itu.

SINAR memutuskan mundur dari tugas, ia tak ingin menyakiti perasaan DIAN, tapi keputusannya itu mendapat pertentangan dari BOS BESAR yang mengancam akan menyerahkan semua barang bukti pembunuhan SINAR pada POLISI, dan kasus kematian RUDY pada KSJ. Tak hanya itu, BOS BESAR juga secara diam-diam menugaskan seorang pembunuh bernama RICKY (25 tahun) yang merupakan sahabat SINAR untuk memantaunya dalam menjalankan tugas. Sinar semakin tak memiliki pilihan, apalagi RICKY juga berjanji akan berhenti membunuh setelah tugasnya selesai. SINAR terpaksa melanjutkan aksi dengan perasaan tak karuan, dan dari perasaan itu pula lahir sebuah kesalahan besar.

SINAR mengeksekusi ROBI dan seorang lainnya yang bernama JACK (45 tahun) dengan cara pemberian racun, serta menyeolahkan keduanya sebagai korban kecelakaan. Namun ternyata, SINAR yang tergesa-gesa telah salah dalam menerjemahkan kode dan kata kunci kepala singa yang BOS BESAR berikan. Salah sasaran. Satu target lainnya bukanlah JACK.

Mental SINAR terpukul. Kegagalan pertama dalam menjalankan tugas telah banyak merubah pembawaannya, hari demi hari dilalui SINAR dengan murung dan perasaan bersalah pada DIAN, bahkan SINAR mencoba menjauhi DIAN secara pelan-pelan. SINAR juga mencoba menyakiti DIAN agar muncul perasaan benci padanya, tapi semua itu percuma. DIAN yang masih berduka dan belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi justru berusaha memahami serta menguatkan SINAR. DIAN menyadari setiap perubahan SINAR pasti disebabkan oleh suatu permasalahan besar, dan DIAN selalu percaya bahwa SINAR tak pernah bisa membencinya.

Usaha SINAR menjauhi DIAN berakhir ketika mereka mendapat hadiah berlibur ke pantai dari kantor investasi karena pencapaian kerja. Selama tiga hari berlibur, SINAR terbawa suasana ceria yang dibangun teman-teman satu kantor sehingga lupa dengan siapa dia sebenarnya. Sampai pada suatu sore di pinggir pantai, SINAR bersama DIAN menikmati senja sambil membicarakan banyak hal, termasuk latar belakang keluarga DIAN, dan hati SINAR mendadak sangat hancur ketika DIAN menunjukkan tattoo bergambar kepala singa dengan angka 91 yang selama ini disembunyikan. Tattoo yang sama persis dengan milik ROBI. SINAR langsung teringat dengan petunjuk buku novel yang terlipat pada halaman 80 dan 91. Meskipun DIAN tidak tertarik melanjutkan bisnis keluarga, tapi SINAR tetap menyadari bahwa DIAN adalah pewaris KSJ, dan DIAN merupakan target terakhirnya. SINAR dihadapkan pada dilema besar, wanita yang menjadi alasan dia bertaubat, kini menjadi syarat dari pertaubatan itu sendiri.

SINAR pulang berlibur dengan perasaan yang hancur. Keadaan semakin rumit ketika RICKY memberitahu kalau semua identitas SINAR telah diketahui KSJ. BOS BESAR yang membocorkan itu agar SINAR tak memiliki pilihan selain membunuh atau dibunuh. SINAR juga mendapat pesan dari BOS BESAR, jika target belum dihabisi sampai hari terakhir penugasan yaitu besok, maka BOS BESAR akan menurunkan PASUKAN ELIT untuk menyelesaikan tugas. SINAR juga disarankan untuk bersiap-siap lari dari kejaran BOS BESAR, KSJ, dan PIHAK KEPOLISIAN.

SINAR panik dan segera pergi menuju rumah DIAN. Dia disambut dengan aksi pengeroyokan oleh penjaga rumah, namun beruntungnya kejadian itu tidak berlangsung lama. DIAN bersama sepupunya, RIAN (24 tahun), melerai dan membawa SINAR masuk ke dalam rumah.

SINAR diinterogasi dan mengakui identitas aslinya di depan DIAN, RIAN, dan KSJ. SINAR juga memberi informasi bahwa target selanjutnya adalah DIAN, dan eksekutornya adalah PASUKAN ELIT. SINAR lalu mengutarakan niat kedatangannya untuk membebaskan DIAN dari jeratan PASUKAN ELIT, tapi RIAN yang terlanjur marah tidak percaya begitu saja, RIAN bahkan hendak menarik pelatuk pistolnya ke arah kepala SINAR.

Aksi RIAN dihentikan oleh DIAN. Meskipun sama-sama marah dan terluka, rasa cinta DIAN jauh melampaui itu semua. DIAN masih ingin menepati janji pada SINAR untuk selalu bersama-sama menuntaskan semua permasalahan hidup. Terlebih DIAN merasa iba saat mengetahui SINAR tak pernah ingin jadi seorang pembunuh, bahkan sejak penugasan pertama, SINAR selalu dipaksa oleh BOS BESAR.

SINAR membawa DIAN pergi, dan keesokan harinya, berita televisi menyiarkan penemuan jenazah yang diduga adalah DIAN di depan komplek pertokoan. SINAR pun langsung mendapat pesan kebebasan dari BOS BESAR. Namun SINAR tak merasa bahagia, masih ada darah yang menurutnya layak untuk tumpah.

Di lain tempat, markas KSJ diserang oleh sekelompok orang beratribut KELOMPOK NAGA yang merupakan klien dari BOS BESAR. Mereka sudah lama mengincar wilayah KSJ untuk perluasan pasar narkoba, tapi RIAN bersama pasukan KSJ sudah siap dengan penyerangan itu. Bersama pasukan yang jauh lebih banyak, RIAN berhasil mengalahkan KELOMPOK NAGA.

Kegagalan merebut wilayah KSJ membuat KELOMPOK NAGA meradang, mereka meminta BOS BESAR kembali menugaskan SINAR untuk membantu menghabisi KSJ di penyerangan selanjutnya. SINAR tentu menolak, namun akhirnya setuju dengan syarat dibantu oleh sepuluh orang PASUKAN ELIT.

SINAR memliki rencananya sendiri, dia segera mengirim pesan pada RIAN untuk menghubungi BOS BESAR, dan meminta tolong pada BOS BESAR agar PASUKAN ELIT membantu KSJ melawan KELOMPOK NAGA. Awalnya BOS BESAR menolak, namun dengan iming-iming bermain di dua kaki dan mendapat bayaran tinggi dari KSJ, BOS BESAR setuju untuk bekerja sama.

Beberapa hari berikutnya, SINAR bersama RIAN menghasut PASUKAN ELIT yang BOS BESAR kirim pada kedua kubu agar marah pada tuannya sendiri. PASUKAN ELIT mulai menyadari kalau yang BOS BESAR pedulikan hanyalah uang, BOS BESAR telah melanggar kode etik karena membenturkan pasukannya sendiri. RIAN juga menjanjikan kebebasan dan pekerjaan baru di KSJ asalkan PASUKAN ELIT mau mengikuti semua rencana SINAR.

SINAR bersama beberapa orang PASUKAN ELIT pergi menuju rumah BOS BESAR. Mereka berhasil melenyapkan semua barang bukti kasus pembunuhan, dan membawa paksa BOS BESAR menuju markas KSJ.

BOS BESAR disekap pada sebuah ruangan kecil, dia juga menerima beberapa pukulan dari SINAR dan RIAN. Keduanya hendak menghabisi BOS BESAR, namun DIAN yang ternyata dipalsukan kematiannya oleh SINAR tiba-tiba muncul dan menghentikan aksi itu. DIAN bahkan membebaskan BOS BESAR dengan syarat tak lagi mengganggu SINAR dan KSJ.

Hari-hari berikutnya, kehidupan SINAR bersama DIAN berjalan amat menyenangkan dan penuh rasa cinta yang pada akhirnya disepakati sebagai komitmen untuk melangsungkan pernikahan. Tetapi di tengah kebahagiaan itu, SINAR, DIAN, dan RICKY diculik oleh BOS BESAR, lalu dibawa ke dalam sebuah gedung tua.

Di sana, SINAR dan DIAN diposisikan duduk saling berhadapan dengan diselingi sebuah meja, sementara RICKY ditempatkan tidak begitu jauh dari mereka. SINAR sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi saat mengetahui dua puluh anak buah BOS BESAR mengelilingi posisi SINAR dan DIAN sambil memegang senjata api.

BOS BESAR menaruh pistol di atas meja, dan meminta salah satu di antara SINAR atau DIAN berperan sebagai pembunuh, lalu satunya lagi menjadi yang terbunuh. BOS BESAR juga mengancam SINAR, bila melawan maka SINAR, DIAN, dan RICKY akan mati. Permainan satu atau tiga orang korban.

SINAR segera menyuruh Dian untuk membunuhnya, tapi DIAN justru menodongkan pistol ke arah kepalanya sendiri. Melihat itu, BOS BESAR mencegah aksi DIAN. Tak boleh ada yang bunuh diri.

Waktu terus berjalan, SINAR dan DIAN belum bersepakat tentang siapa yang akan jadi pembunuh. BOS BESAR yang tak sabar membuat peraturan baru, SINAR dan DIAN disuruh bermain gunting-kertas-batu. Orang yang kalah akan dibunuh oleh pemenang. SINAR langsung mengiyakan, dan tanpa aba-aba, tangannya mengeluarkan simbol kertas.

SINAR mendesak DIAN agar mengeluarkan simbol gunting, namun pikiran DIAN mendadak terbang menuju masa lalu, bibirnya tersenyum ketika mengingat semua kebaikan SINAR, yang bahkan dalam keadaan marah sekalipun, SINAR selalu memperhatikan dan melindunginya secara diam-diam. Pelan-pelan, tangan DIAN mengeluarkan simbol batu.

SINAR melotot, kekagetannya pecah menjadi air mata. DIAN terlalu keras kepala dalam memegang janji. Hati SINAR kian hancur ketika DIAN mengangkat pistol, dan membantu SINAR menodongkan pistol ke arah kepalanya sendiri. DOR!

SINAR dan RICKY dibebaskan oleh BOS BESAR. Mereka pulang dengan membawa kantung jenazah berisi tubuh DIAN. Sepanjang perjalanan di dalam mobil, sambil berkendara RICKY mencoba menghibur SINAR. Hingga pada saat kendaraan mereka memasuki jalanan yang sepi, RICKY meminta SINAR untuk turun sebentar. Ada yang hendak RICKY tunjukkan.

Baru beberapa langkah berjalan, RICKY langsung menusuk SINAR dari belakang. Tubuh SINAR yang kokoh akhirnya roboh. Sambil memangku kepala SINAR, RICKY menangis dan meminta maaf. Dia juga menjelaskan bahwa BOS BESAR menjanjikan kebebasan dan tak akan melaporkan barang bukti pembunuhan pada PIHAK KEPOLISIAN asalkan berhasil menghabisi SINAR. RICKY tidak pernah tahu kalau semua barang bukti pembunuhannya telah SINAR lenyapkan.

RICKY melanjutkan perjalanan pulang bersama jenazah SINAR dan DIAN. Saat sampai di Rumah DIAN, ia disambut oleh RIAN yang baru saja merayakan kemenangan melawan KELOMPOK NAGA, namun keadaan langsung berubah menjadi kelam ketika RICKY menunjukkan jenazah SINAR dan DIAN pada RIAN. Hati RIAN langsung tertutupi oleh kemarahan, di waktu itu juga, RIAN memerintahkan semua anak buahnya untuk pergi dan menyerang BOS BESAR.
Lihat selengkapnya