THE JAKSA

Oleh: Tya

Blurb

Perjalanan seorang Jaksa mengungkap pembunuhan yang dilakukan oleh anak-anak orang kaya

Jadi bisakah seorang jaksa biasa, mengungkap pembunuhan di kalangan orang-orang yang memiliki kuasa?

Premis

Jaksa yang mengungkap kasus pembunuhan gadis 18 tahun di Sekolah elit.

Karakter

Vino merupakan seorang Jaksa yang cerdas, jujur, dan ambisius. Ia tidak menyukai orang-orang yang bisa menjual belikan hukum. Suatu ketika ia bertemu dengan Kakek tunarungu yang meminta bantuannya untuk mencari tahu perihal kematian cucunya yang diduga bunuh diri. Fera, gadis 17 tahun itu bunuh diri lompat dari rooftop Sekolah. Ia diduga frustasi karena hamil dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Dengan kebetulan Vino ditugaskan menjadi Guru pembimbing di Sekolah dimana tempat Fera Sekolah. Sekolahan tempat Fera sekolah bukan Sekolah Negeri biasa, melainkan Sekolah menengah keatas swasta bertarap Internasinal, dan anak-anak disana rata-rata merupakkan anak dari para konglomerat bahkan pejabat, Fera hanya gadis beruntung yang mendapatkan beasiswa disana.
Setelah mulai mengajar di Sekolah tersebut Vino menemukkan banyak kejanggalan dari kasus bunuh diri Fera. Pihak Sekolah seolah menutup kasus tersebut, bahkan para Siswa disana selalu bilang tak tahu perihal siswa bunuh diri. Tak ada isu ataupun berita yang tersebar. Dan yang lebih janggal adalah saat Fera melakukan bunuh diri, dimalam itu sekolah tengah mengadakan acara penting dan Sekolah dalam keadaan ramai, bagaima mungkin seseorang memutuskan bunuh diri dalam situasi tersebut. Vino memutuskan untuk mencari tahu secara diam-diam.
Ia menemukan beberapa bukti yang mengarah pada pembunuhan. Vino mengantongi beberapa tersangka dari bukti-bukti yang ia temukan. Bukti pertama adalah potongan rekaman CCTV yang menampilkan sosok Fera berlari di koridor Sekolah yang dikejar oleh salah seorang siswa yang bernama Zayn. Zayn merupakkan siswa populer disekolah tersebut, Ayahnya yang merupakkan pemilik Rumah Sakit membuatnya menjadi salah satu Siswa paling populer disana. Bukti kedua ialah sepatu yang di tampilkan di awal cerita merupakkan sepatu yang sama yang dimiliki Zayn, serta fakta bahwa Zayn merupakkan kekasih dari Fera membuat dugaan Vino makin kuat. Namun semua terbantahkan karena pada saat Fera terjatuh dari Rooftop Zayn tengah tampil bermain biola di depan para tamu undangan di aula Sekolah. Dan rekaman CCTV yang Vino dapat merupakan rekaman 30 menit sebelum kejadian.
Bukti lain yang ia temukan mengarah pada Willy yang merupakkan teman Zayn. Terdapat beberapa foto Fera dengan pakaian sexy di kamera milik Willy. Hingga asumsi baru muncul, Vino menganggap Willy yang menghamili Fera dan mendorongnya dari Rooftop, serta fakta bahwa ayah Willy yang merupakkan kepala polisi dan menutupi kasus ini membuat Vino makin yakin.
Namun saat Vino mendalami lagi perihal keterlibatan Willy, ia malah menemukkan bukti baru. Sebuah CCTV yang diberikan Zayn menampilkan tersangka baru. Didalam CCTV tersebut menampilkan seorang siswa bernama Rafael yang turun dari tangga Rooftop. Rafael sendiri merupakkan siswa paling populer disekolah tersebut, dan Rafael lah yang membantu Vino mengungkap kasus tersebut. Sepatu sneaker yang dimiliki Zayn ternyata Rafael juga memilikinya. Pantas saja sangat sulit menemukkan bukti dari kasus tersebut, karena Vino bekerja sama dengan pmbunuh sebenarnya.
Setelah ia yakin Rafael pembunuh sebenarnya, Vino mulai mengajukkan kasus tersebut. Akan tetapi kasusnya ditolak karena kurangnya bukti. Ia kembali mencari bukti, hingga akhirnya seorang siswi yang merupakkan adik Willy mengaku sebagai saksi. Ia melihat dengan jelas kejadian tersebut. Dan pelaku sebenarnya bukan Rafael melainkan Ayah Rafael yang merupakkan seorang Menteri. Menteri itu mengancan dan memaksa ayahnya supaya tidak ada penyelidikkan mengenai kasus tersebut. Dan Rafael tahu bahwa ayahnya yang membunuh Fera, ia berusaha menutupi kasus tersebut supaya namanya tidak tercoreng karena perlakuan ayahnya. Pak Menteri jugalah yang menghamili Fera, dan alasan ia membunuh Fera karena Fera meminta pertanggung jawabannya. Fera bersekolah di sanapun bukan beasiswa, melainkan dibiayai oleh Pak Menteri karena Fera merupakkan selingkuhannya.
Setelah bukti dan saksi cukup kuat, Vino mengajukkan kembali kasus tersebut. Tapi tetap saja kasusnya di tolak tanpa alasan. Karena ia paham hukum di negeri ini pincang, ucapan sang penguasa lebih di dengar daripada fakta yang nampak. Hukum seakan membela mereka yang menjabat. Ia kemudian mengungkap kasus tersebut ke publik, antusias dari masyarakat cukup tinggi dan akhirnya kasusnya di usut. Walaupun putusan hakim tak sesuai dengan harapannya, tapi setidaknya ia bisa memenuhi janjinya pada kakek Fera.
Lihat selengkapnya