Blurb
Namanya Sala, anak dari pasangan bapak Disman dan Ibu Paramita. Cita-cita mulia untuk mendapatkan surga ditentang habis-habisan oleh sang ibu.
kematian sang ayah membuat hubungan Sala dan Ibu selayaknya kapal pecah. tak ada keakuran dan kehangatan antara Ibu dan Anak.
apakah ada surga yang diharapkan sala selama ini?apakah pantas sala mendapat surga di tengah hubungan yang tidak baik dengan ibunya?
Karakter
Arsala Putra Paradise, seorang anak laki-laki petama dari pasangan Paramita dan Disman. ia begitu menyayangi kedua orang tuanya, karena memiliki cita-cita untuk mendapatkan surga, ia selalu taat beribadah dam berbakti kepada kedua orang tuanya.
suatu ketika sala harus kehilangan sang ayah untuk selamanya karena terjatuh dari bangunan tempat proyek ayahnya bekerja. Menunda perintah sang ibu karena dalam kondisi membaca al-quran membuat sala harus telat memberi makan siang kepada ayahnya.
kematian sang ayah sontak membuat hubungan sala dan ibunya tidak baik-baik saja. bagi ibunya kejadian tersebut karena ulah lalainya sala. respon tidak baik dari ibunya membuat sala terpaksa harus melawan ibunya.
hari-hari sala pun dipenuhi bantahan oleh sang ibu untuk beribadah, ketidakterimaan sala menuntut ia untuk terpaksa melanggar perintah sang ibu. Pilihan yang sulit diberikan ibunya antara memilih tuhan atau ibunya harus diplih sala. Namun ketaatannya dalam beribadah membuatnya tetap memilih sang pencipta.
sala juga harus menjadi tulang punggung keluarga dan bekerja di salah sau rumah makan agar dapat bertahan hidup dan memberi uang kepada ibunya. Hingga ia mengidap penyakit yang membuatnya harus dirawat di rumah sakit. Sempat tidak sadarkan diri dan mimpi bertemu dengan alm ayahnya menjadi tanda bahwa umurnya tidak lama lagi.
tak ingin kehilangan untuk kedua kalinya, membuat ibu paramita berubah meyanyangi sala di akhir hidupnya. Masih bisa merasakan kasih dan sayang di tengah malamnya tarawih hingga berakhir di sujud terakhir sala di telapak kaki ibunya ketika hendak melaksankan sahur bareng.
keikhlasan yang harus dilakukan ibu paramita untuk merelakan dua orang yang ia sayangi, kesadaran bahwa hidup pasti akan berakhir dan yakin bahwa sala berhasil meraih surga yang selama ini ia cita-citakan.