Di bandara international Incheon.
Keputusanku sudah bulat, aku akan menemukan orang yang mengirimi ibu surat dua tahun lalu. Aku tidak tahu luka apa yang ibu dapat di sini, tapi aku sangat mencintai negara ini. Maaf aku tidak menepati janjiku.
Perjalanan pertama ke negara asing memang membuatku gugup, tapi untungnya aku bertemu kenalan melalui sosial media. Namanya Hyunjin, dia gadis yang ramah dan cantik. Dia banyak membantuku untuk belajar bahasa korea.
“Sana ...” teriak Hyunjin yang menyadarkan lamunanku.
“Hyunjin ...” aku memberikan salam pada umumnya orang korea.
“Kamu pasti lelah, selamat datang di seoul,” ucap Hyunjin sambil tersenyum.
“Terima kasih Hyunjin, maaf merepotkanmu.”
“Tidak, aku sangat senang bertemu ...