Bab 1 – Surat Pertama
Pagi itu, hujan turun tipis di Desa Jatiwangi. Udara masih dingin meskipun matahari sudah naik malu-malu dari balik awan. Yasira duduk di meja makan, menyelesaikan sarapan roti bakar yang sedikit gosong. Aroma mentega hangus bercampur dengan bau tanah basah, mengingatkannya pada pagi-pagi di masa kecil—saat Nenek Hana masih mengingat segalanya.
Ia meneguk teh manis buatan nenek. Terlalu manis, pikirnya. Tapi ia tak mengelu...