Blurb
Cinta bersemi di tengah peperangan.
Roro Jonggrang, Putri Prambanan yang cantik jelita, menjalin cinta dengan Bandung Bondowoso, pangeran tampan dari Kerajaan Pengging yang mengemban misi untuk menaklukkan Prambanan. Konsekuensi atas cinta mereka dihadapkan pada dua pilihan; mempertahankan cinta atau berkorban demi keutuhan tanah kelahiran masing-masing.
Karakter
Roro Jonggrang (19 tahun), Putri dari Kerajaan Prambanan yang terkenal dengan kecantikannya, jatuh hati kepada Bandung Bondowoso (23 tahun), Pangeran dari Kerajaan Pengging. Namun, Karungkala (28 tahun), kakak Jonggrang yang saat ini menjabat sebagai Raja Prambanan, menolak dengan tegas hubungan adiknya dengan Pangeran Pengging. Meski begitu, Jonggrang masih bersikeras untuk mempertahankan cintanya. Jonggrang dan Bandung pun sepakat akan mencari cara agar kedua kerajaan mereka bisa berdamai.
Demi janjinya pada Jonggrang, Bandung berusaha untuk membuat kesepakatan damai dengan Karungkala. Namun, kesepakatan itu gagal karena ulah Penasihat Pengging. Perang antara Prambanan dan Pengging pun pecah. Karungkala yang menyadari bahwa musuh sebenarnya bukanlah Bandung, diam-diam membuat kesepakatan dengan Bandung di tengah medan perang. Bandung membunuh Karungkala atas permintaannya sendiri.
Kematian Karungkala memberikan kesempatan bagi Bandung untuk melakukan kudeta dan merebut gelar Raja Pengging dari ayahnya, namun meninggalkan kesalahpahaman yang besar dimata Roro Jonggrang. Saat Bandung pergi ke Prambanan untuk membuktikan janji cintanya, Jonggrang menolak. Namun Bandung tak mau menyerah, hingga akhirnya Jonggrang mau menerimanya dengan syarat Bandung harus membangun 1000 patung pemujaan dalam waktu semalam.
Merasa dipermainkan, Bandung marah besar. Dengan bantuan Penasihat Pengging, Bandung membuat kontrak dengan Raja Iblis untuk membantunya membangun 1000 candi dengan menukar jiwa dari rakyat Prambanan sebagai tumbal. Mengetahui hal itu, Jonggrang berusaha untuk menggagalkan kontrak tersebut. Dengan bantuan para gadis Prambanan, Jonggrang membakar ladang jerami di timur kerajaan dan membunyikan lesung, seolah pertanda bahwa fajar sudah datang.
Raja iblis dan pasukannya pun panik dan langsung meninggalkan 999 patung pemujaan. Kecewa kepada Jonggrang, Bandung mengutuk Jonggrang menjadi patung yang keseribu.