Blurb
Karena ketiadaan seorang ibu sejak kecil dan merasa surga mereka terletak di telapak kaki sang bapak, Adi (15 tahun) dan Dinar (20 tahun) berupaya membahagiakan bapak mereka dalam keterbatasan hidup yang serbasusah. Namun, usaha itu semakin sulit karena sang bapak tak mudah dibikin bahagia walau hanya sekadar tersenyum. Pasalnya, sang bapak merasa dirinya sebagai penyebab sang ibu telah tiada.
Bapak yang hidup dalam rasa bersalah berjuang membesarkan Adi dan Dinar seorang diri. Bapak berupaya adil pada kedua anaknya yang tidak memahami konsep keadilan yang dia terapkan, terlebih segala yang dia miliki sangat terbatas, sehingga baginya adil adalah seimbang, bukan sama rata. Namun, Adi dan Dinar tidak mengerti soal keseimbangan itu, sehingga terjadi saling iri.