Tunggal, Ika, dan Ikan-Ikan di Kedung Mayit

Oleh: Dewanto Amin Sadono

Blurb

Sepasang sorot lampu mobil mendekati kamera, lalu berhenti. Pintu membuka. Tiga pasang kaki turun dari mobil. Pakai sepatu lars. Karung yang tampak mengembung dan berat diturunkan dari mobil. Karung diseret, lalu dilemparkan ke kedung. Air berkecipak.

Karung tenggelam. Sebelum sampai dasar kedung, ikatan karung lepas. Muncul mayat dari dalam karung. Tubuh mayat dipenuhi tato dan luka. Mayat melayang-layang. Tiba-tiba ujud mayat memudar, berubah jadi ikan, lalu berenang menuju ikan-ikan lain di dekat tumpukan tengkorak dan tulang belulang.

Premis

Sepasang kekasih yang mencoba mempertahankan cinta mereka tapi terhalang oleh keadaan

Karakter

Sejak kecil Tunggal telah ditinggal mati oleh kedua orang tuanya. Neneknya mengatakan kedua orang tua Tunggal berubah menjadi merpati. Tak lama kemudian sang nenek juga meninggal dan Tunggal membayangkan neneknya juga berubah menjadi merpati lalu berkumpul dengan bapak dan ibunya Tunggal.

Ketika Suro membuka pendaftran copet Tunggal ikut dan diterima. Setelah melalui latihan yang sangat berat, Tunggal menjadi pencopet yang sangat ahli. Ketika sedang menunggu calon korbannya, Tunggal bertemu dengn Ika. Keduanya lalu pacaran hingga menyebabkan Ika hami., Belum juga sempat melakukan lamaran, Tunggal ditangkap, lalu dijebloskan ke dalam penjara.

Tahu Ika dihamili oleh seorang pencopet, papanya Ika sangat marah bahkan hampir membunuhnya. Ika pergi dari rumah. Setiap kesempatan, menjenguk Tunggal di dalam penjara. Ika melahirkan bayi laki-laki. Tunggal berpesan agar bayi laki-laki itu diberi nama Gnetho, untuk mengenang teman yang telah menyelamatkannya.

Menjelang Tunggal dibebaskan, Papanya Ika membuang Ika ke perawatan orang gila. Sedangkan Gentho dilemparkan ke Kedung Mayit. Namun, Gentho diselamatkan orang lalu dipelihara dan diberi nama Makmur. Ika berhasil lari dari tempat perawatan orang gila itu. Sampai di rumah, Ika baru tahu bahkwa Genrho telah dibuang papanya. Ika akhirnya menyusul ke kedung tempat Gentho dibuang, dan bunuh diri.

Ketika keluar dari penjara Ika dan Gentho tidak menjemputnya, Tunggal mencarinya ke mana-mana. Lantaran ingin Ika tahu bahwa dia masih hidup, Tunggal merampok di mana-mana dan mengganti namanya menjadi Gentho.

Ketika penembakan misterius berlangsung, oleh papanya Ika, Tunggal alias Gentho turut dijadikan sasaran. Ketika Tunggal baru saja pulang dari penjara, Papanya Ika dengan dibantu dua temannya menculik Tunggal, menyiksanya, lalu membunuhnya. Mayat Tunggal dibuang di Kedung Mayit.

Makmur dan para pemulung lainnya percaya bahwa Ikan-ikan di kedung mayit adaalah jelmaan para mayat. Bisa berubah jadi manusia lagi jika kena pancingan lalu dipelihara selama empat puluh hari. Setelah sehari sebelumnya Makmur mendapat ikan dan dianggap sebagai ibunya, Makmur mendapat ikan lagi yang dianggapnya bapak. Makmur sangat bahagia karena sekarang kembali memilki ibu dan bapak.
Lihat selengkapnya