*****
"Seberapa besar kau membencinya, tetap saja Aito anakmu, Ji."
Mirae mengusap helai rambut Aito yang sudah terlelap diatas ranjang besar, sipit sembabnya sudah tidak mengeluarkan tirta, namun melihat wajah putranya yang tertidur pulas malah membuatnya ingin menangis lagi dan lagi. Wajah tenang yang tak tahu bagaimana dunia berbicara tentangnya, yang tidak mendengar bisikan luka bahkan dari Ayahnya sendiri.
Aito si malang... si pemilik senyum manis yang tak tahu apa-apa.
Sementara Jisang berdiri dengan satu tangan berada di saku. Matanya menatap hamparan rumput diluar jendela. Ekspresinya masih seperti biasa. Datar...