Skema Wilwatikta

Oleh: Vitri Dwi Mantik

Blurb

Seorang pengusaha rumah lelang bergengsi yang tertipu oleh sindikat mafia barang antik yang terorganisir dalam menjual temuan kuno palsu, harus mempertaruhkan perusahaan yang didirikan pendahulunya secara turun-temurun demi menyelamatkan diri dari jeratan hukum dan ancaman pembunuhan terhadap orang-orang yang berharga dalam hidupnya.

Premis

Sebuah rumah lelang prestisius yang digadang-gadang akan menggeser nama rumah lelang paling tua di Indonesia disusupi para syndicat barang antik yang rupanya berkaitan dengan saingan besar mereka tersebut.

Karakter

Dengan pesatnya perkembangan Internet, Artha Graha Auctioneer yang dibesarkan oleh Shammy Mazidi telah menandai tonggak pencapaian dalam usahanya menjadi pemain utama di pasar Asia, dengan masuknya mereka ke Singapura dan menjadi rumah lelang berbasis-di-Asia pertama yang melintasi batas negara. Dengan konsep marketplace yang diusungnya, Artha Graha menjadi tempat penghubung bagi para pecinta seni. Selain meluncurkan artikel-artikel antik dalam website dan social media berbahasa Inggris, Artha Graha memiliki kanal YouTube sendiri, yang secara berkala mengundang YouTubers dengan menghadirkan berbagai public figure untuk mengobrak-abrik koleksi antik unggulan.
Acara lelang akbar bertajuk "Purbakala Wilwatikta Auction" yang digelar di Kunstkring Paleis hari itu, telah lama dinanti-nantikan para pedagang antik, kolektor dan antiquarian dari mancanegara, dan diramalkan oleh para art connoisseur bakal menggeser nama Dasharatha House. Di tengah-tengah acara, Nima Ophira Mazidi, putri bungsunya muncul dalam keadaan hamil muda. Kecewa dengan keputusan Nima meninggalkan studinya di Jogja, Shammy menolak kepulangannya ke rumah, tapi menawarkan posisi menarik di perusahaannya.
Berbeda dengan ayahnya, Nima tidak punya passion atau minat khusus dalam bidang antik. Akan tetapi, pertemuannya dengan Jericho Abdi Putra, juru lelang baru Artha Graha yang juga restorer benda seni, mengubah perilaku dan penilaian estetikanya terhadap antik. Nima berhenti menyebut antik dengan "barang loak" dan mulai menghargai nama keduanya yang "sangat purba". Ia pun serta merta mengawali karirnya dalam perusahaan ayahnya sehingga bisa menyewa apartemen sendiri.
Sementara hubungan Shammy dengan putrinya mengarah perbaikan, perusahaannya menghadapi tantangan berat. Temuan-temuan emas yang digembar-gemborkan merupakan peninggalan Majapahit Kuno itu ternyata semuanya aspal, asli tapi palsu. Artha Graha terkecoh oleh keterangan-keterangan memukau para independent curator dan carbon dating analyst yang merupakan bagian dari skenario sindikat mafia antik terorganisir, dikenal dengan nama Ajax, yang masih menjadi misteri di beberapa kota besar di tanah air. Kasus pemalsuan yang mengakibatkan kerugian besar terhadap para pembeli mancanegara itu dipublikasikan oleh berbagai media nasional dan internasional. Artha Graha diselidiki. Seluruh ahlinya diperiksa. Shammy dihadapkan pada tuntutan hukum.
Reputasi Artha Graha pun tercoreng. Para peminat antik mengensel acara-acara lelang yang sudah dijadwalkan dalam enam bulan ke depan. Barang-barang antik yang sudah diperiksa ahli dan siap dilelang ditarik kembali oleh para konsinyator atau pun agen. Barang-barang ditawar di bawah Nilai Pasar Wajar. Rumah lelang jadi sepi. Parviz Rajasa, kontak langsung kepercayaan yang semestinya menghubungkan perusahaan kembali dengan Ellida, sumber temuan itu kabur tak tahu kemana rimbanya. Panggilan-panggilan dari Kantor Polisi dan Pengadilan Negeri, juga kejaran pers menguras energinya. Seakan itu belum cukup membuatnya stress, Nima yang mengalami depresi prenatal dan kecemburuan retroaktif terhadap hubungan masa lalu Jericho menghilang tanpa pesan.
Shammy tidak pernah lalai dan lelah dengan usaha lelangnya, ia terus berjuang memulihkan kondisi dan nama perusahaannya. Ia menyelenggarakan Lelang Sukarela bersama Pejabat Lelang Kelas II DKI Jakarta untuk memperbaiki citra perusahaan. Di samping itu, ia menyewa Assidiq, private investigator senior untuk menyidik skema yang dilakukan Parviz, juga untuk mencari keberadaan Nima. Akan tetapi, Polisi menyeret Jericho yang tertangkap di kamar restorasi bersama barang bukti pemalsuan.
Shammy yang mempercayai Jericho, mencoba mengeluarkan karyawan barunya itu. Tetapi, sebuah panggilan telepon muncul dari seseorang yang memperkenalkan diri dengan nama Jinx. Jinx mengancam Shammy akan mengakhiri nyawa orang-orang yang disayanginya, termasuk Jericho, jika tidak menjual saham-saham Artha Graha dengan nilai rendah padanya dalam waktu tiga hari. Dia juga akan kehilangan nyawanya sendiri jika mencoba melapor pada Polisi.
Di Kantor Polisi, Jericho diinterogasi seputar keterlibatannya dalam skema Wilwatikta. Ia membantah barang bukti tersebut sebagai milik Artha Graha dan mengatakan tidak pernah melihat barang-barang tersebut sebelumnya. Bagaimanapun, kejujuran Jericho itu dijadikan alasan oleh aparat Polisi yang berkomplot dengan Ajax untuk menghabisi Jericho dalam sel. Jericho dibuat babak belur, makanannya dikencingi, dan ia tidak boleh buang air.
Malam itu juga, Menawati ibunya Shammy diculik. Jinx memerintahkan agar Shammy menjual satu per tiga sahamnya. Shammy serta merta melakukannya. Tapi, ibunya tidak dikembalikan. Assidiq berhasil melaporkan temuannya, seperti siapa itu Ajax yang memimpin sindikat mafia antik, apa hubungannya dengan Dasharatha House, dan menemukan dokumentasi keluarga Jinx yang bisa digunakan untuk melacak kasus lebih dalam lagi.
Besok siangnya, Lakisha istrinya Shammy menyusul. Jinx berjanji akan mengembalikan Lakisha bersama ibunya, jika Shammy menjual sepertiga sahamnya lagi. Shammy terpaksa melakukannya. Tapi, baik Menawati maupun Lakisha, tetap tidak dikembalikan. Sementara itu, Assidiq berhasil menangkap Cox, anak Jinx yang menjadi salah satu anak buah Ajax, di rumah Ranty, wanita simpanannya. Mantan Reserse itu menunjukkan foto-foto Yank, istrinya yang berselingkuh dengan Jinx, ayahnya sendiri. Cox yang tersulut emosi, menunjukkan di mana Jinx menyekap sandera-sanderanya.
Pagi selanjutnya, Jinx marah mengetahui apa yang dilakukan Shammy dengan Assidiq. Ia menyandera Nima di atas meja bedah, mengatakan akan menusukkan pisaunya ke perut Nima setiap satu jam sampai Shammy menjual sisa saham perusahaannya. Tapi Shammy mengatakan dia tidak akan melakukannya sebelum ibu dan istrinya dikembalikan. Jinx mulai menyayat perut Nima, Nima memohon kemurahan hati ayahnya, tapi Shammy tetap tidak bereaksi apa-apa, hanya menatap putrinya mengucurkan darah. Saat itu, Assidiq menelpon, menyebutkan alamat gudang Jinx pada Shammy. Shammy segera mengisi pistolnya dengan peluru-peluru, lalu pergi menghadapi Jinx sendiri.
Shammy mendobrak rumah itu, menemukan Jinx bersenang-senang dengan percobaannya. Ia Nima terbaring lemas dalam keadaan terikat di atas meja dengan darah mengucur dari perutnya. Jinx ditodongnya dengan pistol, tapi dua orang penjaganya muncul dengan pistol dan juga Menawati dan Lakisha. Shammy tidak menemukan jalan keluar di rumah itu. Dia menembakkan pelurunya ke dada Jinx berkali-kali hingga mati. Ia sendiri ambruk ditem
Lihat selengkapnya