WHEN WE TALK WHAT A LOVE IS

Oleh: Herman Trisuhandi

Blurb

Rako seorang pria canggung dan tertutup. Ia berusaha keluar dari bayang-bayang kedua saudaranya yang pintar dan sukses dengan mengejar cita-cita menjadi seorang komikus. Namun, sikap buruk keluarganya yang memandang sebelah mata dan selalu menganggapnya ‘bayi" membuat ia merasa putus asa. Dalam keterpurukkan, ia bertemu Sephia, gadis buta dan optimis yang mengajar gitar secara sukarela untuk anak-anak miskin. Kedekatan mereka membuat orang tua Sephia merasa resah. Sementara bersama Sephia, Rako merasa mulai menemukan tujuan hidupnya.

Premis

Rako seorang pria canggung dan tertutup sangat ingin keluar dari bayang-bayang kedua saudaranya yang pintar dan sukses. Namun sikap buruk keluarganya membuat ia merasa putus asa. Dalam keterpurukkan ia bertemu Sephia, gadis buta dan optimis yang kemudian menemaninya mencari tujuan hidup.

Karakter

Berada di bawah bayang-bayang kedua kakaknya yang pintar dan sukses, membuat Rako merasa ruang geraknya terbatasi. Imbasnya Rako menjadi insecure dan menutup diri. Ia tertekan oleh sikap keras kedua orang tuanya yang terlampau menuntut sekaligus tak pernah menghargai usahanya. Malah tidak jarang, Rako menangkap jelas sikap keluarganya yang menganggap ia gagal.

Hubungan mereka semakin tidak akur seiring dengan sikap keluarganya yang selalu ikut campur urusannya. Saat Rako melakukan kesalahan di tempat kerjanya yang membuat ia diminta cuti oleh Bos untuk menyegarkan diri, keluarganya sibuk menyalahkan sambil memaksa Rako menerima pekerjaan yang dicarikan kakak-kakaknya. Namun pada saat yang sama, Rako sama sekali tak dilibatkan dalam semua urusan keluarga. Ia diabaikan dan menjadi orang terakhir yang terlibat.

Dalam kondisi kalut, Rako pergi ke rooftop rusunawa tempat ia tinggal. Ketika hendak melompat, muncul Sephia mencegahnya. Sephia adalah gadis buta yang optimis dan berkepribadian hangat. Mereka pun menjalin pertemanan dan menjadi semakin dekat. Sayangnya, kedekatan yang membawa warna baru di hidup masing-masing yang monoton membuat resah orang tua Sephia. Orang tua Sephia tak tega jika anaknya sengsara. Mereka takut Rako hanya akan mempermainkankah anak sulungnya lantaran kondisi Sephia.

Saat Rako berusaha meyakinkan orang tua Sephia, rasa ragu justru muncul dalam dirinya. Ia seolah disadarkan jika sikap keluarganya yang selalu menganggapnya "bayi" tidak salah. Hal itu tercermin dari sikap orang tua Sephia yang terkesan menolaknya dengan halus.

Rako pun "kembali" ke orang tuanya dan menjadi anak "bungsu" mereka lagi yang mudah diatur-atur. Namun dari situ, keluarganya akhirnya sadar jika Rako telah dewasa. Sudah seharusnya ia dibiarkan memilih sendiri jalan hidupnya. Ibunya lalu mengajak Rako bicara dari hati ke hati. Dari situlah mereka mulai memahami dan menghargai apa yang menjadi kemauan Rako.

Berawal dari mendukung keputusan Rako, keluarga itu kembali utuh. Rako lalu mengajak keluarganya menemui orang tua Sephia. Kedatangan mereka disambut hangat keluarga Sephia yang kemudian merasa diyakinkan.

Saat senja tiba, di rooftop tempat pertama kali mereka bertemu, Rako dan Sephia saling mengikat janji cinta selamanya.
Lihat selengkapnya