The Voice

Oleh: Yoseph Setiawan Cahyadi

Blurb

Tinggal selangkah lagi Bening menjadi juara kontes menyanyi tingkat nasional, tapi dirinya malah dilanda kebimbangan yang besar ketika ayahnya, Pak Hermawan, konglomerat otoriter dengan kekayaan yang melimpah, memaksanya untuk kuliah bisnis di luar negeri dan mengambil alih bisnisnya, sementara yang sangat dia inginkan hanyalah menyanyi dan berkarir di industri musik.

Premis

Empat hari sebelum konser grand final diadakan, BENING (17), putri angkat seorang konglomerat yang merasa malam grand final ini adalah malam terakhirnya bisa menunjukkan suaranya sebelum dia berangkat kuliah bisnis sesuai kehendak ayah angkatnya, tiba-tiba kehilangan suaranya sehingga dia pun diinstruksikan untuk menyepi ke Lembang, namun justru dia menggunakan kesempatan itu untuk mencari ayah kandungnya sekaligus menghapus kebimbangannya akan masa depannya.

Karakter

Tinggal selangkah lagi, BENING (17) menjadi juara kontes menyanyi tingkat nasional, 'Voice.' Mimpinya untuk menjadi juara segera terwujud, apalagi kemampuan Bening jauh di atas Maya, kompetitornya di acara grand final Voice. Bening berada di atas awan, namun tiba-tiba angannya jatuh ketika ayahnya, PAK HERMAWAN (54) mengingatkan Bening akan keinginannya agar Bening kuliah bisnis dan mengambil alih bisnis konglomerasinya. Dalam kegamangannya, Bening juga harus kehilangan suaranya, empat hari sebelum konser grand final digelar.

Bening pun akhirnya diharuskan menyepi selama beberapa hari di sebuah villa di daerah Lembang. Dia pun berangkat bersama BAYU (25) asisten pelatih vokal di kompetisi tersebut. Bayu yang realistis memiliki pikiran yang berseberangan dengan Bening yang idealis. Keduanya banyak menghabiskan waktu berdiam dan tidak saling menyapa di awal perjalanan, hingga ketika Bening hendak sampai di Lembang, Bening bernegosiasi dengan Bayu agar bisa mengantarnya ke Banyuwangi, supaya dia bisa menemui ayah kandungnya, yang bekerja sebagai penulis skenario. Dengan iming-iming setengah dari hadiah kompetisi, Bayu akhirnya menuruti keiinginan Bening dan menyudahi perdebatan.

Perlahan tapi pasti hubungan di antara mereka mulai mencair. Bening belajar untuk bisa lebih pragmatis dan tidak memandang materi sebagai sesuatu yang serba negatif. Dia juga belajar untuk bisa menghargai setiap keistimewaan yang dia terima di dalam hidupnya sementara banyak di antara orang lain di sekitarnya bahkan tidak pernah bisa bermimpi untuk memiliki keistimewaan seperti itu.

Bayu sendiri belajar untuk menemukan suaranya dan kebahagiaan dalam memperdengarkan suaranya yang sudah tidak pernah dia rasakan selama beberapa tahun. Bayu kembali menemukan mimpinya yang terkubur di balik tuntutan hidup yang mencekik lehernya.

Perjalanan Bayu dan Bening tentu saja mendapatkan tantangan dari Pak Hermawan. Dengan bantuan polisi, Pak Hermawan menyusun strategi untuk menjebak Bening dan Bayu. Pak Hermawan yang cerdik menggunakan segala daya dan upaya yang dia bisa untuk menghalangi Bening mencapai tujuannya.

Dan hal itu berhasil. Bening tidak pernah bisa menemui ayah kandungnya. Yang dia temui hanyalah aktor bayaran yang disewa oleh Pak Hermawan untuk mengelabui dan menunjukkan pada Bening kalau hidup hanya dengan mengejar suara, tidak akan ada artinya. Kendati dikelabui, Bening sudah berhasil menemukan pembelajaran yang paling berarti yang akan dia bawa seumur hidupnya. Perjalanannya untuk menemukan suaranya tidak akan pernah berhenti, kendati dia harus memilih jalan yang memutar dengan melakukan kehendak Pak Hermawan terlebih dahulu.

Bening akhirnya bisa sampai juga tepat waktu di malam grand Final dengan suaranya yang kembali. Di malam itu, dia menyanyikan lagu yang dia tulis bersama dengan Bayu selama perjalanan dan berhasil menyihir penonton dengan lagu tersebut, yang pada akhirnya mampu membawa Bening memenangkan kontes tersebut.
Lihat selengkapnya