Blurb
Cinta tidak selalu harus diucapkan.
Thalita percaya bahwa mencintai butuh perhitungan bukan sekadar emosi. Tapi ketika ia jatuh cinta pada Richard, pria pendiam dan tak bisa ditebak, semua logika yang ia bangun mulai diuji.
Dalam ruang sunyi antara dua pribadi yang tak pandai berkata-kata, tumbuh cinta yang tidak mudah dikenali tapi perlahan membentuk makna.
Ini adalah kisah tentang mencintai dalam diam, bertahan dalam logika, dan menerima bahwa kadang yang paling cocok... adalah yang paling sulit dipahami.
Sebuah kisah untuk kamu yang pernah mencintai... tapi tak tahu bagaimana cara menyampaikannya.
Karakter
Thalita dan Richard telah bersama selama enam tahun. Dua pribadi yang sama-sama logis, pendiam, dan hemat kata.
Thalita mencintai dengan penuh perhitungan dan dedikasi.
Richard mencintai dengan cara yang nyaris tak terlihat. Cinta mereka bukan yang sering diucap atau diumbar, tapi hadir dalam ritme sunyi yang hanya mereka pahami.
Namun seiring waktu, keheningan yang dulu terasa nyaman perlahan berubah menjadi keraguan.
Thalita mulai bertanya:
"Jika mencintai berarti memahami tanpa pernah dimengerti, masih bisakah disebut saling?"
la mencoba bertahan. Mencoba memahami, bahkan menawarkan ruang, waktu, dan jurnal perasaan. Tapi Richard tetap diam, terlalu tenggelam dalam dunia dan pikirannya sendiri.
Saat Thalita mulai memberi jarak demi dirinya dan Richard, itu bukan karena ingin pergi tapi karena ingin tahu... masih adakah makna saling mencintai dalam diam?
"Tak Terucap, Tapi Ada" adalah kisah tentang mencintai dengan cara yang tak biasa. Tentang dua manusia yang saling mengerti, tapi tak selalu mampu mengungkapkan. Tentang perjuangan dua logika yang bertahan di tengah kesunyian, dan menerima bahwa cinta... tak harus berisik, asal tetap ada.